Terpaksa

380 21 11
                                    

Diva beranjak bangun dari kasur tosca yang berantakan itu.
"Biii,bersiin ni kasur cepet!"
"Baik non"
Ya,kelakuan diva yang seperti ini sering ia lakukan,bahkan tiap hari.
Diva pergi ke kamar mandi dengan mata yang setengah mengantuk.
----
"Divvaa!"suara itu sangatlah membuat diva pusing,ya,siapa lagi kalau bukan kakak diva.Nadzwa atau yang sering dipanggil dengan sebutan "jua",
Berbeda dengan diva,dia sangat alim di sekolah,rumah,maupun dimana saja,hijab yang simple selalu ia pakai kemana mana.
"Iya iya kak apa?"ucap diva malas yang sudah menggunakan baju SMAnya.
"Anterin kakak ya ke kuliah"kata jua yang berteriak kencang agar diva mendengarnya
"Idihh,yauda deh"kata diva terpaksa.
Divapun turun ke lantai bawah untuk mengambil sarapannya.
"diva berangkat!"kata diva yang sambil memakan satu buah roti dengan selai coklat.
"Assalamualaikum"kata jua sambil menarik tangan diva keluar.
"Ishh tunggu elah masi makan sarapan ni,keburu bgt lu"kata diva yang baru saja menghabiskan rotinya.
"Cepetan,nanti kakak telat"ucap kak jua dengan wajah kesusu.
Divapun membelokkan mobil pemberian mamanya dulu.
"Naik"kata diva santai.
Juapun naik kedalam mobil diva.
---
Next?

Benci?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang