2

194 24 0
                                    

Back song : Everytime (Descendant of The Sun)

*

Tidak terasa sudah 1 bulan aku bekerja sebagai asisten EXO. Ae Ran eonni yang mengajariku selama seminggu kini telah resmi berhenti dari beberapa pekan yang lalu. Dan yang baru aku sadar, pekerjaan sebagai asisten boyband itu tidak jauh-jauh seperti pekerja rumah tangga. Bersih-bersih, cuci ini cuci itu, memasak. Semua kulakukan sendiri. Capek juga sih, aku udah seperti ibu yang ngurusin kesembilan putranya yang terkadang nakalnya luar biasa.

Terutama si Sehun. Dia yang paling aktif mengerjaiku. Mulai dari mematikan listrik pas aku mandi lah, menjambak rambutku saat aku sedang masak lah, sampai meletakkan bangkai cecak di atas kasurku. Yang akhirnya suara teriakanku membahana di seluruh apartemen. Semua dilakukan oleh si magnae evil itu, hanya karena dia tidak terima disuruh para hyung nya untuk memanggilku noona. Lah, kan bukan salahku dong punya wajah baby face kaya gini? Siapa suruh dia lahir setelah aku.

Intinya sih hubunganku dengan para member sudah lebih baik. Karena pada dasarnya mereka emang baik dan sangat welcome. Meski ada satu orang yang sampai saat ini tidak bisa menerima kehadiranku. Siapa lagi kalau bukan si rapper utama itu.

Pria bermata tajam itu menatapku seolah aku adalah penjahat terbesar di dunia yang patut dibenci. Ia akan membanting pintu keras saat aku lewat di depan kamarnya.

Kami tidak pernah terlibat obrolan selama satu bulan aku bekerja disini. Ia lebih sering menghabiskan waktu di kamar saat berada di dorm. Dan kamarnya adalah daerah terlarang untuk kumasuki. Aku bahkan meminta tolong Kyung Soo untuk membantuku membersihkan kamarnya. Bisa di bilang aku juga yang menghindarinya. Cari aman aja, dari pada entar malah dapat masalah sama dia, trus dipecat jadi asisten. Aigoo.. Cari kerja hari gini kan susah.

Pletak

"Aduuhh.. " ini tangan usil siapa juga yang maen jitak-jitakan.

"Siang-siang malah melamun."

Entah sejak kapan pria tampan ini telah berdiri di sampingku.

"Suho oppa?" ujarku terkejut. "Sejak kapan pulang?"

"Sejak satu tahun yang lalu." jawabnya asal membuatku memanyunkan bibir kesal.

"Kami sudah tiba sejak lima belas menit yang lalu. Kau saja yang terlalu asyik melamun. Kalau ada maling, udah habis semua barang di dorm." ujarnya panjang. Aku hanya tersenyum masam sambil menggaruk tengkuk yang sebenarnya tidak gatal.

"Mian."

"Sudahlah, aku mau beristirahat dulu." ujar Suho sambil beranjak meninggalkan dapur.

"Oppa tidak mau makan atau minum dulu?" tanyaku.

"Aku ngantuk." ujarnya sambil menguap dan berlalu memasuki kamarnya. Yah.. Gimana kagak ngantuk, jadwal mereka loh padatnya ngalahin jadwal presiden.

Aku kini membuatkan beberapa gelas minuman kepada para member yang kulihat sedang berselonjor di ruang tengah. Hanya ada Xiumin, Lay, Sehun dan Chanyeol yang ada, sisanya mungkin telah mengikuti jejak Suho untuk bersemedi di kamar. Ada Kim Jae Hoon juga yang merupakan menejer utama EXO.

Kuletakan minumanku di meja tengah. Tangan Sehun terjulur saat melihatku membawakan segelas besar lewat di hadapannya.

Tentu saja itu bukan untukmu evil, ini mah gelas paling besar khusus buat oppa cinaku.

"Xie-xie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Xie-xie." ujar Lay gege sambil tersenyum manis. Aduhh.. lama-lama bisa diabet ini mah disuguhi senyuman gini terus.

"Yak! Kenapa tidak ambilkan untukku?" teriak Sehun kesal.

"Kau kan punya tangan sendiri." ujarku sambil menjulurkan lidah kepadanya. Namun sialnya mataku malah tertuju pada makhluk di sampingnya. Siapa lagi kalau bukan pria kulkas itu, Park Chanyeol. Matanya menatapku tajam, seperti singa yang siap menerkam. Kualihkan pandanganku ke segala arah, kemana saja asal tidak bertemu tatap dengan matanya.

Aku bermaksud meninggalkan ruang tengah dan kembali ke dapur (persis banged yah kaya ART). Namun panggilan dari sang menejer menghentikan langkahku.

"Ya?"

"Segeralah bersiap-siap." ujar menejer Kim.

"Ye?" aku masih bingung dengan maksud ucapannya.

"Nanti sore kau ikut ke Bali, menemani beberapa member pemotretan selama seminggu. Ini paspor kamu." ujarnya sambil melempar sebuah paspor kepadaku.

Daebak! Aku bahkan tidak tahu telah dibuatkan benda ini. Dan apa katanya tadi? Bali? Whooaa...
Aku ingin meloncat saking girangnya. Kurasa senyumanku sudah tidak dapat disembunyikan lagi. Akhirnya perjuanganku setelah satu bulan terkurung di dorm terbayarkan juga.

"Kenapa tersenyum? Kau pikir ini liburan?" cibir Sehun yang tak kutanggapi. Aku gak mau moment bahagiaku dirusak oleh si perusak mood ini.

"Memangnya berapa member yang ikut?" tanyaku penasaran.

"Dua. Sehun dan Chanyeol." jawab menejer Kim.

WHAATT???

JAMKANN..

jadi yang dimaksud adalah kami berangkat bertiga? Aku, Sehun dan Chanyeol?

Jadi maksudnya Lay gege my prince gak ikut? Kyung Soo my sohib juga kagak ikut?

Bahuku sukses turun saking lemasnya. Gimana kagak lemas, itu kan dua manusia yang paling sulit diatur di dorm ini. Yang satunya evil gak ketulungan. Yang satunya lagi manusia kulkas. Bakal jadi apa nasibku selama satu minggu??

OMONAA...

Penyiksaan lahir batin ini namanya.

Lihat aja wajah Sehun saat ini. Dilihatnya dari smirk-nya sudah terbaca jelas bagaimana nasibku nanti di Bali selama seminggu.

Sedangkan pria di sampingnya, aku tidak tahu bagaimana mendeskripsikan wajahnya saat ini. Terlihat dingin dan menyeramkan, namun tetap saja tampan.

EXO and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang