Part 1

36 10 11
                                    

6 April 2017

Melihatnya dengan lamat mungkin sekarang menjadi hobby ku. Matanya, bibirnya, semuanya seperti sihir pemikat!

Oh kupikir aku sudah gila, bagaimana bisa aku melihatnya setiap saat seperti penguntit?

Kupikir ini semua berawal dari matanya, ya aku jatuh cinta pada mata itu.

Begitu dalam dan menenangkan.

_Tessa

Begitu selesai menulis namanya pada buku kecil kesayangannya itu, Tessa merebahkan tubuhnya di ranjang.

Menjulurkan tangannya untuk mengambil handphone nya.

Membuka beberapa akun sosial medianya untuk melihat notification yang masuk, setelah itu dia memejamkan mata, mencoba untuk masuk ke dunia mimpi.

Baru saja dia akan terlelap handphone nya berdering, dengan malas dia kembali mengambilnya.

Arga is calling...

Tessa langsung bangkit dari tidurnya. Senang bukan main. Baru saja selesai mencurahkan isi hatinya tentang laki-laki bermata indah ini, eh taunya dia menelfon.

"Ngapain lo? Ganggu deh, gua baru aja mau tidur" Tessa memulai pembicaraan setelah arga ber hallo ria(eh😂)

"Galak banget sih lo, belom juga ngomong"

"Ya udah iya, mau ngomong apa Arga ku sayang?"

"Sayang? Kok mual?"

"Ish, ngeselin banget, gue matiin ni!"

"Eh jangan dong Tess.."

"Ya udah cepet ngomong!"

Terdengar helaan nafas dari seberang, sebelum Arga melanjutkan ucapannya.

"Jadi gini Tess gue kan pengen beli kado buat Mama, lo temenin ya?"

Tidak ada jawaban dari Tessa.

"Iya gue mau" ucap Arga sembari mengeluarkan suara perempuan yang dibuat-buatnya.

"Yey, makasih ya lo udah mau, gue jemput dua jam lagi, gue sayang sama lo, bye"

Arga memutuskan telfon secara sepihak, meninggalkan Tessa dengan senyum kecut dibibirnya.

"Gue juga sayang sama lo Ga"

Ternyata cinta itu emang ga bisa di tebak ya?

Kenapa harus sahabat gue? Tessa membatin

Ya, Tessa dan Arga memang sudah bersahabat sejak lama.

Mereka sekolah di tempat yang sama, belajar di kelas yang sama, bahkan mereka mengikuti ekskul yang sama.

Hal itu membuat intensitas bertemu mereka berdua semakin meningkat, dan itu benar-benar tidak menyehatkan untuk jantung Tessa.

Dan sekarang, dihari liburpun mereka harus bertemu.

Ini semua karena Arga yang selalu seenaknya itu.

TessaWhere stories live. Discover now