Tangan kiri mengerahkan jurus Naga Mengibaskan Ekor, sedangkan tangan kanan mengerahkan jurus Petir Menyambar Atap Ramah. Kedua serangan itu dilancarkan dalam waktu yang bersamaan. Baru saja terlihat pakaiannya yang berwarna hijau berkelebat, tahu-tahu kedua serangannya sudah meluncur tiba.
Tian Bu Cu melihat gerakan tangannya begitu gesit dan cepat bagai kilat. Tanpa terasa hatinya juga bergetar. Cepat-cepat dia mengangkat jubahnya dan mencelat mundur sejauh tiga langkah.
Tiba-tiba terlihat gadis berpakaian hijau itu melesat ke udara. Di tengah-tengah tubuhnya berjungkir balik dengan kepala di bawah dari kaki di atas. Dia meluncur turun dengan gerakan berputar dan melintir-lintir seperti gasing dan tahu-tahu bayangan tubuhnya seperti menjadi banyak bahkan tak terhitung jumlahnya.
Meskipun Tian Bu Cu merupakan seorang tokoh Bulim yang dapat dianggap sebagai salah satu yang tersakti saat ini dan mempunyai pengetahuan yang maha luas, namun dia tidak dapat menduga jurus apa yang dimainkan gadis itu. Terpaksa dia mengibaskan lengan jubahnya dan mengerahkan sebuah jurus yang telah membuat namanya menjadi terkenal yakni Kibasan Lengan Besi. Serangkum angin yang kencang terpancar keluar dari kibasan lengan jubahnya dan dihantamkan ke arah bayangan-bayangan yang terlihat di udara.
Kibasan Lengan Besi merupakan salah satu ilmu pusaka dalam Bu Tong Pai. Seluruh kekuatan tenaga dalam dikerahkan ke lengan baju sehingga kaku bagai lempengan besi.
Bukan hanya kekuatannya yang hebat dan aneh, setiap kali sudah mendekat pasti sulit dihindari, lagipula angin yang terpancar keluar juga tajam bagai gunting. Lawan yang terhantam tenaga tersebut, besar kemungkinan akan melayang nyawanya.
Watak gadis itu terlalu sombong, dia tidak sudi mengalah begitu saja. Saat ini diam-diam dia mengerahkan tenaga dalamnya ke telapak tangan sehingga memberat ke bawah dan bagai kilat dia menyambut serangan tersebut.
Begitu kedua kekuatan saling membentur, hati gadis berpakaian hijau itu langsung tergetar. Hampir saja dia tidak dapat mempertahankan diri. Sekarang dia baru sadar bahwa kekuatan tenaga dalamnya masih terpaut jauh dengan tosu tua tersebut. Cepat-cepat dia menghimpun hawa murninya untuk melindungi tubuh dan berjungkir balik sekali lagi. Dengan membiarkan dirinya didorong oleh kekuatan tenaga Tian Bu Cu, tubuhnya melayang lagi ke atas, kemudian pada jarak kurang lebih tiga empat depaan baru melayang turun kembali.
Meskipun ilmu Kibasan Lengan Besi milik Tian Bu Cu ini mempunyai pengaruh kekuatan yang hebat, tetapi juga memboroskan hawa murni. Selesai mengerahkannya, wajah orang tua itu tampak agak berubah. Cepat-cepat dia menarik nafas panjang-panjang kemudian memejamkan matanya sambil mengatur pernafasan dan tidak berani langsung melancarkan serangan.
Tiba-tiba setitik sinar terang sepert berkelebat dalam benaknya. Dia teringat akan seseorang dan sepasang matanya langsung terbuka lebar-lebar.
"Apakah kau murid dari Ming San Sinni (Rahib suci dari Ming San) Fu Goat Taisu?"
Tampak si gadis itu agak tertegun beberapa saat.
"Ilmu agama Sinni tiada batasnya, bagaimana mungkin beliau mempunyai seorang murid seperti aku ini? Aku..." tiba-tiba, dia menghentikan kata-katanya, seolah ada sesuatu yang kurang tepat. Cepat-cepat dia menghentikan ucapannya dan mengibaskan kepang rambutnya ke belakang. Setelah terdiam beberapa saat dia melanjutkan kembali kata-katanya, "Kau tidak usah perduli siapa diriku ini. Aku hanya ingin membawa orang yang melukai Liok Giok. Kalau kau tosu tua masih mencoba menghalangi, aku benar-benar akan mengadu jiwa denganmu!"
Tian Bu Cu tersenyum lembut. Belum lagi sempat dia membuka mulut, Tan Ki sudah berjalan keluar dengan mimik wajah menunjukkan kemarahan hatinya.
"Kau gadis cilik ini memang hebat sekali. Entah ke mana kau akan membawa diriku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dendam Iblis Seribu Wajah - Gu Long
ActionDunia Kangouw yang selama ini tenang dan damai tiba-tiba saja dilanda gelombang badai yang dahsyat. Seorang algojo muncul entah dari mana. Persis seperti malaikat maut yang mencabut nyawa orang-orang yang dipilihnya. Tidak ada seorang pun yang tahu...