Awal Jumpa

6.4K 194 17
                                    




Malam ini dari kamar yang berada dilantai dua, daerah Bogor.  Aku terdiam di balkon rumah memandang indahnya langit malam. Malam yang tampak begitu ceria  di hiasi oleh ribuan bintang membuatku teringat malam itu, disebuah tempat di kota Bandung dengan seseorang yang menyadarkanku bahwa ribuan bintang itu indah. Tidak menutup bahwa aku menyukainya, akan tetapi hal itupun tidak bisa menutupi bahwa ada yang lebih indah dari komunitas bintang itu, yaitu bintangnya sendiri Matahari dan saya membutuhkannya.

Seseorang yang hadir menjadi penerang dalam hidup yang gelap, yang mengajarkan arti mencintai yang sebenarnya. Mencintai dengan cara yang unik, yang tanpa kata-kata, tapi hal itu yang membuat saya jatuh cinta.

Disini akan saya ceritakan tentang dia, tentang dia yang sangat jauh tapi dekat dalam tulisan ini...


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------



-Deara Pov.

Ini adalah kota Metropolitan di mana semua orang bisa bebas menunjukkan dirinya sendiri, dan di sini Aku adalah ratunya. Namaku Deara tapi orang tuaku selalu memanggilku Ara. Kata orang nama Ara itu artinya Kuat, aku sendiri masih tidak yakin apakah aku sekuat itu?. Oke jangan bahas, gak terlalu penting.

Aku ber-sekolah di sekolah Di salah satu sekolah Negeri di Jakarta, itu karena aku masuk lewat jalur prestasi. Sejak dulu aku sudah memiliki bakat seni menari, dan sudah sering mengikuti beberapa perlombaan. Namun semenjak pindah ke Jakara aku mulai malas. Kalian tau kan bagaimana kondisi anak-anak di Jakarta, dan di jaman ini, mereka yang tidak bisa sejalan dengan tren akan tertinggal. Tentu hal ini mempengaruhi pergaulanku, disini telah merubah semuanya, yaa.. sama seperti anak pada generasi z saat ini Deara yang saat ini lebih suka shopping, hang out, and travelling. Tapi selain itu aku punya hobi lain yaitu nonton konser. Semua jenis musik saya suka, jadi saya suka konser apapun, yang terpenting adalah ramai, penuh kebisingan dan orang orang.

Jadi anak satu satunya di rumah memanglah membosankan, maka dari itu aku lebih menyukai dunia luar. Bisa di bilang Deara adalah orang yang suka keramaian dan tidak suka sepi. Bagiku keramaian adalah kehidupan dan sepi hanyalah penderitaan.

Di sekolah aku merasa bahwa aku adalah seorang princess yang sangat diagung-agungkan. Baik kakak kelas atau adik kelas dan bahkan guru-guru sampai dengan para penjual di kantin tidak ada yang tidak mengenalku. hem..  tentunya hal itu karena statusku yang juga selebgram dan menjadikan seolah-olah sayalah primadonanya lelaki masa kini.

lokasi sekolahku tepat berada dipusat kota, sehingga tak jauh dari Mall dan cafe-cafe semacamnya. Setiap pulang sekolah aku dan temen temen selalu mampir ke mall terdekat  untuk sekedar hangout atau shopping.  tidak  pernah sekalipun aku  memikirkan bagaimana menjadi anak yang mandiri dan tidak suka hura hura, lingkungan ini sangat menuntut saya menjadi bebas, aku pun merasa bahwa aku bahagia seperti ini, terkenal, banyak uang, dan banyak teman.  Meskipun kadang orangtuaku tidak suka akan teman-teman dan hobi ku menonton konser tapi aku senang karena punya teman-teman seperti Gabriel, Felix dan Wanda yang mendukung hobiku.

"Deara, ntar malam Raisa ngadain konser loh, nonton yuk , tapi... " ujar Gabriel

"Tapi apa? Gue yang bayarin tiketnya? Hah! kebiasaan lo lo pada! Yaudah yaudah di mana tempatnya?".

"Biasa ra, Senayan..."

"Okehh ntar malam kita cabut, samper gua ke rumah ya, lu kan  tau sebelum usia gua 18 tahun gue gak di izinin ngedrive sama bokap."

"Alasan klasik lo ra.  BTW oke deh nanti gua jemput.. tapi  lu transfer dulu uangnya, biar gak kehabisan.."

"Santai kecil masalah itu mah, kirim aja ke Whatsapp gue noreknya."

Bad Girl Vs Ketua RohisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang