FOREVER MORE - KAIHUN/KRISHUN

FOREVER MORE PT.18

"Sekarang kita belajar sastra." Ucap Sehun.

Jongin menghela nafas. Mungkin Sehun belum siap untuk bercerita.

"Aku sedikit bisa tentang sastra."

"Baik. Kau ceritakan perasaanmu sekarang, di dunia ini."

"Maksudmu?"

"Ceritakan perasaanmu ketika saat ini. Saat dimana kau hidup, disini, di hadapanku."

"M-mwo?" Kaget Jongin.

Masa ia harus berkata bahwa ia sedang senam jantung?

Sehun tertawa pelan. "Tak usah seserius itu, Kim."

Jongin menggaruk tengkuknya. "Er, Sehun?"

"Ya?"

"Apa Vampire akan mengalami yang namanya jatuh cinta?"

Sehun mengerenyit. "Maksudmu?"

"Apa manusia bisa mencintai seorang Vampire?"

Sehun menatap Jongin kaget.

"Apa aku boleh menyukaimu?"

Sehun merasa Jongin menatapnya dengan dalam.

"Aku tak tahu pasti, ini cinta atau apa. Yang jelas, setiap berada di dekatmu, jantungku selalu saja berdebar kencang. Kau, kau apakan diriku? Kenapa aku seperti ini?"

Jongin memalingkan wajahnya. "Itu adalah jawaban dari tugas sastra yang kau berikan tadi." Ucap Jongin. Lalu, berdiri.

"Aku pamit." Ujarnya kemudian berlalu.

Sehun memandang punggung Jongin sendu. "Kau akan mati jika seperti ini."

"Aku akan membunuhmu jika kita bersama."

***

"Jangan mencintaiku, Jongin." Lirih Sehun.

Karena, jika mereka bersama salah satunya akan mati. Tidak papa jika ia yang mati, tapi Jongin? Sehun tak ingin namja tan itu pergi karena nya. Ia tak ingin Jongin pergi meninggalkannya.

Karena, Sehun pun menyadari bahwa hatinya telah berlabuh pada Takdirnya.

***

Jongin mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Baru saja ia menyatakan perasaannya, kan?

Ya Tuhan, biasanya ia yang menerima sebuah pernyataan cinta, tapi barusan?

Ah, harga dirinya sudah terjatuh. Apa kata dunia nanti?

"Oh Sehun, kau punya guna-guna apa?" Gumamnya frustasi. Di dudukannya tubuhnya di atas ranjang king size nya.

Drrt... drrt... drrt...

Jongin merogoh handphone dari saku kanan jaketnya.

Kris Wu's Calling

Pip

"Yeob-"

"Jongin hitam, tebak apa barusan yang ku dapatkan?" Ujar Kris dengan nada bahagia ketika panggilannya terjawab.

"Apa?"

"Tebak, bodoh!"

"Yak, kita bukan anak kecil, bodoh!"

"Ck. Kau benar-benar."

"Cepat katakan, bodoh! Aku sibuk!"

"So sibuk!" Terdengar dengusan dari sebrang sana. "Ketika kau dengar ini, ku jamin kau akan senang kkamjong!"