Lupa? Tentu Tidak

5 0 0
                                    

Hadirin yang kami mulyakan, pada hari yang berbahagia ini, kami corps Perwira Abituren AKADEMI MILITER akan mempersembahkan acara tradisi corps pedang pora.

Ramai sekali di Ballroom ini. Ini adalah acara pernikahan Pamannya yang bernama Ardhy. Senang rasanya Lisa datang ke acara pernikahan 'Mas'nya ini,panggilan Lisa ke Paman Ardhy . Karena jarang-jarang Lisa bisa melihat upacara sakral seperti Pedang pora.

Acara Tradisi corps pedang pora dimulai, hadirin dimohon berdiri...

Lisa bergegas berdiri dan tak sabar menanti masuknya pengantin dan susunan pedang-pedang berjajar.
"Pah,ini kapan pengantinnya masuk? Lisa gak sabar nih" . Pertanyaan Lisa membuat senyum Andi melebar (Papah Lisa).
"Sabar Lisa, kalau komandannya sudah lapora pasti nanti ada aba-aba instrumen bunyi,nanti mereka masuk tuh. Sabar dek sabar". Lisa mendengus sebal,menurutnya ini tidak sesuai ekspektasi nya,menunggu memang melelahkan.

Komandan upacara sudah laporan,ini yang Lisa tunggu-tunggu...
Datanglah Mas Ardhy dan Perempuan yang sudah sah jadi Istrinya.
"itu Mas Ardhy gagah banget pah sama Mba Rere (Istri mas ardhy). Aku kalo nikah begini yah pah acaranya". Lisa memang terlihat seperti anak kecil,papah nya agak sebal dengan kelakuannya .

Acara selesai, Lisa berkeliling sambil mencari makanan. Upacara yang menurut Lisa memakan waktu ini memang membuat perutnya seperti bermain band. Lisa berjalan mencari bangku untuk bisa menyantap makanannya itu.

Entah ada masalah apa,tiba-tiba cowok dengan muka datar menyebalkan datang menghampiri Lisa.
"Permisi,gak liat disitu ada tas saya?". Ketus lelaki bermuka datar ini lalu mengambil tas dan melewati Lisa begitu saja.

"Lo pikir Lo siapa?" Ujar lisa,terus menggerutu. Andi yang sedari tadi melihat kelakuan anak nya ini hanya tersenyum dan menghampiri anak kesayangannya itu.

"Papah tau,kamu tadi kesel kan sama Revan? emang kamu lupa,dulu dia pernah sebelahan rumahnya di Asrama kita dulu". jelas Andi kepada Lisa.Lisa pun berpikir,dia hanya tak ingat muka lelaki itu. Ketika Andi menjelaskan Revan... Pikiran Lisa kembali.Lisa tak amnesia, Lisa hanya lupa dengan wajah sahabat kecil nya itu.

"Gue harus cari Revan". Lisa mencari Revan hingga antero Hotel. Pencarian Revan tak gagal,Revan sedang duduk di kursi taman sambil main gadget nya.

"Van,Sorry yang tadi hehehe. Gue Lisa,masih inget kan?"

"Gua masih inget Lis,lu beda...
lu cantik sekarang"

Ingin Lisa melayang di udara. 'Siapapun pegang aku',mungkin itu yang ada di benak Lisa.

Lisa bergegas ingin pulang,karena dering HP tak kunjung berhenti dari papah nya.
"Van gua duluan yah,udah di telfon papah"

"gua minta ID Line lu dulu"

"Melisa S gede sama H gede digabung,gua balik yah. Dadah Revan". Sambil tersenyum Revan melambaikan tangannya,dan menambahkan ID perempuan tersebut ke kontak pertemanannya, Revan tak menduga akan bertemu teman lama yang sudah dia anggap sepupunya sendiri. Revan menyadari,Lisa bertambah cantik,bertambah tinggi. Bukan Lisa yang dulu, suka bermain layangan,main di lapangan... Ah sudahlah itukan dulu. Revan hanya ingin pertemuannya kali ini membuat dirinya kembali seperti pertemanan dia dan Lisa waktu di asrama tempat dia tinggal.

Part ini juga gak jelas,dari pada iseng yah. yasudahlah bingung sendiri kan

SewinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang