Senyum

229 21 0
                                    

Ada apa?

Apa Nadia dan Edo saling mengenal?

Tapi bukankah Edo murid baru?

Edo menyadarkanku dari lamunanku.

"Key? Gimana?"

Bunganya masih menggantung di tangannya.

Aku bingung aku harus apa untuk saat ini. Aku tidak mau terjebak kebaikan Edo selama ini.

"Maaf, Do"

Aku melenggang pergi meninggalkan Edo. Menyingkirkan puluhan murid yang mengerubungi kami.

Aish sial aku jadi bahan tontonan.

Aku sekarang tidak tahu bagaimana wajah Edo. Tapi semenjak aku melihat ia menyunggingkan senyum kepada Nadia membuatku semakin curiga kepada mereka.

Aku harus mencari tahu semuanya.

Ponselku berdering menandakan 1 panggilan masuk. Aku membukanya dan melihat nama Niva di layar ponselku.

Aku menjawab panggilannya.

"Halo, Key. Lo tadi gimana? Maaf ya gue duluan, mama gue nyuruh langsung pulang"
"Edo nembak gue Niv"
"Key, suara lo putus putus"
"Niv?"
"Key entar gue telpon lo lagi"

Ah menyebalkan, aku menunggu kakakku menjemput tapi sampai sekarang dia belum datang.

Dia harus segera datang sebelum Edo datang menghampiriku dan membicarakan lebih lanjut tentang yang tadi.

Aku menelpon kakakku.

Nomornya tidak aktif.

Aku mencobanya berulang ulang dan hasilnya sama, tidak aktif.

Kakak yang buruk.

Ponselku bergetar menandakan pesan line masuk.

Keyza
Key gue ada rapat mendadak, lo naik ojek yang ada di sekitaram situ ya, sorry

Hm ok ok

Orang itu benar-benar menjengkelkan.

"Key!" Itu suara Edo, aku membalikkan tubuhku melihat dia berlari mendekatiku sambil membawa bunganya.

"Ikut gue"

Aku terkejut, Gion menarik pergelangan tanganku.

Tunggu.

Gion?

Apa dia Gion?

GION?

Dia mempercepat langkahnya dan berlari, dia masih menggenggam pergelangan tanganku.

"Gion?"

Gion bukanlah tipe murid yang sering keluyuran setelah beres pembelajaran di sekolah, biasanya dia dijemput oleh sopir pribadinya langsung.

Tapi ini apa?

Aku berlari sambil berpikir

Hentikan.

THIS LOVE [The Pain] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang