Menurutku, fenomena Zakir Naik ini terkait dg psikologi orang kalah, semenjak keruntuhan Baghdad yang dianggap era kejayaan Islam, peradaban Islam terus mengalami kemunduran. Kekalahan hampir dalam berbagai bidang. Hingga memang teologi yang muncul paska hancurnya Baghdad adalah teologi dari persoektif orang kalah.
Nah fenomena Zakir Naik ini seperti ngajak semacam merasakan sensasi "masturbasi"sesaat. Setelah kalah di berbagai bidang baik sosial politik ekonomi maupun iptek, sensasi kenikmatan "masturbasi" ala Zakir Naik ini mampu menghibur diri, seolah kembali merasakan kemenangan, meski sebenernya ya kemenangan semu. Sebab setelah dengar ceramah atau debat Zakir Naik kenyataan dan fakta peradaban Islam tidak berubah sama sekali. Teknologi ya tergantung Yahudi atau Cina, dunia kedokteran juga jauh tertinggal. Sementara yang lain sudah menjelajah angkasa hingga kemungkinan manusia bisa hidup pindah ke suatu planet, umat Islam hanya memiliki satu-satunya harapan pada kebenaran teori bumi datar
Itulah, Zakir Naik adalah ruang kosong bagi kebutuhan jiwa akan kemenamgan, tak peduli itu semu. Ya mirip masturbasi dan sialnya kecanduan
