Buku dan Kesalah Pahaman

413 65 33
                                    



Hari senin yang sibuk di Universitas Yongju, para mahasiswa berlau lalang sibuk dengan urusan dan pikiran masing-masing, tak terkecuali Mingyu dengan tugas menumpuknya.

Mahasiswa berperawakan tinggi dengan hidung mancung yang kentara masuk kedalam kelas. Beberapa mahasiswi terperangah dengan wajah rupawanya. Ya, dia adalah Jun, Wen Junhui.

"Hei kau, hitam. Tidak perlu berpura pura sibuk. Kembalikan bukuku sekarang"
Jun mendudukan diri disamping Mingyu. Menoleh dengan wajah malas.

"Buku? Buku apa?"
Mingyu mengernyit heran.

"Ya! Tadi kau berpura pura sibuk, dan sekarang berpura pura lupa. Buku yang hari sabtu kau pinjam"

"Aah buku itu"
Mingyu mengorek tasnya, berharap langsung menemukan buku itu, namun sial yang didapatnya. Batin Mingyu mulai panik, dia mengingat ingat dimana ia terakhir membawanya. Astagaa, dan Mingyu baru ingat ... Di Cafe itu ia terakhir membawanya.
Mingyu hanya bisa menyengir menatap Jun.

"Sepertinya tertinggal di cafe. Aku akan mengembalikanya besok"

Dan seketika wajah Jun berubah masam.

"Ck, dari awal aku sudah ragu meminjamkan buku pada orang ceroboh macam dirimu. Nanti malam antar kerumahku"
Jun mengomel seperti ahjumma penjual sundae, ia berlalu keluar kelas.
.................................................

Sore hari Mingyu memutuskan pergi ke kafe didepan universitas, kafe tempat Wonwoo bekerja. Mingyu berharap buku itu benar benar tertinggal disana.

Lonceng berdenting

"Secangkir Ristretto tolong"

Mingyu duduk ditempat biasa, tidak mendapati bukunya disana. Pasti salah satu pegawai sudah mengambilnya, batin Mingyu. Sembari menunggu kopinya selesai ia teringat pelayan dengan wajah yang seolah menantang berkelahi kemarin. Tanpa sadar Mingyu tersenyum mengingatnya. Apa dia ada masalah dengan pendengaranya? Apa dia sengaja menggoda Mingyu?

Seorang pria dengan senyum kelewat lebar mengantar kopi Mingyu.
"Permisi, apa anda melihat buku berwarna coklat tertinggal dimeja ini?? Hari sabtu sore"

"Ah saya rasa teman saya yang membawanya, dan hari ini dia tidak masuk. Sepertinya Wonwoo membawanya pulang. Anda bisa kembali kemari besok"

Double sial! Batin Mingyu mengumpat.

"Apa anda tidak bisa menyuruhnya kemari dan mengantarkanya? Buku itu sangat penting."

"Maaf, tapi dia sedang sakit. Saya permisi"
Masih dengan senyum lebar, pelayan itu, Dokyeom kembali kedapurnya.

"Tunggu! Beri tahu aku dimana alamatnya"
..................................................
Mingyu mengamati dengan ragu pintu flat dihadapanya. Ia mengetuk pelan.
Seorang anak berusia sepuluh tahun membuka pintu, menggaruk kepalanya dan memperhatikan Mingyu bingung.

"Apa ini rumah Jeon Wonwoo?"

Anak kecil itu langsung menarik tangan Mingyu masuk kedalam flat. Mingyu memperhatikan sekeliling flat, begitu sempit pikirnya. Ruang utama langsung terhubung dengan dapur, tidak ada kursi atau sofa, hanya satu meja pendek dibawah, dan satu pintu yang Mingyu pikir mungkin kamar.

RistrettoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang