Adit tersenyum ceria, bukan khas seorang Adit yang biasanya sangat dingin. Cowok itu ingin segera sampai di sekolah dan melakukan trik yang ia baca tadi malam. Ia yakin, Gessa akan luluh dan segera memaafkannya nanti.
Yang pertama, Pinjamkan Jaket.
"Hai Jon," sapa Adit sambil memamerkan senyum dua jarinya
Gessa yang merasa ada kejanggalan pada diri Adit hanya menatapnya datar. Ia masih marah pada cowok itu. Bahkan kemarin ia tersinggung dengan Adit yang menyalahkan bibirnya.
"Udara dingin banget, ya. Lo kedinginan, kan?" tanya Adit masih dengan senyumnya.
Beberapa temannya yang ada di sana melongo saat melihat perlakuan cowok itu. Bahkan Bejo yang tadi tertidur pulas harus menutup mulutnya yang sempat menganga lebar.
"Perasaan gue, hari ini cukup panas dan bikin gerah," sahut cewek yang ada di samping Bejo.
"Kulit lo bermasalah, kali." Adit menjawabnya dengan sinis lalu kembali menatap Gessa. "Nih, lo harus pakai jaket gue biar nggak kedinginan."
Gessa akan menolak pemberian Adit saat cowok itu sudah berdiri di depannya sambil memasangkan jaketnya di badan Gessa. Bahkan cewek itu ikut melongo. Niat awalnya yang ingin memarahi Adit harus sirna saat senyum cowok itu belum juga luntur.
"Awww!" Adit memekik kesakitan saat telinganya dijewer oleh seseorang.
"Siapa suruh pakai jaket ke sekolah, Adit?" Guru BK tersenyum masih saja menjewer telinga Adit sampai memerah. Bahkan beliau mengabaikan ringisan Adit. "Ikut ke ruangan saya."
Mission Failed
Yang kedua, Bersihkan Sisa Makanan Di Sudut Mulut
"Ges, Adit tadi aneh, ya."
Gessa mengiyakan ucapan Aura yang saat ini tengah melahap makan siangnya. Cewek itu juga heran dengan sikap Adit tadi.
"Wah, panjang umur sekali dia," ucap Aura sambil memandang pintu kantin.
Gessa ikut memandang pintu tersebut. Dan sosok Adit dengan gaya cool nya sedang berjalan ke arahnya.
"Hai, gue beliin ice cream rasa coklat kesukaan lo."
Adit menyodorkan satu cup ice cream pada Gessa. Cowok itu tak henti-hentinya tersenyum. Membuat Gessa bergidik ngeri.
"Gue suapin, ya?" tanpa mendengar jawaban Gessa, Adit segera menyuapkan ice cream tersebut ke dalam mulut gadis itu.
"Kok nyuapinnya gitu, Dit?" komen Aura saat melihat Adit dengan sengaja membuat mulut Gessa belepotan dengan ice cream.
"Biar belepotan."
"Hah?" Aura meminta jawaban dari Adit. Sedangkan Gessa masih diam dengan mata mengerjap beberapa kali. Ia tidak mempercayai perlakuan Adit barusan.
Cowok itu dengan senyum dua eh tiga jarinya menjawab, "Kalau belepotan gitu, gue bisa bersiin sudut bibir Gessa pakai ibu jari gue."
Gessa segera menjauhkan tangan Adit dari depan wajahnya dan membersihkan bibirnya dengan kasar.
"Kamu gila, aneh. Aku mau ke pepustakaan dulu, Ra."
Gessa segera melangkah meninggalkan Adit yang masih menyunggingkan senyumnya. Aura yang masih berada di samping Adit pun ikut menyusul Gessa. Ia takut kalau Adit saat ini sedang kerasukan.
"Gagal lagi, Dit," gumam Adit. "Tapi gagal sekali nggak bikin lo jatuh," lanjutnya sambil melangkah meninggalkan kantin. Senyumnya masih menghiasi wajah tampannya. Membuat cewek yang melihatnya segera menggigit jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jones Has Taken || #wattys2018
Teen FictionHighest Rank #158 "Dasar Jones." "Kamu juga belum pacaran." "Kalau gue emang dasarnya pengen single. Single itu prinsip kalau jomblo itu nasib, sama kaya lo." Gessa Askara, siswi yang paling anti buku terpaksa masuk ekskul Perpuswork karena menghind...