JDDDERRRRR!!
Suara petir menyambar keras dari langit.
"Buset!? Petirnya! Ngagetin banget." Ucap Vexxor yang kaget hingga terbangun dari tidurnya.
"K-kapalnya? Kapalnya, kenapa goyang begini?" Aldridge yang tidur disamping Rynka, juga ikut terbangun terbangun. "Kenapa hal-hal buruk terus menerus terjadi sih?!"
Disaat seperti ini, saat kapal sudah goyang terombang-ambing ombak. Chaos tetap bersandar tenang di dinding kapal, sambil memejamkan matanya dengan kepala tertunduk.
***
"Kapten! Kapten! Gawat! Gawat ini kapten!" Sahut awak kapal yang bertugas mengintai dengan teropong panjang. "Dari arah jam 3, ada Kapal Bajak Laut mendekat kemari!"
"Sial! Disaat cuaca begini. Bajak Laut malah datang menyerang." Gumam Kapten dengan tangannya yang mengepal keras, membenci sekali situasi ini. Tapi mau tak mau, ia harus mengambil keputusan. "Informasi diterima!"
"Perhatian semuanya! Jangan takut!" Perintah Kapten dari samping orang yang mengemudi untuk mengkomando seluruh awak kapal. "Bajak laut itu cuma punya kapal kecil, yang bahkan tak sampai separuh tinggi kapal kita. Segera siapkan meriam! Kita serang mereka sebelum mereka mendekat kemari!"
"Aye!! ... Captain!"
Seperti sudah seringkali mengalami kejadian ini, meriam di persiapkan dengan cepat oleh para awak kapal yang berjaga di bagian tengah kapal.
"FIRE!!" Komando Kapten itu dengan menghunuskan pedangnya ke arah bajak laut, di sisi kanannya.
BOOM!! BOOM!! BOOM!!
Lalu karamlah kapal itu dalam satu tembakan meriam kecil secara bertubi-tubi.
"Kita berhasil! Woo!" Sorak-sorai awak kapal gembira.
"Kapten! Gawat! Sekarang muncul 5 kapal serupa mendekati kita. 2 kapal berada di arah jam 2 dan jam 4, 3 kapal lain berada di arah jam 10, 9 dan 7."
"Cih! Kenapa baru bilang sekarang?!" Bentak kapten.
"Maaf, kami lalai, menyadari mereka sedari tadi bersembunyi dalam kabut."
"Baik," Kapten berteriak untuk mengkomando kembali. "Semuanya! Jangan gentar! Tumbangkan kapal mereka satu persatu! Dan tingkatkan kecepatan kapal! Segera siapkan meriam!"
"FIRE!!"
BOOM!! BOOM!! BOOM!!
"Sisa 4 lagi!"
"Mereka sudah di dekat kita Kapten!"
Bajak laut itupun melakukan hal yang sama. Mereka menyerang dalam timing yang bersamaan dari berbagai sisi.
BOOM!! BOOM!! BOOM!!
***
Di kabin tempat Aldridge beristirahat, mendadak terkena hantaman meriam hingga jendela kapal mereka meledak dan roboh dindingnya, kelihatan jelas sampai bisa melihat hujan badai di luar.
"Gyaaa!?" Vexxor kaget. "Buset!? Nyaris ketembak meriam..."
"Tempat ini sudah tak aman. Kita lari keatas!" Kata Aldridge, sambil terburu-buru menggendong Rynka.
"Ta-tapi diataskan? Ada badai!"
"Apa bedanya dengan tempat ini sekarang? Memangnya kau mau ditembaki meriam? Kita tak punya pilihan! Ayo cepat naik!" Aldridge pergi sambil menggendong Rynka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spirit Weapon II - Dark Empire
FantasyFantasy Based on MMORPG Culture. Meskipun ini bukan Game. ON GOING (Update Setiap Jum'at) Book 2 - Spirit Weapon Series (Novel ini tidak disertai gambar, Karena Author tidak sempat XD.) Tahun 1901, Azuria Continent Melanjutkan petulangan Aloysius Al...