Chapter 1

154 26 3
                                    

Ein POV

"Perhatian!"ucap ketua kelas. Aku baru menyadari kalau guruku sudah datang.

"Siap!"ucap ketua kelasku, Jinyoung.

Seperti biasa, aku melakukan kebiasaanku. Karena aku duduk di bangku paling belakang sendiri dengan kursi kosong yang lain, aku hanya akan memandang ke luar jendela.

Menurutku itu mengesankan jika hanya melihat keluar jendela, dan mengamati apa yang terjadi di sekolah ini

Lapangan basket, dan bangunan sekolah lain dan juga gedung di kota sangat bagus daripada mengurusi urusan orang.

"Kim Lee Ein, bisakah kau memperhatikan apa yang kubicarakan!"
tegur guruku padaku.

"Baiklah" jawabku

"Bagus, seperti yang kalian tau. Akan ada beberapa murid baru"ucap Seonsaengnim. Dia bahkan belum menyelesaikan kalimatnya seluruh kelas sudah menggila.

Bisikan dan jeritan kecil, semua terjadi didepanku. Aku beruntung karena jika aku menoleh ke kanan akan ada sederetan kursi kosong dan jendela disebelah kiriku.

"Jadi, tahan diri kalian. Mereka bertujuh akan menjadi teman kelas kalian. Jadi, jaga kelakuan kalian, jangan makan mereka dan jangan menyerang mereka. Aku tidak ingin ada sasaeng dikelas ini" Ucap
Ms.Kim.

Siapa mereka??  mereka bertujuh     jadi bangku-bangku ini....

"Ein, sudah jelas kamu teman duduk mereka jadi  perlakukan mereka dengan baik dan tolong..."

"Wae.."

"Jangan terlalu dingin kepada mereka"ucap Ms. Kim. Ohh ya aku sering dipanggil 'Ice Princess' karena sikapku yang terlalu dingin. Aku hanya tidak ingin orang mengganggu kehidupanku.

Orang memiliki kehidupan masing-masing, kenapa mesti ganggu yang lain?

"Yahh kau sebaiknya tidak memasang muka dinginmu untuk menakuti mereka Ice Princess" ucap yeoja yang duduk di depan kelas atau yang sering kusebut 'Drama Queen' Eun Ha.

Aku mengabaikannya dan seluruh kelas " Aku akan berusaha Ms. Kim"
Jawabku

Lalu, dia pergi. Aku menaruh kepalaku dan lengan kananku diatas meja menghadap keluar jendela.

Aku mendengar suara berbicara

'Ice princess tertidur'

'Kau tak kenal dia? dia selalu tertidur'

'Dia cantik, sayangnya sifatnya dingin'

'Dia suka menatap keluar jendela, apa yang dimiliki jendela itu?'

'Kami sudah berteman kelas sejak dia pindah, yaitu tiga tahun yang lalu saat kami masih kelas 9. Dia selalu saja mengambil kursi yang paling belakang dengan kursi kosong lainnya'

'Biarpun begitu dia tetap lebih pintar daripada kita'

Aku menutup mataku, mengabaikan semua omongan itu. Apa yang mereka tau tentang diriku? Mereka sangat suka pada masa lalu, kenapa aku memikirkan masa lalu dimana masa laluku saja sangat gelap.

"Kim Lee Ein"

Aku duduk tegap dan melihat Ms.Kim didepanku

Aku melihatnya "Ikut denganku"

Apa yang telah aku lakukan sekarang?

~~~~~~~~~~~~~~~

Aku didudukkan di kursi ruang guru. Ms. Kim duduk didepanku.

Ia berucap, "Aku tau ayahmu baru saja meninggal pagi ini, dan aku tau ini sangat susah bagimu"

"Bagaimana anda bisa tau?" ucapku terkejut

"Aku melihat bagaimana ia meninggal"

"Ahh"

"Bagaimanapun, apa kau baik-baik saja tinggal sendirian? Apakah ada orang menjagamu?"

"Penjagaku diambil dariku, dan Ms. Kim untuk anda tau" Aku tersesak di tengah kalimatku "Aku sudah selalu tinggal sendirian, jadi anda tidak perlu khawatir. Mungkin aku akan pergi sekarang?" dengan kalimat tersebut, aku menunduk ke Ms. Kim dan keluar tanpa sepatah kata pun.

Penjaga sudah pergi tapi aku tak peduli. Dan ibuku yang kabur entah kemana, aku memiliki alasan untuk bersikap dingin.

Ayahku selalu minum alkohol dan menghabiskan uangnya untuk minumannya. Maksudku, uangku untuk minumannya. Jadi dengan kematiannya, aku tak tau apa yang kurasakan.

Aku keluar dari ruangan dan tidak sengaja tersandung dikaki seseorang. Lututku dan tanganku berada dilantai. Aku mengeluarkan napas berat. Mataku melihat sepasang sepatu.

"Maafkan aku, aku tidak sengaja" Ia berusaha membantuku berdiri, tapi aku menolak.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja"Aku berdiri dan membersihkan rokku, Aku melihat wajah namja tersebut, aku terkejut.

Tidak, itu tidak mungkin dia..

"K-kau....Park Jimin"

Idols with One Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang