In Mirror

524 4 0
                                    

Saat menantimu itulah hal yang membuatku merasa hampa dan kosong..

                              ~...~

Aku duduk terdiam merenungi sepatah kata yang kau ucapkan lewat mimpiku.

Yah.. disini aku berada,duduk tanpa tahu harapan itu ada dan kembali padaku atau sebaliknya,harapan itu musnah mati tenggelam bersama bayang bayangmu yang kelam.

"Tunggu,sampai aku muncul didalam duniamu dan bersama denganmu". Itulah salah satu rentetan kata-kata yang selalu datang dimimpiku. Seperti sebuah petunjuk yang akan membawaku kepada kata tersebut walau entah siapa yang berada disana karena aku tak pernah mengenalnya, dan anehnya lagi aku selalu merasa bahwa mimpi itu akan nyata dan aku tetap menunggunya..

Seperti tak punya kehidupan,aku meratapi diriku di pantulan jendela yang ada didepanku.

Diriku sebatang kara yang ditinggal oleh kedua orang tuaku tanpa ada alasan.walaupun pertama aku hidup dengan kasih sayang mereka,tapi sejak umurku 12 tahun aku selalu hidup dengan pelampiasan kemarahan orangtuaku,dan setelah itu mereka menghilang tak membekas didalam memoriku sedikitpun.Akupun terkadang heran dg ingatanku, benar benar kosong walau kupaksakan untuk mengingat masa laluku.

                                 ~...~

Setiap hari hampir kulewatkan dengan kesendirianku dirumah kecil peninggalan nenek yang sederhana tapi mampu membuatku tenang.Rumah ini aku temukan setelah aku ditelantarkan oleh ibu dan ayahku, dan setiap malamnya aku bekerja sebagai pelayan cafe tak jauh dari rumahku,semua itu aku lakukan sebatas  mempertahankan hidupku,walau tak tau aku menginginkaan hidup ini atau tidak .Terlebih melihat  aku yang saat ini sangat menyedihkan.

Aku segera mengusir segala kenangan dipikiranku itu,tak mau membuat luka lebih dalam lagi hingga mampu membuatku semakin terperosok jatuh.Aku melihat jam yg bertengger didinding dan beranjak bangun siap siap untuk pergi kerja seolah waktu tlah mengingatkanku.

                                 ~...~

Setelah siap aku mematut diriku di cermin,yah.. inilah aku dengan penampilan yang sederhana,mata sedikit cekung krn kelelahan.Aku tersenyum miris melihat bayangan didepanku sungguh menyedihkan!

Aku memoles sedikit wajahku terutama disekeliling kedua mataku dengan make up ringan dan lipsblam tipis untuk menutupi segala keterpurukanku .

"haah.." aku menghembuskan nafas panjang  ,dan dg segera aku melangkah keluar rumah tak lupa juga mengunci pintu.

Dengan langkah teratur aku berjalan memulai menyusuri jalan ditengah malam ini,jalan yang kulalui saat ini bisa dibilang cukup ramai.Dalam hatiku aku berharap semua yang kulakukan di dunia ini tak sia sia di akhir ujung nanti,entah kapan? tp aku tak terlalu peduli dengan sbuah perubahan apalagi didalam diriku, semua itu terdengar bulshitt!!

Aku masuk melalui pintu samping cafe dan mengganti bajuku dg baju pelayan.Saat aku sudah rapi aku langsung terjun dalam kawasan pelanggan cafe bosku.

"hei la"Sapa fey teman sepekerjaanku tapi aku dan dia cukup dekat "oh hai fey kau sudah lama datang?"timpalku dengan senyum yang tercetak dibibirku,mungkin hanya fey yang bisa kuberikan senyum tulus pertemanan ini dan pelangganku? oh tentu mereka adalah orang orang yang mau tak mau harus kuberikan senyum tulusku.

"tidak juga kok aku baru bergabung,yuk la ke pelanggan"

"hmm" dihelanya aku ke ruangan utama cafe menuju orang orang padat yang menghiasi isinya dan dengan lincah aku melayani mereka dengan sebaik mungkin.

Aku mulai melayani dari pelanggan cafe yang berada disudut ruangan,dia seorang pria yang aneh menurutku..karena dari segi penampilan ia menggunakan jubah hitam panjang yg hampir selutut dengan kemeja putih didalamnya,rambut yang acak acakan,mata biru yang tajam serta aura misterius yang dibawanya membuat siapa saja menelan ludah melihatnya.

ia duduk santai sambil terus menunduk tak memperlihatkan wajahnya.

"ehem..permusi tuan anda mau memesan apa?silahkan.." Tanyaku menyodorkan buku menu.Dia tak menyentuh buku itu dan seperti berfikir lama.

"jasmine tea " jawabnya singkat tak bergeming dari posisinya dg suara serak yg khas.

"Baiklah,mohon tunggu sebentar pesananya"Aku tersenyum dan berbalik mengambil pesanannya.

"Angela rish arren"

DEG! gumaman pria tersebut yang memanggil namaku walau sangat lirih hampir tak terdengar masih mampu membuatku terkejut, lalu kubalikkan badanku dan yang kudapat pria tersebut sibuk melamum memandangi jendela yang terletak tepat disampingnya tak menghiraukan tatapan penuh tanyaku.

'ya aku pasti salah dengar,tak mungkin pria ini mengenalku.orang yang mengenalkupun hanya fey,bosku,pelayan cafe,dan pelanggan yang jika masih ingat aku.haha konyol'.batinku, segera kubalikkan badanku dan kupercepat langkahku ke dapur untuk menyiapkan pesananya.

Aku berjalan mengantarkan minuman yang kubawa ke pria tadi,tapi saat aku sudah sampai dimejanya ia sudah tidak ada menyisakan sebuah kertas yang bertuliskan

"your memory in my heart.so remember me heart"

In MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang