Aku berjalan sepanjang trotoar di salah satu kota padat dan panas di indonesia, Jakarta.
Dengan mengenakan celana jeans dan kaos 3secon serta di padukan dengan sepatu vans biru dongker, aku menyusuri jalanan ibu kota dengan cameraku.
Sesekali aku berhenti di jalan untuk memotret objek yang menurutku menarik.Aku berjalan sambil menikmati indahnya kota padat dan panas ini tanpa aku sadari aku telah menabrak seseorang yang berjalan berlawanan denganku.
"uh, maaf aku tak sengaja" aku membantu membereskan barangnya yang berjatuhan karenaku.
"tak apa" jawabnya singkat sambil memunguti barangnya yang berserakan.
"apa perlu ku ganti?" tanyaku ketika aku melihat ada barangnya yang rusak.
"tak perlu, aku harus pergi" dia melihatku sekilas lalu pergi meninggalku di sana sendiri.
Aku menatap punggung pria itu yang perlahan-lahan mulai menjauh.
"hay, kita belum berkenalan" teriakku saat aku baru ingat aku tak tau saiapa namanya.
"Radika Varelino" jawabnya yang juga berteriak tapi tak urung membalikan badanya.
"Avreya Queenna"
"sampai jumpa Radika" teriakku sebelum dia benar-benar tak terlihat oleh penglihatanku.
****
Hari ini adalah hari pertamaku bersekolah di SMA 17 Jakarta.
Aku baru pindah 1 bulan yang lalu dengan keluargaku dari London.
Karena ayahku akan menjalankan perusahaan yang ada di sini jadi aku dan keluargaku akhirnya pindah kesini.Aku memiliki seorang kakak laki-laki dan kembaran perempuan.
Tapi keduanya berada di London. Kakakku, Avriyo King dia yang menjalankan perusahaan cabang yang berada di London oleh sebab itu ia menetap disana.
Sedangkan kembaranku, Avreta Queenna dia juga menetap di London, karena dia tak mau pindah ke Indonesia.Aku dan Reta bukanlah kembar Identik jadi tak perlu bingung untuk membedakan kami.
Kalian pasti heran kenapa nama kami King dan Queenna. King dan Queenna itu adalah nama belakang papa dan mama kami. Sedangkan AV itu dari Alvin dan Verinica. Jadi bisa di simpulkan nama kami itu di ambil dari nama depan dan belakang orangtua kami.
Aku turun dari tangga lantai 2 seraya memakai jam tangan kesayanganku.
"pagi sayang" sapa mama ketika aku sudah sampai di meja makan .
"pagi ma, pa" jawabku lembut lalu aku mengambil piring untuk sarapan.
"kamu mau bareng papa atau bawa mobil sendiri re?" tanya papa sambil membaca koran paginya.
"bawa mobil aja deh pah, lagian aku juga udah lumayan hafal jalanan disini" jawabkku sambil memakan sarapanku.
"kamu hati-hati kalo nyetir, gak usah kebut-kebutan, ini bukan london. " kata mama berpesan kapadaku.
"siap mama bos " aku memberikan hormat pada mama. Sementara papa hanya geleng-geleng melihat kelakuanku.
****
Aku berangkat sekolah dengan mengendarai mobil sport merah kesayanganku, aku sengaja membawanya dari London ke Jakarta karena aku memang tak bisa jauh-jauh dari mobil kesayanganku itu.
Rasanya sebagian jiwaku hilang jika aku berjauhan dengan mobilku. Lebay memang tapi biarlah, aku ini.
Tak butuh waktu lama untuk sampai di sekolah, aku keluar dari mobilku. Banyak siswa dan siswi yang melihat ke arahku dengan tatapan sinis, iri, takjub, kagum dan lainnya. Tapi aku hanya cuek saja, mungkin mereka baru lihat orang secantik aku. Haha pd banget.
Aku berjalan anggunn sepanjang koridor, tentu saja ini untuk menjaga image-ku agar menjadi siswi The Most Wanted di sekolah ini. Aku bahkan sudah berfikiran untuk ikut salah satu geng yang paling Famous di sekolah ini. Tentu saja bukan aku yang mengemis bergabung tapi merekalah yang akan menawariku.
Tok tok tkk
Aku mengetuk pintu kayu yang bertuliskan XII IPA 3. Ya setelah dari ruang kepala sekolah akhirnya aku ditempatkan di kelas XII IPA 3, dan disinilah aku berdiri di depan pintu menunggu pintu dibuka dan aku akan masuk dengan auraku yang sungguh mempesona ini.
"kamu murid baru itu?" tanya seorang guru perempuan, yang usianya ku taksir 40 tahunan ini bertanya kepadaku dengan datar.
"iya bu," jawabku selembut mungkin. Kesan pertama harus bagus dong ya.
"silahkan masuk" Guru itu memberi ruang padaku untuk berjalan masuk.
Seketika kelas yang tadinya sedikit berisik menjadi hening seperti tak berpenghuni.
"anak-anak, hari ini kalian kedatangan murid baru. Nah kamu silhakan perkenalkan diri kamu" ucap guru itu kepadaku.
"Nama saya Avreya Queenna, saya pindahan dari London. Anyquestion?" aku memperkenalkan diri dengan seluruh pesonaku di setiap katanya.
"hay Avreya" sapa lelaki yang duduk di meja depanku.
"Avreya duduk disini aja" ujar lelaki di ujung kelas.
"avreya minta nomor hapenya. Dong"
"Murid baru sok kecantikan" ujar perempuan di barisan nomor 3.
"gila, gue kalah pamor nih bakalan" ucap perempuan lainnya.
Dan masih banyak lagi ucapan lainnya yang tak aku tanggapi sama sekali.
"baik, karena tidak ada pertanyaan silahkan kamu duduk di meja yang kosong itu " ucap guru itu yang aku tau nama bu Sinta.
Aku berjalan anggun menuju kursi bagian belakang yang tak berpenghuni itu. Huft sepertinya aku akan duduk menjomblo.
"hay Avreya, salam kenal aku Kenzi" sapa perempuan yang duduk tepat di depanku.
"aku Alexa" ucap perempuan yang duduk disebelah Kenzi.
"Avreya, panggil aja Reya" aku menerima uluran tangan mereka.
"re, hati-hati ya nanti kalo pemilik kursi ini dateng kamu jangan kaget" ujar Alexa memperingatiku.
"memang kenapa?" tangaku pada keduanya.
"dia itu troublemaker disekolah,"
"sering bolos,"
"sering bully orang,"
"pokoknya kaya troubelmaker pada umumnya Re" ucap Kenzi dan Alexa dengan tatapan horor.
Dari informasi yang mereka berikan sepertinya seseorang yang duduk di sebelahku memang sebuah bencana untukku. Tapi se-Troubel apa sih dia, aku juga penasaran jadinya. Lebih troubelan mana sama gue ya ? WAIT AND SEE!!!
******
Hay guys, aku dateng lagi nih sama ceritaku aku yang baru,.
Kali ini aku bakal lebih serius lagi ngerjainnya,
Vote and commentnya ya,
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy Friend
Teen FictionAvreya Quenna -terdengar klise memang jika tidak ada perasaan lebih antara sahabat yang berbeda kelamin. Yah, aku mencintai sahabatku sendiri meski aku baru menyadarinya sekarang, dan harapanku adalah bisa mendapat sekali lagi kesempatan untuk bers...