Drian mengambil tubuh Sandy kedalam gendongannya. Membawa tubuh kekasih nya itu ke kamar.
Tata... Tata. Drian tidak habis pikir bagaimana Si Lil Tata nya bisa menggodanya tadi. Mengatakan dia red menarik ulur gairah nya padahal kekasihnya itu sudah suci dari sore tadi.
Tck, padahal biasanya Sandy selalu jadi pihak pasif jika urusan intim walaupun Drian tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya ketika untuk kesekian kalinya lagi melihat ekspresi mendamba serta pelepasan yang hebat dari Sandy. Suatu hubungan intim bukan tentang dia yang menuntut kepuasan tapi timbal baliknya kepuasan pasangan itu dapat harus sama rata. Penting untuk menjaga emosi mereka dan itu kepercayaan yang Drian anut ketika memperawani Sandy dulu.
Katakan Drian berengsek. Memang. Bekas tinjuan dan rasa basah dipipinya yang di hadiahi Rega beberapa bulan yang lalu bahkan masih terasa tak akan pernah Drian lupakan. Dia tidak sakit hati. Jelas tentu saja Drian yang mencuri kebahagian kecil yang dijaga mati oleh Rega bahkan keluarganya. Anggap saja tinjuan dan basahan dari Rega adalah bentuk sapaan manis untuk adik ipar mereka yang ganteng ini.
Drian Menidurkan Sandy senyaman mungkin di queensizenya menghindari gerakan kecil yang dapat menganggu karena Sandy tipe yang,
Tuhkan belum dikatakan mata Sandy sudah bergerak dan membuka.
Drian tersenyum merapikan anak rambut Sandy yang nakal, "Tidur lagi Ta."
Sandy mengangguk melihat sekelilingnya tepat di Jam dinding standar menunjukan sudah pergantian hari Sandy bertanya "Besok kamu meeting lagi?"
Drian menjawab dengan anggukan sedikit geli bahkan sehabis sesi panas mereka hal pertama yang ditanya Sandy padanya adalah pekerjaan Drian.
"Jam berapa?" tanya Sandy sekali lagi.
"Hm sembilan kayaknya. Jangan bilang kamu mau ngusir aku?"
Tidak sekali dua kali Drian di usir dengan alasan sama. Sandy seperti punya radar dikepala hingga hampir setiap tebakan dia meeting selalu tepat. Sandy mengangguk mantap.
"Siapa yang memimpin rapatnya?"
"Papaku." Drian berdeham meralat jawabannya
"Pimpinan pusat."
:
:
Sandy ber "Oh" tangannya menyapa pipi Drian halus dan tersenyum mengusir "Ya udah cepetan kamu pulang."Dilihatnya Drian ingin protes langsung di hadiahinya pelototan mata. Dulu kan sudah mereka bahas. Drian tidak akan di ijinkan Sandy untuk menginap jika besok harinya dia ada rapat kemarin saja Sandy sudah ngasih kelonggaran kalau begini terus mau jadi apa perusahaan bila salah satu petinggi perusahannya malah mangkir atau telmbat dari kumpulan agenda penting itu? Lalu apa kata Papa nya Drian. Katanya Drian ingin membuktikan perfomanya? Lagi pula Sandy tidak mau menjadi penghalang karir Drian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Silly Wedding Plans (Slow update)
Tiểu Thuyết Chung"Kamu yang namanya Sandy Arna Agatha?" Sandy mengerutkan kening ketika wanita yang kelihatannya lebih tua darinya bertanya dengan nada emosi. Refleks tangannya memegang perutnya 'amit-amit jabang bayi' "Iya. Ada perlu apa ya Mba?" "Jangan kegatelan...