CHAPTER 1 : True Peace Is Only At Sea

456 39 33
                                    



- Griffinia Arc Start Here -

Di kapal White Port dari Quistra, menuju Griffinia. Saat siang hari cerah, di tengah-tengah laut biru.

Kapal yang digunakan adalah kapal besar yang mampu mengangkut 1000 penumpang dalam sekali jalan. Dan belum termasuk staff yang bekerja di kapal. Kapal ini masih dibuat dengan bahan kayu dan menggunakan layar dari kain linen sebagai daya geraknya.

Yah... Bisa dibayangkan seperti kapal bajak laut berukuran besar. Yang mampu menampung lebih dari seribu penumpang. Tapi ini untuk transportasi laut. Bukan untuk para bajak laut itu.

"Wahh...! Lautnya indah sekali!" Vexxor terpukau oleh pesona laut biru dalam perjalanan.

"Ya! Benar-Benar indah! Tapi... Andai saja Rynka bisa menikmatinya juga." Balas Aldridge yang masih khawatir dengan tangan kiri Rynka yang menghitam dan tumbuh sedikit demi sedikit.

"Rasanya, jadi kurang lengkap ya." Vexxor bersandar di pinggir kapal.

"Kalian tidak apa-apa? Membiarkan wanita itu sendiri di kabin?" Tanya Chaos.

"Memangnya kenapa?" Tanya Vexxor.

"Chaos, yang kau sebut wanita itu. Namanya Rynka." Aldridge menjelaskan.

"Ohh... Jadi Rynka namanya."

"Tapi kata-katamu tadi, ada benarnya juga sih. Oke! Biar aku cek dulu."

Aldridge berjalan turun, menuju kabin yang ada di lantai 2 dari bawah. Karena bagian terbawah adalah gudang barang. Tempat banyak barel, persenjataan dan makanan mentah disimpan.

"Dan kamu?"

"Aku?"

Chaos mengangguk.

"Aku Vexxor." Jawabnya. "Dan kamu, Chaos Lodier kan?"

"Ssstt..." Chaos menutup mulut Vexxor.

"Jangan sebut nama Lodier di tempat seperti ini."

"Bbbb Aikk... Aik... Akwu ngerrtuii..." ("Baik-Baik, Aku mengerti.")

***

Sesampainya Aldridge di kabin yang berada di kapal bagian bawah,

Tempatnya seperti ruangan panjang dengan tembok kayu dan jendela-jendala untuk melihat permukaan laut langsung dari dekat. Dengan berjejer ranjang 3 tingkat tempat para penumpang beristirahat dalam perjalanan.

Beberapa penumpang disana saling bicara satu sama lain, mengkomentari Rynka yang tertidur, tak sadarkan diri.

"Aduh, cakep-cakep tapi tangannya item begitu?"

"Habis kecebur got kali,"

"Memangnya di tengah laut begini ada got? Anda terlalu lawak."

Puk!

"Wuaaaa!"

Aldridge menepuk mereka dari belakang.

"Siapa!? Bikin kaget saja."

"Bapak-bapak sekalian," Ujar Aldridge. "Kalian sedang apa disini?"

"E-enggak kok, kita cuma liatin cewek ini aja. Jarang-jarang loh... Ada cewek secakep ini."

"Tapi kok tangannya item gitu ya?"

"Soal itu... Kata para Healer. Dia terkena Dark Infection. Kami perlu ke Griffinia untuk mengobatinya."

Spirit Weapon II - Dark EmpireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang