Hari ini, aku memiliki janji dengan sahabatku, Mingyu. Dia mengajakku makan malam. Aku sudah berpakaian rapi, hanya tinggal menunggu Mingyu menjemputku. Aku menunggunya di kursi depan rumahku.
"(y/n)!"
Aku menoleh. Ku lihat Mingyu sudah berdiri di depan gerbang rumahku. Aku segera menghampirinya.
"Maaf, membuatmu menunggu lama."
"Ah, tidak. Aku tak menunggu lama."
"Ayo!" ajaknya seraya menarik tanganku menuju mobilnya.
Dia membukakan pintu untukku, "Ah, Mingyu. Ada apa denganmu?" tanyaku heran.
Dia tersenyum, "Naik saja. Akan ku jelaskan nanti."
"Arraseo." aku menaiki mobilnya.
Dia menutup pintu mobil. Tak lama, dia sudah ada di kursi kemudi. "Pakai seatbeltmu," dia menarik seatbeltku, "aku tak mau orang yang ku sayangi terluka." lanjutnya seraya mengaitkan seatbeltku.
Ah, sial, pipiku memanas.
Dia menatapku lekat.
"K-ken-na-pa?" tanyaku gugup.
Dia tersenyum, "Tidak. Hanya saja, kau terlihat manis saat sedang memerah seperti itu."
Aku mengalihkan pandanganku. Sial, pipiku makin panas, sedangkan dia hanya tertawa. Sialan kau, Gyu.
Dia mulai menjalankan mobil ini. Aku hanya memandang keluar jendela.
· SVT ·
Dia memarkirkan mobil ini di taman bermain yang ku kenal, sangat ku kenal. Aku turun dari mobil lalu berdiri di depan mobil seraya memandang lurus ke bianglala yang masih sama seperti dulu.
Tak lama, Mingyu sudah berdiri di sampingku. "Pemandangan ini masih sama seperti dulu,"
Aku menoleh kepadanya dengan sedikit mendongak, ku lihat dia tersenyum seraya menatap bianglala.
Dia menoleh kepadaku, membuat pandangan kami bertemu. "Sama seperti perasaanku untukmu."
Aku menundukan kepalaku. Kenapa Mingyu jadi melankonis seperti ini?
Dia memegang daguku lalu mengangkatnya, membuatku mendongak menatapnya, "Terus pandang aku, (y/n). Jangan berpaling dariku."
Dia mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Matanya terpejam.
Tunggu. Ini salah. Aku memalingkan wajahku, membuat tangannya terlepas dari daguku, "Ini salah, Gyu."
Dia menurunkan tangannya, "Mianhae."
Aku menatapnya yang sedang menunduk, bibirku mengulas senyum. Ku genggam tangannya, "Lebih baik kita makan sekarang."
Dia mendongak, "Arraseo," dia balas menggenggam tanganku lalu menarikku ke salah satu sudut taman bermain ini.
· SVT ·
Kami sudah duduk di kursi untuk dua orang yang dekat dengan ministage.
"Kau mau pesan apa, (y/n)?"
"Samakan dengan mu saja, Gyu."
"Arraseo." dia memanggil pelayan, memesan dua porsi makanan yang sama, lalu menatapku.
"Ada apa, Gyu?" tanyaku sedikit risih.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅ | Imagine With SEVENTEEN
FanficLet's imagine w/ SEVENTEEN! ·-·-·-·-·-·-·-·-·-· SEVENTEEN imagine by pplvphile