Dengan berakhirnya rapat, orang-orang mulai meninggalkan ruangan rapat dan bergegas pulang. Tapi terlihat sosok yang daritadi terlihat cemas dan sesekali mengecek jam tangan Chanel yang terpasang dengan indah di pergelangan tangan kirinya.
"Soojung, lo ga pulang?" tanya Seungyoon.
"Lah orang gue juga pulang sama lo, bang. Katanya mau nongki-nongki cantik?" ucap Exy yang bernama asli Chu Sojung.
Dia mengira Seungyoon berbicara padanya. Padahal yang Seungyoon maksudkan adalah Jung Soojung bukan Chu Sojung.
"Saya berbicara dengan saudara Jung Soojung bukan Chu Sojung." jawab Seungyoon sambil menghela napasnya.
"Ha? Oh pulang lah haha masa mau semaleman disini." jawab Soojung dengan berpura-pura santai.
"Ah abang kaya gatau aja. Kak Sooj itu lagi nungguin kak Jongin." tegas Exy.
Soojung hanya mengangguk malu ketika Exy menyebutkan nama Jongin. Tidak ada yang menimbali ucapan Exy setelah itu. Raut wajah Seungyoon tiba-tiba berubah dan suasana pun menjadi dingin. Exy yang mengetahui perbedaan suasana itu pun hanya diam dan menatap keduanya secara bergantian. Berniat memecahkan suasana, Exy membawa Seungyoon keluar sambil berpamitan kepada Soojung. Exy merasa apa yang ia katakan tadi adalah kesalahan besar.
"Emm, ey bang! Ayo teh kita nongki-nongki cantik. Gua tau tempat nongkrong yang cozy cozy manja di sekitar sini." ucap Exy sambil menepuk bahu Seungyoon.
"Ok. Sooj, gue sama Exy balik duluan ya. Kalo ada apa-apa kontak kita berdua aja." pamit Seungyoon pada Soojung.
"Ok, sante aja kali Yoon. Lagian kan gue juga biasa sendiri."
×××××
Sepi. Hanya itu yang bisa menyelimuti Jung Soojung atau yang akrab disapa Krystal. Ia telah menunggu kehadiran seseorang kurang lebih 20 menit di ruang rapat. Ya, seseorang yang ia tunggu tak lain dan tak bukan adalah Jongin,- pacarnya.
"Hah kemana lagi orang ini." batin Soojung.
Jika Soojung tak sabar, ia bisa saja meninggalkan ruang rapat dan kembali ke asrama seorang diri. Namun, ia betah menunggu karena ingin bertemu dengan Jongin. Mereka berdua belum pernah bertemu bertemu selama masa liburan, kurang lebih sekitar satu bulan. Awalnya Soojung juga biasa saja. Tidak ada perbedaan ya signifikan. Namun, lama kelamaan Soojung mengerti arti keberadaan Jongin baginya. Kata orang ini yang namanya rindu. Bahkan sekedar facetime pun tak cukup bagi Soojung. Tak mau dikira berlebihan, Soojung selalu bersikap sewajarnya ketika mereka sedang facetime.
"Jongin kurang ajar. Masa iya gue dianggurin??!" ucap Soojung kesal ketika ia mengetahui bahwa Jongin tidak membaca chat darinya. Nyaris saja ia mengumpat.
Sebenarnya, Soojung bukan tipe orang yang suka mengumpat setiap saat. Ia hanya dikenal sebagai pribadi yang jutek dan dingin. Tapi itu hanya opini publik semata karena penampilannya. Entahlah, mungkin mereka merasa terintimidasi hanya dengan tatapan Soojung atau apa lah itu. Tapi, bagi orang-orang yang kenal dekat dengan Soojung akan tahu bahwa opini publik selama ini dengan sifat asli Soojung itu berbanding terbalik. Artinya, Soojung sama sekali tidak jutek seperti apa yang dikatakan orang. Hanya saja ia terlalu pemalu untuk bergaul. Tapi jika ia menemukan orang yang cocok untuk menjadi temannya maka kegilaan Soojung akan terkuak.
"Ck. Balik ah."
Soojung mulai memasukkan ponselnya ke dalam tas dan berdiri, tanda bahwa ia hendak pergi meninggalkan ruang rapat yang sedari tadi hanya terdapat ia sebagai penghuninya. Ketika Soojung mematikan lampu dan menutup pintu, terdapat seorang yang menepuk pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
University Complex
FanfictionJust another college's story. Menceritakan lika-liku kehidupan mahasiswa. Kadang manis, kadang asin, kadang pait, kadang pedes, kadang asem. Tapi disitulah esensi menjadi mahasiswa agar tercipta sebuah keestetikaan hidup yang hakiki.