Zhang Pin tertawa tapi dia tidak menjawab pertanyaan Ling Ying.
Kereta melaju lebih cepat lagi tiba-tiba mereka memasuki jalan bercabang dan memasuki sebuah hutan.
Di hutan terlihat ada beberapa tempat kosong. Tidak tahu apakah tanah lapang ini terbentuk secara alami atau dibuat oleh manusia?
Ditanah kosong itu terdapat sebuah rumah, dari kejauhan terlihat seperti rumah seorang penebang kayu, sedikitpun tidak menarik perhatian.
Zhang Pin tertawa lalu berkata, "Kita sudah sampai."
Guan Ning melihat keadaan disana, dibelakang rumah terlihat ada sebuah kereta, dalam hati dia berpikir, kekuatan cinta benar-benar besar.
Jika Shen San Niang tidak terlalu memperhatikan luka Xi Men Yi Bai, mana mungkin dia bisa begitu cepat tiba di tempat tujuan.
Dengan cepat dia turun dari keretanya, terdengar suara dari rumah itu. "Tamu datang dari jauh, aku tidak bisa keluar menjemput. Aku mohon maaf!"
Dari dalam muncul seorang pak tua dengan perwarakan tinggi dan jenggotnya terlihat panjang.
Segera Guan Ning memberi hormat kepadanya, dia menurunkan Gong Sun Zou Zu dari dalam kereta.
Ling Ying mengikuti mereka dari belakang. Dia berpikir. "Menurut kalangan persilatan, tabib ini bersifat aneh, dalam satu tahun tidak pernah ada yang melihatnya tertawa walaupun hanya satu kali, tapi hari ini setelah bertemu dengannya, dia tampak begitu ramah dan tertawa dengan lepas. Mengapa dia bisa tinggal disini? Tapi kabar yang beredar di dunia persilatan memang bukan sekedar kabar bohong."
Ling Ying melihat keadaan disana, tampak dia mengerutkan dahinya dan berpikir, "Rumah ini memang terlihat rapi tapi mengapa begitu kotor? Debu ada dimana-mana dan banyak sarang laba-laba disudut-sudut rumah. Jika aku tidak melihatnya sendiri, mungkin aku tidak percaya kalau dia adalah seorang tabib sakti yang sombong dan tinggal disebuah tempat kotor."
Dengan hati-hati Guan Ning meletakkan Gong Sun Zou Zu di dua bangku yang telah dijadikan satu.
Dia melihat ke sekeliling dan berpikir, "Rumah ini seperti tempat tinggal penebang kayu, tapi meja dan kursi tersusun dengan rapi, jendelanya tampak bersih. Itu bukan kebiasaan seorang penebang kayu atau pemburu. Tabib ini tidak peduli dengan manusia atau dunia, ada sayur atau tidak, dia hidup dengan sederhana, hanya saja aku tidak akan bisa seperti dia yang mempunyai kebesaran hati begitu luas, kalau mencari sebuah tempat sepi, menjauhi keramaian kota dan bersembunyi disini, adalah merupakan suatu kehidupan yang menyenangkan dan nyaman."
Satu masalah yang sama pada satu tempat dan pada orang yang sama. Jika memandang dari sudut lain, hasilnya pun tidak akan sama.
Ling Ying dan Guan Ning dalam hati mereka masing-masing timbul berbagai macam pendapat tapi pendapat mereka tidak ada yang sama.
Terlihat pak tua berjenggot panjang itu sambil tertawa menerima para tamunya kemudian dia berjalan menghampiri Gong Sun Zuo Zu.
Guan Ning terus mencari Shen San Niang tapi bayangannya tidak terlihat, lalu dia bertanya, "Karena salah jalan sehingga aku terlambat datang, apakah Tetua melihat Nyonya Shen?"
Pak tua itu tersenyum. Dia masih memperhatikan Gong Sun Zuo Zu dan membuka bajunya dan segera memeriksa lukanya.
Dia menjawab, "Kalau Nyonya Shen tidak datang terlebih dulu, dia pasti akan merasa
menyesal seumur hidupnya!""Apakah luka Tetua Xi Men bertambah parah lagi?"
"Sepanjang perjalanan tubuh Tetua Xi Men terbanting-banting sehingga lukanya memburuk, nyawanya sudah berada di ujung tanduk, kalau terlambat sedikit saja, sekalipun Hua Tuo (Tabib Tiongkok yang paling terkenal) hidup kembali, beliau juga tidak akan bisa menolongnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Legenda Kematian - Gu Long
RastgeleRatusan tahun lalu di dunia persilatan muncul seseorang tokoh sakti tanpa tanding yang tak terkalahkan. Tokoh sakti tersebut memporak-porandakan Shao Lin, Wu Dang, Tian Zhang, Gai Bang dan perkumpulan maupun partai - partai besar lainnya, juga membu...