Ku merabai tentang samar-samar hari kemarin
menerka di antara reruntuhan memori
Saat engkau tanyai perihal cintaku duluKau kata "di mana sembunyi tangan lembut penuh kasihmu, tak pernah ku sentuh namun menggenggam
"Di mana senyum hangat yang menawan namun sering kau sembunyikan itu?tanya-tanyamu menyeruak ke segenap ruang sepi yang kubangun
Merobohkannya dengan sekali pandang dan sebuah senyumTahukah engkau
Tak selamanya engkau harus melihat keindahan
Dan tak selamanya segala kecut dan pahit yang kau rasa bermakna penderitaanAku hanya sedang beristirahat dari mencintai ketidak tepatan
Berbuat adil pada diriku dan cintaku
Menempatkan setiap sesuatu pada jalurnyaDan engkau menanyai perihal yang dahulu engkau nafikan
Perihal yang dahulu tak kau hiraukan
Ada masanya di mana engkau harus mengerti
Ada masanya engkau tak perlu tahu sesuatu yang ingin kau ketahuiPulanglah ke rumahmu yang tanpa apa-apa
Tak perlu risau tentang hasil yang tak sesuai harapan
Tenang aku tak marah apalagi menyimpan dendam
Aku hanya ingin merawat setangkai cinta yang dahulu ku tanam, sendirian...
Dan nanti ku tuai hasilnya bersamamu di kala engkau tak lagi ragu
.
Mujahid