Setelah Tom mengantarkan ku sampai tiba di kampus. Aku pun harus menghadapi tatapan sinis dan menghina dari semua perempuan yang melihatku turun dari mobil Tom.
Aku harus membiarkan tatapan itu, jangan perdulikan mereka, tenang saja aku mencoba menyakinkan diriku. Sampai akhirnya salah satu perempuan tiba-tiba berdiri didepan ku dan menabrakku dengan sengaja. Dengan wajah cantiknya sempurna itu sangat berbanding terbalik dengan sikapnya kepadaku.
"Wah ternyata gadis culun ini sudah punya kekasih rupanya" ujar Silvia teman satu kelaskuAku coba mengabaikan ucapannya dan bergegas untuk masuk kekelas.
Ternyata dia masih saja tidak puas selama beberapa bulan aku kuliah, dia selalu saja membully ku. Teman Silvia pun mulai berbisik dan memberikan tatapan menghina kepadaku. Bagaimana bisa seorang gadis culun seperti ku bisa satu kelas dengan mereka.
Aku sudah terbiasa dengan tatapan mereka semua, aku hanya bisa berharap jam kuliah cepat berakhir agar aku dapat sesegera mungkin mengeuarkan semua airmata yang telah kubendung seharian ini di dalam kamarku. Ya meskipun aku sangat dianggap culun dan mudah dibully tetapi aku pantang mengeluarkan air mata dihadapan orang lain. Aku akan lebih mudah mengeluarkan air mata ini sendirian.. tanpa ada orang yang dapat melihat dan mendengarnya.
YOU ARE READING
Love You
DragosteAku mencintainya, tapi dia hanya menganggap ku sebagai orang yang perlu dikasihani. Hanya itu.. Aku mencintainya, tapi dia hanya menganggap ku sebagai teman masa kecil. Aku mencintainya, tetapi dia memilih untuk mempercayakan hatinya kepada perempua...