Takdirku

29 2 0
                                    

Semua yang kualami membuat hatiku merasa lelah, lelaki yang sangat kucintai, yang sudah merusak kepercayaanku, sekarang telah berhasil meremukkan hatiku bersama sahabatku.

Apakah ini Takdirku yang harus kualami atau hanya sebuah nasib yang harus kuterima bersamaan dengan aku kehilangan orang yang sangat kucintai dan sahabat yang terbaik dalam hidupku.

Haruskah aku menerima semua ini? atau berlari dari kenyataan dan meninggalkan semua ini.

NITHA........................

Kuberanikan kakiku melangkah di subuh hari ke rumah nadia saat kehamilan ku sudah beranjak 1,6 bulan tanpa andreas disampingku.

tidak banyak yang bisa kulakukan, hanya menunggu didepan rumahnya tanpa mengetuk pintunya, terdiam dan memperhatikan kesempatan dimana aku bisa bertemu dengannya.

Saat nadia keluar dari rumahya, segera aku keluar dari mobil dan menghampiri dia, hari ini hari sabtu,Nadia biasa tidak ngantor, kebiasaannya olah raga pagi membuat aku punya kepercayaan diri bahwa hari ini aku bisa bertemu dengannya.

Dengan dia sahabat gue, yang telah gue khianati.

"nad..."panggilku pelan saat nadia sedang mengunci pintu rumahnya, ya aku tepat berdiri dibelakang dia.

 Terlihat jelas ekspresi terkejut dari wajahnya, saat aku memanggil namanya, ada raut kebencian yang terpancar dari raut wajahnya.

"nad.. gue kesini mau menjelasin semua, nad tolong dengarin gue"kataku lagi

dia hanya terdiam, tanpa ada satu kata keluar  dari mulutnya.

"nad, gue tau seberapa besar gue minta maaf, loe gak akan maafin gue, dari yang gue lihat sekarang, loe sudah baca surat dari gue. Nad, gue sama sekali gak ada niat buat nyakiti loe, gue minta maaf nad,benaran gue nyesal, gue minta maaf....."kataku sambil meraih tangannya tapi dia menolak.

Apakah takdir itu seperti ini, haruskah wanita ini berdiri disini untuk meminta maaf setela semua yang sudah terjadi.

Haruskah aku menerimanya lagi? Atau mengerti kah dia jika dia ada diposisiku?

"Nad.. maafin gue, gue salah gak seharusnya gue seperti ini, Andreas sangat mencintai loe.. dia gak bisa tanpa loe....."katanya terisak

Apa lagi ini, sekarang dia hamil anak si brengsek itu, tapi dia masih bisa bilang kalau si brengsek itu sayang ama gue, cerita seperti apa lagi ini

Pikiranku benar-benar kacau

"nad,, malam terakhir kita jumpa, andreas mgajak gue ketemuan buat ngebahas tentang loe, dia minta gue buat nolongin dia supaya balek ama loe, tapi loe sudah melihat kami berdua,semuanya rencana kami hancur seiring tidak  bisanya loe gue hubungi.

Sejak saat itu, andreas sering datang ke gue dalam keadaan mabuk , gue kasihan ngelihat dia, sampai pada malam itu gue ngantar dia pulang ke kosannya, sepanjang jalan dia hanya memanggil nama loe, hingga dia ngerasa kalau gue adalah loe. lalu semuanya terjadi.Nad maafin gue,, gue mohon sama loe"katanya lagi sambil menangis.

"Sekarang mau loe apa?"tanyaku

Akhirnya aku bisa mendengar suara itu, suara yang sangat kurindukan selama ini.

"nad, gue pengen kita seperti dulu lagi, gue janji apapun yang loe minta dari gue, gue turuti, tapi gue mohon tetap lah sama gue, jadi sahabat gue seperti dulu lagi."katanya

"loe gila apa? setelah semua yang sudah loe perbuat ke gue, sekarang loe minta gue ngelupain semua dan kembali lagi seakan-akan tidak ada masalah gitu, memang loe sudah gak waras nit, gue mau olahraga, gue lagi gak mau diganggu , apalagi sama loe."kataku sambil berlari pelan meninggalkan dia dalam diam.

"nad.. nad,, gue mohon"katanya sambil berlari mengejarku.

kutambah pacuan lariku supaya aku tidak bisa bertemu dengannya. tapi suara itu terdengar mimpi yang kemarin seakan menjadi nyata.Nadia ditabrak oleh mobil saat mengejarku.

Segera kulari kearahnya, kupanggil namanya.kupeluk dia sembari meminta tolong, sementara mobil yang menabraknya melarikan diri.

"nad.. maafin gue, kembalilah bersama andreas"itu kata terakhir sebelum dia pingsan

Sesampai di RS gue menghubungi keluarganya termasuk si brengsek andreas.

Hatiku terasa sakit saat aku lihat pria brengsek itu ada disini.

Tak kuasa aku menahan tangisku , saat dokter mengatakan kalau nitha sudah tidak bisa terselamatkan akibat perdarahan hebat di kepala karena benturan kuat yang dialaminya saat kecelakaan tadi.

jeritan mama nitha pecah dikeheningan RS, isakan tangis sang ibu yang menghantar kepergian anaknya.

Air mataku mengalir deras, seakan tidak percaya akan kejadian ini. Sahabat aku telah pergi meninggalkan aku tepat didepan mataku.

"ini semua salah ku" kataku pelan

Andreas mendatangiku yang menangis disudut ruangan , hatiku sangat sakit semua salahku kalau seandainya aku memaafkan dia, dan tidak meninggalkan dia, mungkin semua ini tidak akan seperti ini, mungkin dia masih ada disini, tapi bukan ditempat ini.

Terlihat sekarang dia didepanku, ya bajingan yang sudah menghancurkan semuanya ada di depanku.

"nad.. "panggilnya

"sorry gue lagi gak pengen diganggu, gue pengen sindiri, tolong tinggalin gue."kataku

hari ini aku berada di rumah nitha, hingga saat nitha diantar ketempat peristirahatannya yang terakhir.

"Tidur lah dengan lelap sahabatku, beristirahatlah dengan tenang, gue sudah maafin loe, tidurlah... " kataku terisak di pusaranya

Sekali lagi aku dipermainkan oleh takdir hidupku. seakan-akan kebahagiaan tidak berpihak padaku.

Haruskah aku dipermainkan oleh takdir yang seperti ini?

Mengapa harus seperti ini?

Jangan bosan ya guys buat baca karya saya

jangan lupa votenya ya guys...



Hurt LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang