S.O.F.A

7K 483 94
                                    

Junmyeon menoleh kala di rasa seseorang baru saja menempati tempat kosong di sisinya. Menghantarkan suhu yang lebih hangat di banding saat ia sendirian tadi.
Mengalihkan sejenak fokus retina mata yang sedari tadi tertuju pada layar touchscreen ponsel.

"Kau sudah pulang?" pertanyaan klasik, tapi Junmyeon rasa berbasa-basi sedikit tidak ada salahnya.

"Seperti yang hyung lihat. Jika aku ada disini, berarti aku sudah pulang" lawan bicaranya menyahut. Terdengar sedikit kesal yang coba di tutupi.

Junmyeon meletakkan ponsel ke atas meja. Itu Oh Sehun, lawan bicaranya, sekaligus rekan band matenya. Anggota termuda di grup mereka lebih tepatnya.

"Ada sesuatu yang membuat mu kesal?"

Sehun menggeleng, sepertinya masih enggan menyampaikan hal yang membebani perasaannya.

"Kau terlihat tidak baik. Aku siap mendengarkan jika kau mau"

Meski Sehun jelas terlihat enggan, toh Junmyeon tetap memaksa. Sehun hanya perlu di bujuk, pikirnya.
Ah... Betapa ia merindukan kegiatan mengobrol bersama member EXO lainnya. Kesibukan benar-benar terasa semakin mencekik akhir-akhir ini.

Sehun menghela napas panjang, kemudian menyandarkan kepalanya di sandaran sofa yang mereka tempati. Kedua kaki menekuk menyamankan diri. Meringkuk ke arah samping demi saling bertatap mata dengan hyungnya yang satu ini.

Junmyeon tersenyum lembut, berharap setidaknya itu bisa sedikit menenangkan Sehun yang terlihat kacau. Yah... Meski Junmyeon tahu itu tidak berpengaruh sama sekali.
Butuh beberapa detik sebelum akhirnya Sehun kembali bersuara

"Mereka bilang akting ku buruk"
Satu kalimat yang menghasilkan tatapan penuh tanya dari Junmyeon.

"Apa kau membaca komentar dari haters mu lagi?" tuding Junmyeon tepat sasaran.

"Aku hanya ingin melihat reaksi fans!" Sehun berdecak tidak terima. Apa-apaan tatapan mengintimidasi itu? Sehun tidak melakukan kejahatan dan Junmyeon tidak perlu memberikan tatapan setajam itu.

"Hah... Bukankah sudah ku bilang untuk jangan mendengarkan mereka. Masih banyak orang yang mendukung mu. Berusahalah lebih baik" Junmyeon menepuk bahu Sehun.

"Ya, terimakasih hyung" Sehun tersenyum menampilkan eye smile, membuat Junmyeon memekik gemas. Maknaenya ini terlihat begitu menggemaskan. Junmyeon bahkan refleks mendaratkan sebuah kecupan di pipi tirus Sehun.

Keduanya tertawa ringan sebelum Junmyeon kembali menahan rahang Sehun dan menariknya mendekat. Dua belah bibir bertemu. Tidak tergesa-gesa, Junmyeon hanya ingin melakukannya sesantai mungkin. Junmyeon menutup mata untuk kemudian melumat bibir tipis itu.

Sehun tidak menolak, hanya mengimbangi apa yang di lakukan Junmyeon.
Tautan itu terpisah menyisakan nafas tersengal. Perlahan jemari Junmyeon bergerak menyisir surai lembut Sehun penuh kasih sayang. Merapikan, kemudian mengacaknya, lalu di rapikan kembali.

"Istirahatlah, kau terlihat kelelahan"

Sehun mengangguk tapi tidak juga masuk ke kamar.
Mengabaikan perintah yang di ucapkan secara lembut dari bibir yang baru saja menciumnya.

"Ya!!! Istirahatalah di kamar!" umpat Junmyeon karena Sehun dengan seenaknya tiduran berbantalkan pahanya.

"Sebentar saja hyung... Kau bilang kau eomma kami"

"Ck! Dasar bayi"
Sebenarnya masih banyak umpatan yang hampir keluar dari mulutnya. Tapi melihat Sehun memejamkan mata sembari menggenggam sebelah tangan Junmyeon, sudah cukup untuk membuat Junmyeon terdiam. Hanya kembali memperhatikan wajah terlelap itu.

S.O.F.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang