o0o
Saat ini, kelas ricuh karena tidak adanya guru yang masuk, atau yang biasa disebut jam kosong.
Kursi, meja, buku---pokoknya semuanya, berantakan dan berserakan layaknya kapal perang yang habis diserang oleh penjajah.Tapi, ketika bel pergantian jam pelajaran ke-5 berbunyi, suasasa SeSat berubah sampai 180°. Meja dan kursi dikembalikan ke tempatnya, buku-buku yang tadinya dilempar sana-sini disimpan oleh pemiliknya di dalam laci maupun tas, kecuali buku yang berhubungan dengan pelajaran bahasa Indonesia. Petugas piket pun seperti biasa mengambil buku paket yang berada di ruang guru.
Karena letak kantor tidak terlalu jauh dari kelas kami. Gua mendengar langkah-langkah yang membuat diri gua dan teman teman yang lain menjadi gemeteran seperti mendengar suara hantu. (alay lu thor)
Gua masih ngerasa ada yang ganjil dengan meja guru yang berada di depan meja gua. Yes, benar saja, ternyata kursi guru masih berada di luar. Dengan cepet gua teriak, "WOYYYY! YANG PIKET CEPET LAGI MASUKIN KURSI GURU YANG MASIH ADA DI DEPAN KELAS ITU!"
Karin balas berteriak, " ELU BEGO YAK? YANG PIKET ELU PE'A!"
Yapss, dia adalah monster bendahara di kelas. Semua member SeSat pada takut kalo dia nagih uang kas."KOK GUA SIH! SAPA YANG BEGO?" protes gua.
"ELU YANG BEGO!" jawab segelintir member sesat di kelas.
Karena gua kalah ngomong sama mereka, langsung aja deh gua lari ke depan kelas dan ngambil tuh kursi. Sialnya saat gua berlari gua kepleset.
"Njing! Sakit bat nih pantat ...," keluh gua, saat pantat gua mendarat dengan mulus di lantai."HAHAHAHAHA!" Anak sesat ngetawain gua kaya habis liat simpanse naik motor di sirkus.
Tanpa basa-basi, gua langsung ambil tuh kursi punya bu Aprida, dan menempatkannya di belakang meja guru.
"Assalamualaikum," salam mamah Aprida menggema di kelas.
"Waa ... Waalaikum .., salam" jawab seluruh anak SeSat dengan gugup dan gemeteran.
"oke, baiklah. Sepertinya Minggu lalu Ibu memberikan tugas. Ayo kita koreksi sekarang! "
"I-Iyaaa, Buu."
"Fiqih, kamu nomor 1!"
"Si-si .., ap, Bu."
Mampus, dalam hati gua.
Mana gua ngerjainnya buru-buru lagi.
"Satu, unsur utama dalam pembuatan teks berita adalah? 'B. 5w + 1h'.
Karena, teks berita harus ada kalimat yang berisi 'apa, siapa, kapan,mengapa, dimana, dan bagaimana.""Yak, betul sekali, jadi di dalam teks berita ...."
Bu Aprida tiba-tiba terdiam dan melihat dengan tatapan mengintimidasi seluruh anak SeSatKami tak tahu apa yang terjadi dan juga takut dengan apa yang bu Aprida akan perbuat.
"Siapa yang habis makan permen karet?" tanya bu Aprida yang keluar dari topik pembicaraan awal kami.
"...."
Semua anak SeSat terdiam, tidak ada satupun yang menjawab. Entah karena memang tidak ada yang makan, atau karena takut mengakui.
"Nggak ada yang mau ngaku?"
Suasana kelas masih tetap sunyi.
"Adi, Denny, pasti kalian yang habis makan permen karet, kan?"
"Bukan saya, Bu. Itu tadi si Denny yang abis makan, ngemut, ngulum, ah taulah ... Pokoknya makan permen karet!" Adi ketawa melihat Denny.
Kemudian bu Aprida berbicara,
"Serasa kelas neraka lo ini, Nak. Udah ruangannya jelek. Ketua kelas, wakil, sekretaris, bendahara, nah, satu ini lagi, seksi agama! Semua gak ada yang becus ngurus kelas ini!"Gua kaget. Langsung deh mulut cabe ini berkobar untuk memprotes,
"Saya salah apa, Bu? Saya gak makan permen karet, saya gak ngatur kelas, saya hanya bertugas untuk masalah keagamaan aja. Salahin aja si Affan, Bu. Kan dia ketua kelas ,yang ngatur kelas ini, dan bertanggung jawab untuk kelas ini""Loh, kok jadi saya lah, Qih? " Affan said pake mulut jontornya.
"Ibu gamau tau. Karena ulah kalian,
permen karet yg ada di kursi ini nempel di rok ibu yang selicin sutra dan selembut kapas ini! " Bu Aprida ngoceh."Apa ... Permen karet nempel di rok ibu? Tenang aja, Bu, Fathur punya solusinya!" kata Fathur sambil tersenyum misterius.
"Apalagi sih, Fathur! Solusi dari kamu itu nggak pernah guna!" balas Bu Aprida, kesal.
"Kata siapa? Nih, ya, Bu, solusinya ibu dateng aja ke 'Ujang Hijab Fashion,' tokonya bapak saya. Hijab, baju, rok bahkan busana muslim tersedia di sana! Model-modelnya pun banyak macemnya, yang kayak kebaya juga ada! Jadi, dateng aja ibu ke sana. Dijamin, pulang-pulang dompet ibu terkuras, hehehe ...." Fathur malah promosi.
"Thur, Thur, masih sempet aja ya, lu ngendorse!" teriak Mia Khalifah, eh, Putri Khalifah deng (si comel, prilinya sesatqu)
"huuuuuuuuuuuuuu!" teriak seluruh siswa, seperti saat naik rollercoster di hutan amazon. Dari Gunung Fuji ke Mountain Everest. (GAJE LU THOR)
"SUDAH, DIAM KALIAN SEMUA.
KALIAN INI MEMANG SESAT SEMUA!, YA!" Bu Aprida keluar, sambil pake muka cemberut, dan menutupi bagian roknya yang terkena permen karet."Ihhhh.. Kayak mana ini.
Tuh kan mami gak mau masuk kelas ini lagi.. Lorang sii ahhh.. "
Anis berbicara sambil mau nangis.. Wajar anak kesayangan mami geh.. Wkwkkw."Ya mau kayak mana lagi lahh"
Affan menjawab sambil menenangkan anis.Yosi cemburu melihat keadaan Affan yang sangat peduli dengan Anis..
Gua liat laura membisikan sesuatu ke yosi.. Dan tiba tibaaa..."Permisi permisi. Kalo mau pacaran di sawah aja sono.. Pacaran kok di sekolah.. GAK MODAL! "
Yosi berbicara sambil lewat memisahkan Anis dan Affan.."Cemburu cawa!!" (cawa=ngomong)
Affan menjawab gerutuan Yosi dengan wajah yang merah dan emosi.
Tanpa pikir panjang gua langsung melerai kejadian tersebut.
"Udah sihh, kayak gitu aja di ributin.
Yosi, lu ini juga sok kegatelan amat lah jadi cewek. Affan.. Lu juga sebagai laki laki.. Jangan kaya gitu dong ke perempuan.. Udah tau cewek itu cengeng masih aja lo bentak bentak"
Pembicaraan gua saat itu memang cukup pedas.. Gua gak tahan aja, saat kejadian kayak gini malah ada orang yang buat masalah lain.. Padahal satu masalah aja belom selesai."Udah, sekarang ini pikirin dulu kayak mana caranya biar mami gak marah lagi sama kita"
Amar langsung membicarakan topik yang memang seharusnya di bicarakan saat ini juga."Pokoknya disini kita semua yang salah.. Jadi kita semua harus meminta maaf kepada mami agar dia mau ngajar kita lagi. "
Affan sebagai ketua kelas langsung memberi solusi, dan memerintahkan kepada semua member agar mempersiapkan permintaan maaf tersebut untuk mami."Untuk memulai diskusi sebaiknya kita membaca Yassin terlebih dahulu"
Gua langsung bicara dengan konyol kepada teman teman yang ada di hadapan gua..Hening...
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
"Aiii... Ai..... Ai......... "
Semua anak sesat membully gua dengan. Perkataan tersebutAuthor note
Gimana ceritanya???
Ini memang kelas yang jelek dan berengsek menurut kebanyakan guru..
Dan inget.. Ini bener bener real story.. WkwkwkkwJangan lupa sebelum baca Ucapkan lafadz doa mau makan (vote)
Dan setelah baca jangan lupa comment. Biar author semangat ngelanjutin ceritanya.Salam SeSat ✌
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of SeSat
HumorIni cerita kami. Cerita anak sesat dengan segala keabsurd-annya. Copyright©2017 @fiqihafifafif Colab with @KarinaHimalaya87