Tikus yang Pemaaf

1.3K 17 2
                                    

Di sebuah hutan rimba, para hewan berkumpul. Terlihat sang raja hutan sedang mengadakan acara pemilihan untuk panglima kerajaan hutan itu. Sang raja singa yang berdiri gagah di atas tebing yang di saksikan para penghuni hutan dari bawahnya.

"Wahai rakyatku pada acara ini saya ingin memilih dan mengangkat seekor panglima perang yang gagah berani untuk mengamankan dan melindungi kerajaan hutan dan rakyat rakyat ku dari marabahaya" tepuk tangan meriah pun mengiringi pidato sang raja hutan itu, "untuk mempercepat waktu saya akan memberitahu 5 kandidat yang akan terpilih" lanjut sang raja hutan.

Ternyata untuk kandidat pertama adalah seekor harimau. Sang raja hutan pun mempersilahkan harimau itu memperkenalkan dirinya "Perkenalkan aku adalah seekor harimau yang kuat, aku berjanji jika nanti aku menjadi panglima perang kerajaan ini aku akan melindungi kalian dari apapun" dengan gagah berani harimau itu pun mengaung sehingga semua rakyat terpesona dengan harimau itu. Semua rakyat pun bertepuk tangan.

Kandidat kedua adalah seekor serigala, dengan gagah berani serigala itu memperkenalkan dirinya "aku adalah seekor serigala yang mampu melindungi kalian dari apapun, jika aku terpilih menjadi pelindung kalian aku rela mati untuk melindungi kalian" semua rakyat hutan ini pun berseru senang.

Setelah itu kandidat ketiga pun memperkenalkan dirinya, ternyata dia adalah seekor gajah seluruh rakyat hutan bersorak senang "jika aku terpilih menjadi seorang panglima aku berjanji akan melindungi kalian sekuat tenaga".

Seekor elang adalah kandidat keempatnya, satu satunya kandidat dari golongan unggas. Dengan gagahnya elang ini memperkenalkan dirinya. "wahai rakyat hutan yang aku cintai, jika aku terpilih menjadi seekor panglima pasti aku akan membuat kalian tak pernah mengenal kata penyesalan karena telah memiliki panglima perang sepertiku".

Dan yang terakhir, atau kandidat kelima adalah seekor hewan yang tak pernah disangka sebelumnya, ia adalah seekor tikus. Semua penduduk hutan pun kaget, terutama keempat kandidat calon panglima. Sang raja hutan pun terlihat kaget akan apa yang dilihatnya. "kenapa seekor tikus bisa di calonkan sebagai panglima perang?" marah sang raja hutan.

Seekor monyet, yang menjadi penasehat kerajaan pun mencairkan suasana "wahai sang raja, dan para rakyat sesungguhnya tikus yang ada di depan mata kalian ini bukanlah seorang tikus biasa tapi tikus ini adalah tikus tercedas di..."

Tetapi tiba tiba sang harimau yang menjadi calon panglima memotong perkataan penasehat kerajaan itu "sepintar pintarnya tikus itu dia takkan mampu menghadapi semua musuh karena badannya yang kecil dan lemah" sontak rakyat hutan pun menyetujui perkataan sang harimau tadi dan mengucilkan serta mengumpat tikus tadi.

Tikus pun kecewa dan pergi menuruni tebing itu dengan perasaan yang sedih. Sang raja singa pun langsung memilih harimau menjadi panglima perang. Terlihat tikus berlari menjauh dari acara itu setelah peristiwa tadi. Si tikus sama sekali tidak menyangka kalau semuanya akan terjadi padahal dia mencalonkan diri karena permintaan monyet penasehat kerajaan karena kecerdasannya.

Setelah kejadian itu si tikus tetap saja di kucilkan oleh hewan lain, termasuk juga oleh tikus lainnya. Temannya hanyalah seekor monyet penasehat kerajaan, karena bagaimanapun semua ini adalah kesalahannya. "tikus... maafkan aku karena telah membuat kamu dikucilkan oleh teman temanmu" sesal si monyet, yang langsung dibalas dengan anggukan tulus si tikus.

Beberapa minggu kemudian, kerajaan hutan itu di gemparkan oleh pemburuan oleh manusia. Mungkin seharusnya ini sudah menjadi hal biasa, tapi masalahnya sang raja hutan dan harimau panglima tertangkap. Kerajaan hutan pun kacau balau.

Tidak ada satu pun hewan yang berani melawan para pemburu itu, dan tak ada satupun hewan yang berani membebaskan sang raja hutan dan sang panglima. Serigala, gajah, dan elang yang kalah dalam pemilihan panglima pun tak mau membantu karena menurut mereka, mereka tak perlu menjadi pelindung hutan... toh sekarang mereka bukanlah panglima.

Tikus yang pemaaf [FABEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang