"Apa sayang? Kamu mau minta beliin apartemen? Emas batangan?" Tanya Bryan
Gayamu mass :') sombong sekalihh
"Ada beberapa syarat yang harus kamu turutin kalo kamu mau aku makan + nikah sama kamu" kata gue sambil ngasih dia senyum penuh misteri
Gue acungin tangan telunjuk gue di depan muka dia, "Yang pertama, kamu harus bilang ke semua orang kalo aku gak hamil"
Sekarang gue tambah jari tengah, "Yang kedua, aku pengen persiapan pernikahan kita biar kita aja yang ngurus. Gak usah pake EO. Ngabis ngabisin duit doang"
"Yang ketiga--"
"Ada lagi?" Potong Bryan sambil ngerengek kek anak kecil. Aigoo
Gue ngangguk pelan, "Yang ketiga, aku pengen kamu turutin semua permintaan aku."
Gue nengok ke arah Bryan, "Gimana? Setuju?"
Bryan garuk garuk pelipisnya mungkin lagi mikir. Buat calon istri ngapain pikir pikir lagi sih mazz
"Oke, kita gak bakalan pake EO dan aku bakal nurut sama kamu. Tapi soal kamu hamil itu-- aku gak bisa."
"Lah kenapa?" Tanya gue sarkatis
"Udah terlalu banyak yang tau"
"BANGSUL KAMU YAA! GAUSAH NIKAH SEKALIAN!"
•••••
Risaa memasuki rumahnya dengan lunglai. Badannya seakan akan remuk setelah bekerja seharian di rumah sakit.
Nyari duit emang susah ya
Risaa membuka pintu rumahnya pelan dan mendapati rumahnya yang ramai seperti pasar malem. Banyak brosur tercecer di meja entah brosur apa. Sedangkan Risaa melihat ada sekitar belasan orang asing duduk di ruang tamunya. Dan jangan lupakan Nalaie yang sudah duduk manis di sebelah Yullita sambil terkadang tertawa melihat sesuatu yang dianggapnya lucu.
Risaa mendesah pelan lalu naik ke kamarnya. Baru sampai anak tangga ke 3 Yullita memanggil anaknya untuk bergabung dengannya. Karena Risaa anak manis dan baik dia hanya bisa menuruti permintaan ibunya. Risaa mengambil posisi duduk di antara Yullita dan Natalie
"Kenapa mah?" Tanya Risaa lemas
Yullita memandang aneh ke anaknya, "Kamu kenapa? Kecapekan ya? Ih kamu tu yaa kamu kan gak boleh kecapekan"
Risaa membalas tatapan Yullita sinis, "Mama aku gak isi" bisik Risaa penuh penekanan di telinga Yullita
Natalie yang sedari tadi diam mulai angkat bicara, "Sayang nih liat ada banyak rekomendasi buat catering, undangan dan printil printilannya itu. Kamu mau yang mana?" Kata Natalie sambil memperlihatkan beberapa brosur
Risaa hanya menatap datar brosur itu lalu memandang ke arah orang asing yang masuk ke rumahnya, "Aku gak tertarik sama barangnya. Lagian aku mau mesennya sama Bryan kok"
"Bryan gak bilang sama kamu?" Tanya Natalie kepada Risaa
Risaa hanya menggeleng tak mengerti, "Emang kenapa?"
Natalie memukul jidatnya pelan, "Anak itu memang ya aduh! Bryan itu ada urusan ke Singapur buat 1 minggu. Jadi kemungkinan dia gak bisa ngurusin pernikahannya"
Risaa hanya tersenyum miring
Laki laki kok gak bisa dipegang omongannya. Kalo gak niat, mending gausah
"Yaudah kalo gitu besok Risaa ijin aja. Risaa mau ngurus semuanya" kata Risaa sambil tersenyum
Miris memang
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My Dream Come True
Teen FictionIni tulisan anak baru lahir :"v baca ae dah. Kalo suka vote kalo ga suka ya udah diem ae :"v