1. Cowok Gila

19.6K 665 38
                                    

Toilet, toilet dan toilet, hanya itu yang saat ini kupikirkan. Dengan perut yang benar-benar mulas aku berlari menuju toilet terdekat di rumah sakit sebesar ini. Di mana pula toiletnya?

Dug!

Duh, ada-ada saja.

"Maaf-maaf" dengan gusar aku meminta maaf pada orang yang kutabrak barusan, baru saja hendak melanjutkan lari maratonku, itu cowok menarik lenganku. Dengan wajah kesal aku bertanya "Ada apa?".

Bukannya menjawab dia malah membungkukkan badannya, kuperhatikan pergerakannya, dan ternyata dia memungut ponsel. Ya, ponselku terjatuh mungkin saat tragedi tabrakan barusan. Dengan sigap dan tentunya gusar setengah mati aku menengadahkan tangan di hadapannya, bermaksud meminta kembali ponselku.

Tapi bukannya memberikan ponselku dia malah mengangkat tinggi-tinggi ponselku.

"Jangan pikir gue bakal ngasih ini ponsel secara cuma-cuma setelah apa yang lo lakuin ke gue"

Lah? apa coba yang kulakuin ke dia? cuman di tabrak doang gak luka gak apa terus aku juga udah minta maaf. Bener-bener nih orang, gak tau apa ini perut mulesnya minta ampun.

Aku menatapnya dengan kesal dan baru saja aku mau menjawabnya terdengar sebuah suara yang menggelegar, seperti bom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki.

Sial! Aku kentut!

Kentut yang sangat tidak cantik dengan bau yang errrrr sangat-sangat tidak wangi.

"Ah! bodo amat sama ponsel!" dengan perasaan yang malunya jangan ditanya aku berlari sekencang-kencangnya seraya memegangi bokong nakalku. Semoga saja gak kepecirit.

***

Akhirnya selesai juga perangnya setelah peristiwa peluncuran granat yang tidak direncanakan tadi. Untung gak kepecirit. Usai mencuci tangan aku keluar dengan menyampirkan tas ransel di pundak kananku tentunya dengan perasaan lega yang tak terkira.

Baru selangkah aku keluar nampaklah si congong-cowok songong-sedang berdiri bersender pada tembok tepat di samping pintu, matanya terpejam dan kakinya diangkat sebelah ke tembok. Gila nih cowok, moga aja bau eeqku gak sampek pintu, nyebelin banget nih congong.

Pura-pura lupa akan tragedi pengeboman tadi, aku bertanya dengan santainya "Mana ponsel gue?". Kulihat dia membuka matanya.

"Bau"

Apa? apa yang dia katakan?

Dan sekarang dia malah tertawa terbahak-bahak sambil memegangi perutnya, lihat saja air matanya sampai keluar begitu. Apa benar-benar lucu? Sebentar, bau apa yang dia maksud? jangan bilang...

"Lo gokil banget, cantik-cantik tapi..." dia kembali tertawa, nyebelin banget sih. Aku hanya menatapnya dengan kesal, sepertinya aku tau apa yang ia maksud.

"Sumpah, dari tadi gue nahan tawa tapi pas lihat lo, gue jadi gak bisa nahan lagi buat ngetawain tingkah konyol lo" dia tertawa lagi "Ekspresi lo tadi.." ketawa lagi dia, bener-bener minta dikentutin nih orang. Eh, tapi kan tadi udah dikentutin, hihi. Bodo amat! lagian habis ini gak bakal ketemu lagi jadi this embarrassing moment gak bakal tersebar, toh gak kenal juga.

"Duh capek gue" keluhnya sambil memegangi perutnya.

"Siapa suruh ketawa! udah siniin ponsel gue!" ketusku.

"Ekhm, gak! pokoknya lo harus tanggung jawab dulu" ucapnya dengan muka yang pengen banget ditonjok.

"Tanggung jawab apaan sih?" nih cowok tuh bener-bener ngeselin banget.

"Lo harus nikah sama gue"

what?

KEVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang