"Kalau memang jodoh, mau sejauh Afrika dan India sekalipun bisa bertemu". Kata ajaib ini walau belum ada satupun manusia (makhluk yang punya daya ingin tahunya besar melampaui ukuran semesta ini bila perlu) secara iseng membuktikannya lewat pendekatan ilmiah terpaksa harus mengakuinya. Kebenarannya adalah benar.
Hal yang paling tidak logis adalah bagaimana mungkin seorang manusia yang bernafas lewat hidung tinggal di Jember bisa berjodoh lalu mempunyai anak dengan orang yang selalu sarapan setiap paginya di Sukabumi? Padahal tetangganya sendiri juga banyak manusianya, yang berbeda jenis kelaminnya. Lanjutan dari kata ajaib itu adalah, "maka takdirlah yang akan menjodohkannya". Caranya? Pada diri manusia ada sebuah bisikan halus lewat hati dan pikiran yang akan direspon baik oleh otak sehingga menstimulasikannya menjadi sebuah tekad dan impian bahwa masa depan yang cerah sedang menanti di antara jarak yang membentang Jember-Sukabumi. Entah di poin awal (start awalnya di Jember), diantara jarak itu, atau di poin akhir (Sukabumi) salah satu atau dua-duanya insan itu bergerak untuk saling mendekat supaya terjadilah pertemuan yang dapat melahirkan cinta ke depannya. Bila sudah demikian tinggal mengikatnya dengan yang namanya ijab qabul; menikah. Selamat, kamu sudah mendapatkan jodohmu.
Quote "kalau berjodoh pasti bertemu" pun menjadi kata-kata yang disembah para jones (jomlo ngenes). Katanya quote ini adalah menjadi peneduh hati, pelipur lara, tambatan jiwa. Berterima kasihlah wahai Jonesia kepada yang sudah membuat quote indah sekali itu.
Sayangnya, kabar buruknya adalah bahwa mekanisme "kalau berjodoh pasti bertemu" itu tidak semudah diucapkan lidah. Ada faktor yang membuat cinta itu bisa dilahirkan lewat pertemuan. Tapi pertemuan ini juga harus mempunyai faktor yang dapat melahirkan "moment bertemu".
"Moment bertemu" terjadi manakala dua manusia yang bernafas saling bertemu. Bila pertemuan terjadi tak lantas mengandung cinta. Mereka harus saling mengenal satu sama lain,mengerti dan saling memahami, percaya dan mempercayai sehingga menjadi satu pemahaman yang solid sehingga pertemuan itu dapat melahirkan cinta dan dari cinta inilah semua faktor pendukung jodoh sudah terpenuhi. Itu artinya dua orang ini harus saling berusaha agar dapat mengandung cinta dalam hubungan mereka sebagai tindak lanjut dari "momen bertemu".
Kalau yang berjuang hanya satu orang saja bukan cinta lagi yang akan lahir. Tidak ada gagal janin dalam teori ini. Tapi yang akan lahir adalah wujud yang berbeda; pupus cinta, bertepuk sebelah tangan. Kaciaannn, turut bahagia, ya, mblo. Bagi yang tidak mau disalahkan kalian cukup bisa teriak-teriak, "sialan, kamu! Sudah maling hatiku, memberi harapan palsu pula. Maksudmu apa?"
Contoh saja, ada seorang gadis yang naksir dengan seseorang yang setiap hari melewati depan rumahnya pagi dan sore. Gadis itu merasa seseorang yang tampan itu melakukan apel wajib untuknya. Buktinya adalah dia selalu berhenti sejenak dan memandang taman yang ditumbuhi pohon rindang dan hamparan bunga. Bangku putih itu basah terkena embun pagi dan keringat sore. Ketika berhenti seseorang tampan itu duduk sejenak atau mengeluarkan kameranya hanya untuk mengabadikan foto yang sama—dianggapnya gadis itu sebagai alibi biar bisa bertemu terus dengannya. Namun gadis itu hanya berani memandanginya dari jauh.
Kadangkala seorang putri yang tidur di kastil lantai dua itu ingin memanggilnya. Hoei, woy, hai, apalah. Yang penting mata sang pangeran menuju menara biru yang kusam. Melambaikan tangan meminta bantuan. Tapi suaranya terlanjur tertelan dulu dan tangannya mengerut mundur teratur setiap tekadnya mulai nekad.
Setiap hari terus begitu. Hari demi hari, kalender terus berganti, hingga bulan Oktober ini ada sebuah keajaiban. Lelaki yang ia kagumi tidak ada disana. Hati gadis itu menjadi sepi kemudian sedih. Hampa begitu. Dalam bisikannya serta pada diary pink-nya mantra ajaib itu sedang bekerja, "kalau memang jodoh, mau sejauh Afrika dan India sekalipun bisa bertemu."
Dan dia setia menjadi jamur di jendelanya yang putih itu dengan sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Suka Kamu Lewat Jendela
Teen FictionAdalah seorang Maudy yang terpesona dengan seorang cowok yang setiap hari berhenti di depan rumahnya. Mungkin itulah jodohnya dan jodoh harus ada bertemu supaya bisa mengandung cinta hingga akhirnya bisa menikah; itulah jodoh. Namun apa hanya berdir...