"Del ?"
Tak ada jawaban lagi.
"Del !!"
Masih belum ada jawaban.
Ngikk !!
Adel terkejut saat Arya memberhentikan sepeda motornya tiba tiba. Dia baru tersadar dari pikirannya yang membuat ia tidak sama sekali mendengar saat Arya memanggilnya.
"Arya.. lu kenapa ?" Tanya Adel yang masih bingung kenapa Arya tiba tiba memberhentikan sepeda motornya.
"Lu yang kenapa ?" Arya balik bertanya dengan sedikit bentakan.
DEGG !! Arya kenapa ? Baru kali ini Arya mengeluarkan nada bentakan kepada Adel. Selama Adel mengenal Arya, Arya tidak pernah mengeluarkan nada bentakan sama sekali. Tapi kali ini ?
"Aryaa.. Ma-maaf." Jawab Adel dengan sedikit terdengan getaran dari suaranya.
Huhhh !! Arya membuang nafasnya kasar. Dia melepas helm yang ia pakai dan menengok kearah Adel yang berada di belakangnya.
"Arya maaf gua tadi.." Ujar Adel menggigit bibir bawahnya agar air matanya tak keluar saat waktu yang tidak tepat. Adel tidak mau menangis lagi di depan Arya.
"Gua ngerti perasaan lu kok del. Gua ngerti, lu kepikiran Gilangkan ? Tapi setidaknya del, lu anggep gua ada di samping lu bisa kan ? Tolong del ! Gua ada di sini !" Jawab Arya dengan nada yang melembut.
"Iya ya. Maaf." Adel menjawab dengan keadaan kepala yang masih menunduk. Kali ini air matanya tidak bisa di bendung lagi.
"Okey kita bisa jalan sekarang kan del ?" Tanya Arya.
"Udah dong ! Jangan nangis ! Plislah del, lu jelek ga usah di tambah - tambahin lagi tingkat ke jelekan lu." Ujar Arya menenangkan Adel sambil tertawa kecil.
"Ahh elu mah ya.. Kebiasaan." Jawab Adel sambil memukul mukul punggung Arya.
"Udah ga usah nangis. Lu jelek kalo nangis. Gua masih ganteng kok selo." Ledek Arya yang berhasil membuat senyum Adel balik lagi.
"Apaan sih."
Sesampainya di rumah Adel. Adel langsung turun dari sepeda motor Arya dan Arya memarkirkannya di halaman rumah Adel.
Mereka memang berniat belajar fisika bersama untuk ulangan esok hari. Sebenarnya Arya yang ingin mengerjakannya bersama. Karena Arya ingin selalu di dekat Adel. Arya modus yak😂
"Mau minum apa lu ?" Tanya Adel yang berjalan ke arah dapur rumahnya.
"Terserah del. Asal jangan air putih ! Wkwk."
"Eh del gitar mana gitar ?" Lanjut tanya Arya. Arya memang suka sekali bermain gitar. Entahlah, bisa di bilang jago sih..
"Noh." Jawab Adel menunjuk ke arah samping pianonya. Yapss !! Adel memang senang sekali bernyayi. Jadi, ia suka sekali dengan piano dan gitar karena alat itu bisa menemani dirinya bernyayi.
Tak lama kemudian Adel datang dari arah dapur, membawa minum dan makanan ringan ke arah Arya.
"Orang tua lu pada kemana del ?"
"Lagi pada kerumah sodara gua. Biasa acara keluarga. Dan gua ? Ga bisa ikut karena ukk." Jawab Adel dengan wajah datar.
"Ehh bentar. Gua ngambil bukunya dulu ya. Bentar." Lanjut Adel.
"Yaksip."
Tak lama kemudian Adel keluar kamarnya. Ia mulai menuruni anak tangga rumahnya. Adel mendengar suara merdu nyayian dengan diiringi petikan gitar. Siapa lagi kalo bukan Arya.
Aku bisa terima...
Meski harus terluka
Karena kuterlalu,mengenal hatimuAku telah merasa..
Dari awal pertama
Kau tak kan bisa lama,berpaling darinya..Ternyata hatiku benar
Cintamu hanyalah sekedar..
Tuk sementara..Entah kenapa, Adel benar benar tersindir dengan lirik demi lirik yang ada di lagu ini.
Akhirnya kita harus memilih
Satu yang pasti
Mana mungkin terus jalani, cinta begini..Karena cinta tak akan ingkari
Takan terbagi,
Kembalilah pada dirinya..
Biarku yang mengalah..
Aku terima..Prok prok prok. Adel bertepuk tangan saat Arya selesai bernyayi.
Setelah Arya menyelesaikan lagunya. Adel pun berjalan ke arah Arya yang sedang ada di ruangan yang biasa Adel pakai untuk belajar kelompok dengan teman temannya yang lain.
"Lagunya ngena ke hati ya del ?" Tanya Arya setelah meneguk minum yang tadi Adel bawa.
"Iyaa.." Jawab Adel singkat.
"Ngerti del ?"
"Ngerti apa ?"
"Ahhh yaudahlah.."
"Gua ngerti kok ya. Maaf banget hati gua ga sepenuhnya buat lu." Batin Adel.
"Yaudah yuk kita belajar aja mendingan." Ujar Adel dengan nada ceria untuk mencairkan suasana.
"Hmm.."
Mereka pun memulai tujuanya di awal. Yaitu belajar bareng. Adel fokus dengan bukunya. Begitupun dengan Arya, walau sesekali Arya menjaili Adel dengan cara melempar kacang atau apapun untuk mencairkan suasana.
DRETT !!
Hp Arya yang tergeletak di meja bergetar. Saat di lihat ada panggilan masuk. Gilang calling..
Arya pun menggeser tombol hijau di layar hpnya."Halo ? Apaan lang ?"
"........."
"Hah ? Ngapain lu kenapa ?"
"........."
"Gua otw sama Adel."
Adel kebingungan saat Arya mengajaknya untuk pergi keluar dari rumah. Entah kemana, Adel pun bingung. Sesekali ia bertanya kepada Arya. Namun, Arya tidak menjawabnya.
Hingga akhirnya mereka sampai di rumah sakit. "Hah ? Rumah sakit ? Gilang kenapa ?" Batin Adel tak hentinya bertanya tanya.
"Arya, Gilang kenapa ? Kok kita ke sini ?" Tanya Adel bingung sekaligus ada rasa panik dalam dirinya. Pasalnya, tadi Gilang menelfon Arya dan tiba tiba Arya membawa Adel ke rumah sakit. Sebenarnya Gilang kenapa ?"
"Adel udah ikut aja ya !" Jawab Arya. "Ayo !" Ajak Arya yang langsung menarik tangan Adel.
Pikiran Adel masih campur Aduk. Dia kebingungan siapa yang sakit ? Gilang ? Gilang sakit ? Atau siapa ? Kenapa Arya membawanya kesini ? Ahhh Adel benar benar bingung dengan semua pertanyaan yang sedari tadi berkutat di otaknya.
Hingga akhirnya mereka sampai di depan ruang ugd.Tiba tibaa..
_______________
Eaaa eaaaa.. penasaran nihh. Uhh siapa ya yang sakit ? Kok pada panik gitu ? Uuuu Gilang kenapa ? Adel kenapa ? Arya ? Ahhh entahlah mending tunggu kelanjutannya ajaa..😆😅
Pencet bintangnya ya😆 buat semangat nulis itu teh😆
Follow penulis amatiran ini juga😆
Tunggu kelanjutannya yaa..
Mega💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa KITA Hanya TEMAN ?
Novela Juvenilps : part terakhir diprivate, harap follow terlebih dahulu. Adelia Fauziah. Mungkin melakukan kesalahan dalam persahabatannya. Ia jatuh cinta pada Gilang Rizki. Sahabatnya sejak duduk di bangku smp. Menyakitkan ? Jangan ditanya. Apa KITA Hanya TEMAN...