1 : Gara-Gara Tembok

107 39 52
                                    

"Tidaklah salah jika kita masih mengingat masa lalu. Yang salah itu jika kita menganggap masa lalu itu masih ada"

"Permisi kak, saya mau mendaftar menjadi anggota baru."

"Oh, iya del duduk," kakak itu membalas sopan.

Tunggu mengapa aku dipanggil 'Del'.

"Del?" Tanyaku spontan.

Mendengar pertanyaanku, kakak itu hanya menatapku.

Di tatap seperti itu membuat hatiku berdesir. Bagaimana tidak? Kakak itu tampan untuk ukuran laki-laki. Kulitnya putih, hidungnya cukup mancung.

Apalagi matanya itu tetap terlihat mempesona meski ada di balik kacamata.
Ohh... aku sudah terlalu memujinya.
Back to earth Manda

"Oh.. maaf ini dek formulirnya. Jangan lupa isi buku pengambilan formulir ini." Kakak itu akhirnya mengeluarkan suara dan menyodorkan selembaraan yang pastinya adalah formulir, dan sebuah buku.

Aku langsung mengisi buku tersebut. Setelah itu aku langsung bangkit dan berjalan keluar.

"Aish, lama bingit si lo Nda. Sampek lumutan nih gue nungguin lo."
Ayu langsung mengomeliku ketika aku keluar dari UKS.

"Sabar napa, udah ah jangan banyak bacot ke kantin kuy. Laper gue."

Aku langsung berjalan menuju kantin meninggalkan Ayu yang masih mengerutu.

"Emang dasar anaknya Pak Parman, udah ditungguin malah ninggal."

Baru beberapa langkah aku berjalan. Ada yang menepuk pundakku. 'Tumben nih anak gak bawel' batinku.

"Ish, ayo buruan Ay. Udah laper nih," ucapku emosi.

"Ehem," terdengar suara berat dari belakangku.

"Dek, ini tadi formulirnya ketinggalan."

Astaga, ternyata itu bukan Ayu melainkan... kakak tadi. Mati gue belom aja jadi anggota udah mbentak senior.

"Emm, iya kak makasih." ucapku sedikit gemetar.

"Kembali kasih. Oke, gue balik dulu ya. Jangan lupa formulirnya diisi." Kata kakak itu sambil tersenyum.

"Ciee.. Manda, baru aja MPLS udah ngegaet kakak kelas."

Tanpa kusadari Ayu sudah berada di sebelahku. Dan sesuai kebiasannya dia mulai bawel lagi.

"Apaan dah, kuy ah ke kantin" ucapku mengalihkan topik.

Tanpa mereka sadari ada sosok yang memperhatikan mereka dari jauh.

~~~

Akhirnya, masa semi neraka alias MPLS telah berakhir. Meskipun MPLS gak kayak dulu lagi yang harus pake atribut geje, tapi tetep aja MPLS banyak aturan.

Baru saja aku sampai di gerbang, ponselku bergetar tanda ada pesan masuk.

From: +6287xxxx

Selamat Pagi
Bagi calon anggota KKR 2017, diharapkan berkumpul di UKS untuk tes wawancara sepulang sekolah pukul 15.30.

Rama

What the hell? Yaelah baru aja selesai MPLS udah ada tes wawancara.

Braaaakk

"Auwwww." Kepalaku langsung berdenyut. Yaiyalah, karena terlalu sibuk melihat SMS devil tadi, aku menabrak tembok.

"Anyiir, nih tembok ngapain lagi ada di sini." Kataku sambil memukul tembok tadi. Ya salah sendiri, bikin puyeng pala anak orang.

"Temboknya itu gasalah neng. Yang salah itu elo, dasar maniak hape."

Aku berbalik ke arah sumber suara. Dan aku melihat sudah banyak orang yang memperhatikanku dengan terkekeh geli. Mungkin, mereka pikir aku adalah orang gila yang maniak hp dan akhirnya nabrak tembok dan nyalahin tembok.

"Mata itu dipake buat jalan, bukan buat pantengin hp mulu."
Ucap seseorang yang tampangnya sok cool padahal ngaak.

"Iyain aja deh biar seneng" ucapku sambil berlalu menuju kelas.

~~~

Bel pulang telah berbunyi sedari tadi. Dan sekarang aku masih berada di UKS untuk wawancara.

"Disuruh kumpul jam berapa?" Senior yang baru kutahu bernama Rendy itu mulai membentak.

"Jam setengah 4 kak," jawab salah satu dari kami.

"Dan ini sudah jam berapa?" tanya kak Rendy lagi.

"Jam empat kurang semperempat," jawab kami lagi

"Kesimpulannya?"

"Telat 15 menit kak."

"Okey begini, sebelum kalian masuk ke organisasi ini. Kalian harus selalu tepat waktu, disiplin, dan masih banyak lagi. Kalau kalian baru pertama gini aja udah gak disiplin gimana nanti kelanjutannya? Jadi, sebelum kalian tes saya tanya dulu. Kalian niat gak ikut KKR? Kalau enggak saya persilahkan mundur mulai sekarang." Kali ini kakak yang dulu memanggilku 'Del' yang bersuara.

Kami tidak ada yang bergerak sama sekali.

"Saya anggap kediaman kalian sebagai jawaban ya. Sekarang kalian silakan berada diluar dan menunggu panggilan untuk wawancara."

Kami langsung menuju keluar. Dan menunggu nama kami dipanggil.

Setelah menunggu sekian lama, akhirnya namaku dipanggil juga. Aku langsung masuk ke dalam ruangan.

~~~

Author Note

Hayo siapa yang nunggu lanjutannya?
Hehe gaada ya..
Ngarep banget ceritannya dibaca
Wkwk

SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang