Hana terkejut dan menghentikan langkahnya begitu ia terkena cipratan air. Tapi alih-alih marah, Hana malahan tersenyum. "Udahan ah, mandinya."
Kedua anaknya kontan saja berhenti dan terkejut begitu melihat ada cipratan air di baju Hana. "Sorry, Ibu." Kata keduanya.
"Bilas sekarang yuk? Kalian udah terlalu lama main airnya."
"Tapi Jamie belum aku bales, Buuu!" Adu Kyra.
Hana menghela napas. Mempunyai dua anak yang berbeda jenis kelamin bukan berarti tidak bisa menghindari pertengkaran. "Jam, minta maaf sama Kakak."
"No. Kakak yang nakal. Kakak bales aku sampe airnya masuk ke hidung aku, Bu."
"Jamie, minta maaf." Kata Hana final.
Jamie menundukkan kepalanya. Bibirnya mengerucut saking sebalnya. "Maaf, Kak."
"I love you, Kakak." Kata Hana yang maksudnya menyuruh Jamie untuk berkata demikian.
"I love you, Kak." Ulang Jamie.
"Where's the hug?" Tuntut Hana lagi.
Berbeda dengan yang tadi, Jamie kini melakukan perlawanan. Dia mengangkat kepalanya untuk menampakkan wajah perlawanan yang dia miliki. Sebelah kakinya menghentak lantai bath up sehingga terdengar suara air yang bergemericik dari sana. "Buuuuu..." Jamie memelas.
"Hug Kakak, Jamie. You just said that you love her, don't you?"
Jamie meringik tapi akhirnya ia memeluk juga tubuh kakaknya itu.
"Sekarang Kakak yang say sorry to Jamie."
Kyra menghela napas. Sudah ia duga jika akhirnya harus seperti ini.
"I'm sorry Jamie. I love you." Kemudian Kyra memeluk Jamie.
"Good job. Take a shower then go downstairs for breakfast. Okay?" Hana tersenyum puas.
Setelah menggantung dua bathrobe yang ia bawa dari kamar Kyra dan Jamie, Hana pergi ke meja makan untuk menyiapkan sarapan.
"Hana?"
Hana berbalik begitu ia mendengar Dave memanggilnya. "Ya?"
"Aku mau ngomong sama kamu. Di perpustakaan." Kata Dave singkat. Setelah bilang seperti itu, Dave pergi duluan tanpa repot menunggu Hana untuk berjalan bersama menuju perpustakaan.
Hana menyandarkan tubuhnya ke kabinet bawah. Matanya terpejam kemudian ia menutup wajahnya sendiri dengan kedua tangannya.
Apa lagi ini, Ya Tuhan?
Hanya jaga-jaga jika Dave dan Hana akan memakan waktu lama, maka sebelum meninggalkan dapur, Hana menyiapkan dua mangkuk yang telah berisi susu. Kemudian ia mengambil kotak sereal dan menyimpannya diatas meja makan untuk nanti anak-anaknya sendiri yang akan mengambil porsi mereka.
Jantung Hana berdetak lebih cepat. Di setiap koridor yang ia lewati menuju perpustakaan, berkali-kali hatinya menguatkan dirinya sendiri untuk tetap tenang dan menerima kabar buruk apapun yang akan disampaikan Dave.
Pintu perpustakaan sudah ada di depannya. Semua yang harus Hana lakukan hanyalah membuka pintu itu. Tapi dia menahan diri sebentar. Sekali lagi Hana menguatkan dirinya sendiri. Gagang pintu yang dari tadi ia pegang itu kini ia gerakkan untuk ia buka.
Di dalam ruangan itu, yang hanya Hana lihat adalah Dave yang sedang membelakanginya dan menatap apapun dari kaca jendela di depannya.
"Dave? Ada apa?"
YOU ARE READING
Nobody's Like You season 2
RomansaSequel of Nobody's Like You Hana bersama kedua anaknya-Kyra dan Jamie- kini harus berjuang disaat perusahaan Gradeva Gitara terpuruk. Sementara Dave pergi untuk melalukan hal yang perlu dia lakukan guna memperbaiki semua yang sedang rusak. Dalam tem...