Ku biarkan mereka semua berkata begini,karena bagiku kamu begitu. Begitu bedanya, begitu tiada tandingnya, dan begitu kuatnya.
Biar mereka tetap berkata begini, bagiku kamu tetap begitu. Begitu bedanya dari sekelebat masa laluku, dengan kerendahan hati yang kamu miliki kamu banggakan semua kekuranganmu kepada orang tuaku. Kamu banggakan tidak indahnya dirimu yang membuatmu berkata bahwa kamu tak pantas bersanding denganku. Kamu banggakan tidak sempurnanya dirimu jika dibandingkan dengan pria lain. Tetapi tahukah kamu sayang? hanya ada satu alasan mengapa aku memilihmu, karena tidak ada pangeran seperti dalam dongeng di sekitar sini. Hanya ada kamu, pria Pati yang bawel tapi selalu membuat aku rindu.
Kadang kala kebawelanmu juga membuat mereka berkata begini, kamu yang harus selalu tahu kabarku, aku lagi dimana sedang apa dengan siapa membuat mereka ilfeel. Awalnya aku juga merasa seperti itu, tapi setelah aku dengar sendiri alasanmu aku menjadi mengerti, karena itulah kamu begitu bedanya. Kamu tidak sama dengan mereka yang pernah singgah dihatiku, pemikiranmu, pengertianmu, kasih sayangmu dan ketulusanmu sangatlah berbeda. Hai sayang! jadi seperti ini aja ya sampai akhir, tetap jadilah yang berbeda.
Biar mereka terus berkata begini, bagiku kamu terus begitu. Begitu tiada tandingnya, sehingga semua yang mencoba merebutku darimu akan berlalu karena tidak bisa menjadi lawan yang sepadan untukmu. Kamu membiarkan aku untuk berteman dengan pria mana saja, tapi kamu memberi batasan agar pria itu tidak mengusikku. Mungkin memang aku yang tidak pernah menurut apa katamu, dia selalu berhasil mengusik dan membuatku bersalah. Aku menjadi semakin dekat dengan dia tapi hanya sebuah kepalsuan yang dia berikan sampai akhirnya dia tidak dapat bertahan dan menghilang dengan sendirinya. Sayang.. untuk kali ini aku mengaku salah dan berjanji ini yang terakhir.
Biar mereka berkata begini sampai akhir, bagiku kamu tetap begitu selamanya. Begitu kuatnya menghadapi segala keegoisan yang aku miliki. Keegoisan karna aku tidak pernah mau kamu salahkan, yang nyatanya memang aku yang salah. Begitu kuatnya menghadapi aku jika sifat jelekku sedang datang, kamu kuat jika aku marah tanpa henti dan akhirnya kamu yang mengalah. Begitu kuatnya menghadapi segala ketidaksabaranku, tidak sabar jika ada sesuatu yang aku inginkan tetapi tetap kau turuti. Tahukah sayang? walau banyak superhero yang aku tahu, tapi hanya kamu superhero yang nyata dalam hatiku.
Sengaja kubuat barisan kata ini agar mereka yang berkata tahu, kamu itu priaku bukan pria mereka. Mereka tidak tahu sedikitpun celah hidupmu, hanya aku yang kamu perbolehkan untuk mengintip sedikit lalu masuk sepenuhnya. Lalu kamu ciptakan samudera kebahagian yang membuatku tenggelam dan mengikuti arus hingga akhirnya sampai pada pelabuhan cinta. Tapi kamu masih membuatku menunggu hingga saat yang tepat akan datang. Saat dimana tidak ada lagi mereka yang dapat berkata.
Hai sayang, aku masih menunggu dan ku harap kamu bisa menjadi satu-satunya orang yang berkata dalam hidupku.