Sekolah Baruku

41 3 1
                                    

"Cindy, cepat turun sayang, ibu ada meeting pagi!" perintah ibuku dengan suara keras.
"iya bu, ini baru ambil dasi," jawabku sambil berjalan turun.
Aku sudah siap berangkat sekolah, hari ini aku berangkat pagi karena ibuku ada meeting pagi.
" Cindy, kamu nanti pulangnya naik angkot aja ya,?!" kata bunda sedikit memerintah.
"Emangnya ibu nggak bisa jemput aku ntar?? "tanyaku sedikit memelas.
"Iya sayang, ibu nanti ada meeting sore lagi, nggak papa kan cindy?" tanya ibu.
" Yaudah deh bu, ngga papa kok, " jawabku mengalah.

Aku sebenernya takut naik angkot sendiri, aku kan masih baru disini, aku juga belum hapal daerah sini, karena aku batu saja pindah rumah dari Yogyakarta. Aku sendiri belum tahu persis dimana kelas yang akan aku tempati nantinya. Apakah sekolah di sini menyenangkan?? Aku belum tahu persisnya. Aku akan mencoba bergaul sama teman-teman baruku, dan guru-guru baruku. Semoga saja mereka menyenangkan.

"Cindy sayang, ayo turun, ini sekolah barumu," ibu memberi tahu.
" iya bu, nanti aku tinggal masuk kelas kan?? " tanyaku.
"iya sayang, hati-hati, jangan bikin ulah loh, "jawab ibu.
"pastinya bu, assalamualaikum," kataku sambil mecium tangan ibu.
"waalaikumsalam, " jawab ibu sambil menutup kaca mobil dan berjalan keluar sekolah, aku memperhatikan mobil itu sampai di belokkan pagar dan, raib.

Aku berjalan menuju kelas X-5, kelas baruku. Dan tiba-tiba,
"awh, kamu kalo jalan tu lihat-lihat dong!! Jelas-jelas ada orang, main tabrak aja!! "maki orang tersebut.
"maaf kak, nggak sengaja, " jawabku apa adanya.
"masih junior aja udah kayak gitu
, gimana besarnya nanti, "jawab kakak sampingnya.
"yaudah, ayo cabut, nggak ada manfaatnya kita disini, mending ke kelasnya David aja, "ajak kakak yang tadi.
Lalu mereka pergi, sebenernya aku nggak nabrak mereka loh, mereka aja yang ngaku-ngaku. Mana ngancem lagi.
"uhh sebel banget sihh jadinya," gerutuku dalam hati.

Saat aku masuk ke kelas baruku, tepat saat bel sekolah berbunyi dan ibu guru datang dengan berkas mengajarnya.
"assalamualaikum wr. wb, anak-anak kelas kalian akan ada murid baru, ayo silakan perkenalkan diri anda," perintah ibu guru tersebut. Aku pun maju dan perdiri di depan kelas untuk memperkenalkan diri.
"perkenalan nama saya Cindy Ayu Salsabila, biasa dipanggil Cindy, pindahan dari SMA Pancasila Yogyakarta, terimakasih," jelasku panjang lebar.
" terimakasih Cindy, silakan duduk dimeja yang kosong, anak-anak kita lanjutkan pelajaran Bahasa Indonesia, buka buku cetak halaman 25,!" perintah Ibu Susi, guru baruku.
"Cindy kamu duduk disini aja, sama aku," ucap seorang siswi,.
" eh, iya deh, ngomong-ngomong namamu siapa?? " tanyaku
" aku Rahma, salam kenal ya. "ucapnya.
"eh, emm iya, " singkatku

Empat jam pelajaran berlangsung, dan waktunya istirahat. Aku inhin sekali berkenalan dengan anak-anak yang lain, tetapi aku masih malu dengan mereka. Sampai ada anak yang mengajakku berbicara.

"hai Cindy, kenalin aku Novia, ini Nisa, dan dia Azzah. Mau ke kantin nggak, sama kami juga nggak papa kok, " ajak Novia.
"eh iya, aku ikut sama kalian ya, " pintaku
"yuk, kita barengan! " kata Nisa

Akhirnya aku punya teman sekelas, setelah kami keluar dari kantin, kami kembali ke kelas.
"eh, tadi tuh siapa sih? " tanyaku pada teman-teman.
"yang mana sih cin?" tanya Azzah.
"yang dikantin itu loh, yang keliatan nakal banget, cowok yang tadi itu? " jelasku kepada mereka
" oh itu tadi, namanya David kelas X-2, emang sih orangnya nakal, nggak ketulungan malahan," jawab Novia
"ohh," singkatku.
" emangnya kenapa cindy,? Jangan-jangan kamu naksir ya?? " ejek Nisa.
" eh, emmm, nggak kok, nggak beneran," ucapku tegas sambil geleng kepala.
" oh, yaudah, kirain kamu naksir, " jawab Azzah.

Sepulang sekolah, aku bingung harus bagaimana. Ibuku nggak bisa jemput aku. Akhirnya aku menunggu Nisa dan Rahma selesai rapat Osis. Setelah dua jam menunggu, akhirnya Rahma keluar dari ruang osis. Namun Rahma tidak membawa tasnya.
" ya ampun Cindy, lo masih nungguin gue sama nisa?" tanya Rahma.
" iya Rah, emangnya nggak boleh ya, gue nungguin lo sama Nisa?" aku balik bertanya.
"eh, sorri Cin, Bukannya nggak boleh, tapi gue sama Nisa pulang malem, ntar lo gimana? " jawab Rahma.
" yahh, yaudah deh, gue mau pulang aja, maaf ya Rah, nggak jadi pulang bareng," ucapku Sambil bersalaman dengan Rahma. Aku sebenarnya bingung mau pulang sama siapa. Dan aku juga bingung kenapa ada yang manggil aku, dia adalah... David
" Cindy, kamu kok belum pulang? Bukannya kamu nggak jadi Osis? " tanyanya dngan mengerem motornya.
" eh, i-iya a aku" jawabku gagap
"kamu kenapa?, pulang sama aku aja, gratis kok, daripada ngojek, atau ngangkot, kan lebih hemat uang jajan." ajak David.
" emh, yaudah deh, tapi nggak papa kan?? " aku memastikan
"santai aja kali cin, eh ngomong-ngomong rumahmu dimana?" tanya anak itu kepadaku.
" perempatan depan, belok kanan, terus minimarket depan kiri jalan belok kiri, belakangnya itu rumahku, lewat gang kecil itu loh.!" jelasku panjang lebar.
"oh, jauh juga ya, " komentarnya.
" eh, iya sih, " aku menanggapinya.

Hening, Cindy merasakan sesuatu. Jantungnya berdegup kencang sekali "aduh, kayak mau copot nih jantung," katanya dalam hati. ini pertama kalinya David pergi kerumah Cindy.

Setelah sampai di rumah,Cindy menawarkan mampir, akhirnya David nemenin Cindy, sampai ibunya pulang.
" kayaknya nyokap gue bakalan lembur deh vid, gimana, lo mau pulang atau mampir dulu, aku juga nggak ada acara kok," Kata Cindy setengah bertanya.
" eh, kalo gitu jalan aja yukk, aku kasih tau mana tempat yang asyik buat makan, sama makanannya enak,  mau? " ajak David dengan berharap.
" eh, sori deh,  vid bukannya nggak mau,  tapi takutnya pulang kemaleman, sori ya vid, " Tolak Cindy bingung.
" Ya sudah kalo kamu nggak mau, aku pulang dulu ya, " Pamit David seraya keluar dari tumah Cindy.
" iya, hati-hati, mendung tuh, " jawab  Cindy sambil mengikuti David keluar.
"Bye, aku pulang, " pamit David sambil melambaikan tangan. Cindy hanya tersenyum, irit dan manis sekali.

  Cindy merasa lebih akrab dari sebelumnya. Lega ia mempunyai teman baru lagi, sepertinya ia harus banyak belajar dari teman-temannya. Tentang sekolah baru, teman baru, pelajaran baru, guru baru, perasaan baru, dan masih banyak yang harus ia pelajari .


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang