a one-sided love story

2 0 0
                                    

'Gue itu semi bego juga ya, ternyata.' ucap Remi dalam hati, sembari mengangkat kepalanya dan menyimpulkan senyum palsu.

Berawal dari seorang bassist baru bernama Luna pada bandnya yang baru juga terbentuk, lalu mengatakan bahwa ada kenalannya dari sekolah menengah yang sekarang bersekolah di sekolah yang sama dengan Remi dan pandai bermain gitar.

And that person turned out to be her crush.

Dia ingat betul waktu itu, bagaimana kerasnya dia berusaha untuk mencegahnya untuk diajak masuk ke band mereka dengan alasan dia sibuk karena ekskulnya, kemungkinan besar dia tidak minat bergabung dengan mereka, dia sudah berhenti bermain gitar, dan akan sangat menyedihkan kalau dia menjadi satu-satunya anggota laki-laki, walau kenyataannya adalah dia akan mati karena di dalam jika dia bergabung.

Dan sayangnya, bukan hanya Luna yang mengenalnya. Sang lead guitarist, Mona mengenalnya. Mereka tidak pernah berbicara satu sama lain, hanya mengetahui dari temannya--- yang dia sebutkan secara out of the blue, sebagai mantan pacar dari orang yang disukai Remi itu.

"Mantannya cerita ke gue kalo dia masih sayang sama dia," cerita Mona suatu hari, setelah menyandiwarakan bahwa dirinya senang karena ulangan fisika kelas IPA diundur, lalu menyambungkannya ke anak dari guru fisika tersebut yang sekarang berpacaran dengan teman Mona tersebut.

"Setau gue dia juga masih suka sama temen lu itu, lho." ucap Remi. "Semi aneh menurut gue, padahal masih saling suka, tapi putus."

Sakit bagi Remi untuk mengatakan hal semacam itu, dia tahu. 'Tapi dengan begini, Mona enggak bakal tau apa-apa' pikirnya.

"Aneh, ya."

"Nah makanya itu."

Remi dengan tingan mengatakannya, seakan tak perduli dengan perasaannya sendiri. Entah sudah berapa kali dia mati dari dalam karena berpura-pura tidak tahu.

'Kalo gue suka sama orang lain, dan orang itu suka balik ke gue, maka gue akan mengasumsikan kalo orang itu bego.'

Remi masih berpegang teguh lada prinsipnya itu, seakan menggenggam tangannya pada ujung tebing dalam kondisi dimana dia akan jatuh bila melepasnya.

'Tapi sakit juga ya, ternyata.'

Dia benar-benar tidak biasa dengan segala perasaan yang berhubungan dengan orang yang dia sukai itu. Dan bahkan dengan bodohnya dia menanyakan tentang mantan dari orang yang disukainya itu.

Dia melambaikan tangan pada Mona. Mereka memang sebenarnya dalam perjalanan pendek dari gedung sekolah ke tempat diaman jalan bercabang pertama kali dari jalanan sekolah tersebut.

Dia tersenyum kembali, dan lagi-lagi palsu.

Perasaannya terhadap orang yang dia sukai tersebut masih sama.

Tetapi, bebannya telah terangkat.

Dengan ini, dia dapan memudarkan perasaannya perlahan-lahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RndommTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang