Padahal, vote nya kurang satu. Tapi, gpp deh~
Eri kan anak baek~ /ditendangSilahkan dinikmati #plak
-------------------------------------------------------------
Harum makanan tercium dari arah dapur tempat dimana tujuh orang anak tengah menikmati sarapan mereka dan seorang laki laki bersurai hitam beriris emerald yang tengah melipat kedua tangannya menatap makanan dihadapannya. Kari pedas dengan nasi sudah cukup bagi mereka.
"Hm~ siapa yang memasaknya? Enak sekali~", girang seorang gadis bersurai silver, Victorique.
"Benarkah? Terima kasih. Aku yang memasaknya dengan bahan yang didapat Mika", ucap gadis bersurai coklat di kepang ke samping depan dengan semburat kecil di pipinya.
"Oh ya? Darimana Mika-kun mendapat bahan bahannya di tempat seperti ini?"
"Itu tidak usah dipikirkan. Yang penting, kita bisa makan", dengan senyuman khasnya, Mika menjawab lalu beranjak dari tempatnya setelah selesai sarapan.
"Menjual darahnya", itulah kata yang keluar dari mulut seorang Yuichiro ketika melihat Victorique hendak membuka mulutnya untuk bertanya kemana Mikaela akan pergi.
"Hahaha.. Begitulah", timpal Mikaela.
"Kalau begitu, biarkan aku untuk melakukannya juga! Kita kan satu keluarga, kita harus saling membantu satu sama lain. Jadi, jangan memikul beban berat itu sendirian!", dengan kasarnya, Yuichiro berdiri sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Tidak tidak~ Yu-chan disini saja temani Tori-chan, Akane-chan dan yang lainnya", tolak Mikaela.
"Ta-!"
"Bye~ aku pergi dulu ya~"
"Cih"
Mikaela pergi keluar rumah. Ya, seperti yang di bilang Yuichiro, Mikaela pergi menjual darahnya kepada vampire.
"Ne... Jadi, bahan makanan ini didapat Mika-kun dengan menjual darahnya pada vampire?", tanya Victorique pada Yuichiro.
"Sudahlah, aku tak mau membahasnya", Yuichiro beranjak dari tempatnya berjalan ke arah tangga yang menuju ke atap, meninggalkan sepiring nasi kari di atas meja yang tak di sentuhnya sedikit pun.
.
Meja makan yang dipenuhi berbagai macam makanan yang nampak lezat, tengah dikelilingi empat laki laki tampan(eh/ :v).
Bunyi garpu dan pisau terdengar saling menyahut diiringi masuknya makanan kedalam mulut masing masing laki laki itu. Suasananya hening, tak ada yang berbicara satu pun hingga seseorang membuka suara."Apa kau yakin titisannya benar benar ada?", tanya salah satu dari mereka bersurai pirang beriris berbeda biru kuning, kepada laki laki bersurai dark purple beriris sama dengan surainya.
Dengan terpaksa, laki laki bersurai dark purple itu menghentikan aktivitas makannya dan menatap laki laki yang bertanya tadi.
"Kurasa"
"Apa maksudmu dengan 'kurasa'? Katakan dengan jelas!"
"Huft... Aku masih belum yakin sebelum aku dapat petunjuk"
"Petunjuk? Seperti detektif heh", kini laki laki bersurai coklat diikat sedikit ke samping.
"Terserah apa katamu. Tapi, mulai sekarang aku akan mencari petunjuk tentangnya"
"Aku.... juga....", laki laki yang sedari tadi diam memerhatikan, kini mengangkat tangan kanannya dan mendapat perhatian ketiga laki laki tadi. Laki laki bersurai hijau tosca dengan perban di leher dan kedua lengannya, bermata sangat sayu menunggu tanggapan dari ketiga laki laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fate [HIATUS]
FanfictionLahir dari keluarga bangsawan yang harmonis, meski tanpa kehadiran sang ayah, meski di kucilkan teman temannya, gadis ini tetap ceria, tersenyum selalu. Kemudian sebuah bencana yang dahsyat datang menyerang tempat tinggalnya tempat lahirnya, Jepang...