Final

2K 251 294
                                    

"Menurutku kau baik-baik saja."

"Menurutku juga begitu."

.

Take Me To Church

.

Warning : Mengandung unsur religius dan homophobic (sama sekali tidak ada maksud untuk menyinggung agama)

Don't like Don't Read Please

Segera tekan tombol back bagi yang tidak berkenan.

Now playing : Hozier-Take Me To Church ; Lauren Aquilina-Sinner

.

.

.

Jeon Jungkook berumur sepuluh tahun ketika ia mendapati gedung gereja dengan pintu kayu oak berlapis cat cokelat yang berbau menyengat tepat dihadapannya.

Tangannya digenggam erat oleh sang ibu, sedang ayahnya tersenyum lebar seraya berjabat tangan dengan pria paruh baya yang ia ketahui adalah pastor di gerejanya.

"Hai, Jungkookie." Tangan hangat sang pastor mengusak surai hitamnya gemas. Jungkook hanya mampu mengangguk kecil seraya tersenyum malu.

"Mari masuk," ajaknya hangat. Semerbak kayu oak semakin tercium jelas ketika Jungkook berjalan mendekat. Melewati pintu kokoh itu kemudian masuk kedalam.

Mata bulatnya berbinar lucu ketika mendapati beberapa teman gereja yang sering ditemuinya. Duduk tenang dengan orangtua masing-masing pada kursi kayu yang disediakan seraya kedua tangan terlipat rapi di atas pangkuan.

Jungkook beserta orangtuanya ikut duduk, menatap anak-anak lain maju satu persatu untuk didoakan kemudian air dipercikkan pada kepala mereka. Lambang pembaptisan, hidup baru, dan juga keselamatan.

Lalu giliran Jungkook maju, kedua tangannya terlipat di depan dada dan matanya mengatup rapat. Tampak sungguh-sungguh menerima sakramen baptisan.

Kemudian, matanya terbuka konstan ketika sensasi dingin air mengalir pada sela rambutnya, gedung gereja riuh oleh suara tepuk tangan dan senyum hangat pastor terpampang di hadapannya.

"Selamat, Jungkook."

.

Jungkook berumur lima belas ketika dirinya duduk pada rerumputan hijau dihalaman gereja sendirian. Buku ditangan dan halaman tengah dibuka, ditemani semilir angin Jungkook menghayati rentetan tulisan yang telah diajarkan kepadanya sedari kecil.

"Hey!" tubuhnya tersentak pada panggilan yang tiba-tiba. Seorang pemuda manis seumurannya mengambil posisi disampingnya.

Jungkook terdiam sejenak, mempelajari paras tampan sekaligus cantik yang belum pernah ia jumpai. Sang pemuda pemilik surai cokelat—kentara sekali jika diwarnai— dan senyum kotak itu menatapnya penuh binar.

Sang Jeon mengusap tengkuk belakangnya canggung, berdehem sejenak kemudian bertanya, "Maaf, siapa?"

"Kim Taehyung!" semangatnya dengan tangan dijulurkan—perlambangan untuk dijabat.

Take Me To ChurchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang