Suara pintu yang terbuka membuat Kiki menjadi takut, suara langkah kaki yang membuat seseorang terkena serangan jantung membuat Kiki menahan nafas di tempat yang sempit ini. Lemari dalam ruang kamar 009 ialah tempat persembunyian Kiki dari seorang lelaki yang sangat menakutkan. Di dalam ruangan itu tidak hanya ada Kiki yang bersembunyi disana, ada seorang wanita bernama Hilda sedang bersembunyi di bawah kasur dengan sangat ketakutan.
“Aku tau kalian bersembunyi di kamar ini. Jika kalian tidak ingin ku bunuh lebih baik, kalian datang kepadaku segera !” Perintah Lelaki itu
“Hei, para wanita kesayanganku lebih baik kalian merasakan kasih sayangku dengan perasaan yang tulus ini.” Suara lelaki itu membuat dua wanita yang bersembunyi di kamar 009 menjadi ketakutan tak karuan.
Suara pintu terbuka dan suara langkah kaki yang ringan dan dengan diiringin sebuah tongkat baseball yang diseret membuat suasana diruangan itu menjadi seram dan mencekam. Lelaki itu melangkah dengan ringan dan sangat menikmati apa yang ingin dia lakukan, dengan senyuman di wajah yang ditutupi topeng itu terlihat menakutkan untuk diliat. Kiki yang melihat lelaki itu sambil bersenandung membuat Kiki semakin ketakutan, ia berharap lelaki itu tidak mendekat kearahnya. Ketakutan yang dihadapi Kiki membuat ia menutup matanya sejenak. Suara langkah kaki lelaki itu sudah tak terdengar lagi oleh pendengaran Kiki, ia mencoba memberanikan diri membuka matanya perlahan. Secara perlahan dengan perlahan ia mencoba membuka matanya, saat matanya sudah terbuka sepenuhnya ia terkejut dan membuatnya menjadi seseorang yang sudah mati ditangan lelaki itu. Lelaki itu mengintip Kiki yang sedang ketakutan saat melihatnya membuatnya tersenyum bahagia. Kiki tak mengira bahwa ia melihat lelaki itu disela-sela lemari tempat ia bersembunyi. Pintu lemari itu hampir terbuka hingga suara sesuatu mengalihkan pandangan laki-laki itu.
“Jduttt “ Suara kepala Hilda yang terjedut kayu kasur itu. Lelaki itu tersenyum tiba-tiba dan menjadi riang saat mendengar suara tersebut. Tanpa banyak pikir panjang lelaki itu mendekati kasur yang dekat dengan jendela kamar. Suara Hilda terdengar sesak nafas karena takut akan kematian yang menunggu didepannya. Lelaki itu duduk diatas kasur dan berdiri serta meloncat loncat di atas kasur tersebut. Dengan tertawa dan suara keras besi metal yang berasal dari tongkat baseball yang dipukul ke kasur membuat lelaki itu makin sangat bahagia. Terdengar suara yang menakutkan dan teriakan Hilda yang ketakutan membuat Kiki semakin berkeringat dan tak berpikir dengan tenang. Saat lelaki itu puas dengan apa yang ia lakukan, ia menoleh kearah bawah kasur yang membuat teriakan Hilda makin kencang.
“Halo, Cintaku. Sudah selesaikah bermain sembunyinya.” Senyum yang membuat Hilda menjadi beku dan tak bergerak. Lelaki itu turun dari atas kasur dan menjemput Hilda yang masih bersembunyi di bawah kasur. Hilda yang masih ingin menghirup udara segar memberontak dengan sangat keras. Lelaki itu semakin menikmati pemberontakan Hilda ini dengan kasar ia menarik kaki Hilda keluar dari bawah kasur. Lelaki itu terus memaksakan hingga Hilda sudah keluar dari bawah kasur. Ia diseret dengan sangat kasar dan kencang membuat Hilda berteriak “Kiki, Tolong aku.” Suara itu dihiraukan oleh Kiki dan membuat Hilda hilang sekejap dari pandangan Kiki.
Kiki yang masih bersembunyi di lemari itu ketakutan hingga tak mau keluar dari tempat persembunyiannya. Ia ingin sekali meninggalkan tempat ini, tapi apa daya kakinya sudah tak kuat menahan rasa ketakutannya. Kiki mulai ketakutan lagi saat suara langkah kaki yang cepat mengarah kamar 009. Suara itu makin dekat dan semakin dekat hingga Kiki bisa melihat bayangannya dari celah-celah lemari itu. Lemari itu terbuka dan membuat Kiki memberontak tak karuan.
“Kiki, Kiki tenang ini aku, Abi.” Suara lelaki itu membuat tenang suasana Kiki.
“Abi aku takut, Aku melihat pembunuh itu dari dekat membuatku lemas dan tak berdaya. Ia menangkap Hilda dan membawa Hilda pergi menjauh dari kamar ini.” Suara Kiki yang terdengar ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Right's
Mystery / ThrillerKiki, Abi dan ketujuh orang lainnya terjebak ke villa tak berpenghuni. Mereka semua diundang ke villa misterius itu. Mereka tak menyadari apa yang akan terjadi disana, hingga salah satu dari mereka mati terbunuh oleh lelaki bertopeng itu. Apakah M...