Hai, panggil aku Senja.
Jika kamu mengira aku adalah bagian dari Sore, aku tidak menyalahkanmu namun aku juga tidak dapat dikatakan sebagai bagian dari yang kamu sebut Sore.Aku rumit?
Ya, memang terkadang seperti itu.
Kamu dapat menilaiku dari bagaimana aku menulis di sini.* * *
"Senja, kamu sudah pulang?" suara Ibu merdu
"........." Aku tidak menjawab
"Baiklah, makan malamnya sudah siap. Ayah dan Ibu akan pergi, tidak lama tapi kamu tidak perlu menunggu kami pulang. Selamat Malam, sayang" Ibu menutup kalimatnya* * *
"Sudah terlalu lama, Senja!" Kejora menekan genggamannya pada gelas tidak bersalah itu
"Seandainya aku sanggup..." Aku melepas pandanganku ke tengah langit
"Dua tahun dan sekarang sudah tiga bulan!" Bantingan gelas membuatku menelan ribuan kalimat alasan yang telah Aku susun
"Aku tidak sudi lebih lama dari ini untuk tetap tinggal di sini!" Kejora lenyap menerjang malam* * *
PPPRRAAAANNGGG!!!!!
Sebuah bingkai manis terkoyak."Bajingan!!!" Kata terkasar yang pernah Aku dengar dari lisan Ibu
Ibu tersungkur menatap Aku setengah mati. Tidak, Ibu tidak terjatuh hanya sepertinya dia telah menghabiskan seluruh tenaganya.
* * *
Aku mendengar langkah yang mendekati ambang pintu ruanganku. Langkah yang telah aku hafal derapnya seiring aku bernafas di sini namun kali ini aku membiarkannya berlalu.
Suara apa itu?
Deru kendaraankah?Oh, Dia sudah pergi.
Lalu mengapa Dia pergi?Apakah Aku akan tertelan pekat malam seorang diri?
Tidak, bukan hanya aku tetapi kita.* * *
Senja...
Cerita Pagi dan Malam telah usai.
Sejak Sore nanti tidak ada lagi angin melewati kita atau bahkan tidak ada lagi embun menembus dinding.Gula di dalam cangkir teh tidak lagi menyatu. Bukan aku yang membuatnya seperti itu, percayalah.
Aku hanya tidak dapat hidup bersama janin dari Ayahmu.
Awan
* * *
Awan,
Kini aku sendiri.
Tidak ada lagi Pagi dan Malam.Kini aku sendiri, Awan.
Tidak ada lagi deru angin bersama embun menembus dinding.Aku sungguh sendiri.
Tidak ada lagi gula.
Tidak ada lagi teh dalam cangkir.Hanya Aku tidak lagi dapat mencerna bagaimana Aku akan bernafas.
* * *
"Ibu lakukan ini untukmu"
".........."
"Bicaralah Senja. Katakan bahwa mengeluarkannya dari tubuhmu sedikit membuatmu bahagia"* * *
S E L E S A I
KAMU SEDANG MEMBACA
AWAN DALAM JINGGA
Short StoryBiarkan angin membawa takdirku meski runtuhan senyap hujan membelah awan melewati langit di tengah senja.