Di pagi yang cerah ini Sadine baru saja terbangun dari tidur nya.
Ia terbangun karna mama nya yang sedari tadi sudah memanggilnya dari lantai satu untuk bangun.
"Sadine bangun sayang liat ke jam coba, sekarang udah jam enam kurang seperapat, cepetan kamu siap siap nanti terlambat""Ya ma, ini adin udah bangun ko" jawab sadine. Ya dia kalau dirumah di panggil dengan panggilan masa kecil nya.
Sadine segera bergegas dari tempat tidurnya karna ia lupa kalau hari ini ada pelajaran Bu Nina guru Fisika yang sangat disiplin waktu.
"Papa tadi udah berangkat kerja duluan jadi kamu bawa motor aja ya. Kamu ga makan dulu sayang?" Tanya sang mama.
Dengan terburu buru Sadine turun kebawah tanpa sarapan karna saking takut terlambatnya.
"Oke siap aku bawa motor. Ga mah aku bawa roti aja udah ga keburu takutnya ma, assalamualaikum" Pamitnya.
"Waalaikumsalam hati hati sayang jangan ngebut ya bawa motornya" ujar sang mama.
"oke ma" Sadine adalah anak ke dua dari dua bersaudara dia mempunya kakak laki laki yang sedang berkuliah di Singapura.
Dia sudah dipercayai oleh kedua orang tuanya untuk membawa kendaraan kesekolah.
***
"Hai din. tumben lu telat" tanya Dinara.
Dinara adalah sahabat Sadine sejak SD sekaligus teman sebangkunya."Iya. Bu Nina ko belum dateng? Ga kaya biasanya dia jam segini belum dikelas." Dilihatnya jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 07.00 pagi.
"Kata Boby si Bu Nina lagi ga enak badan makanya ga masuk, tapi kita dikasih tugas ,nih tugasnya"
tunjuk Dinara pada buku paket Fisika nya. Boby adalah ketua kelas dikelas XI- MIPA."Oh oke makasih." Dengan sigap Sadine segera mengerjakan tugasnya agar dia cepat terbebas dari tugas.
Dalam hitungan menit soal sudah terisi jawaban semua, dalam pelajaran eksakta sadine memang jagonya dia termasuk siswi berprestasi di SMA Global Pariwara.
Dia termasuk murid kesayangan guru karna kerajinan dan kepintarannya.***
"Tinggg... tinggg... ting..."
Bel istirahat berbunyi."Din ayo jajan gue udah laper nih" ajak Dinara yang sudah berdiri dari tempat duduknya.
"Lu duluan aja deh gua mau ke toilet dulu, ntar kita ketemuan dikantin." Sadine yang sudah tidak tahan untuk ke kamar mandi pun langsung lari meninggalkan Dinara yang belum sempat menjawabnya.
Saat hendak keluar toilet mata Sadine tidak sengaja melihat sesosok siswa baru yang sedang berduaan dengan seorang siswi. Dilihat dari mata Sadine tampak seorang siswi itu menangis dan segera pergi meninggalkan siswa baru tersebut.
Saat siswi tersebut pergi tak lama mata mereka bertemu.
Mata Sadine dengan siswa baru itu. Sadine langsung gelagapan karena takut disangka menguping pembicaraan dia pun hendak membuang muka dan pergi.Sesampainya dikantin Sadine pun langsung menceritakan semua apa yang dia lihat tadi sehabis dari toilet.
"Yang bener aja lu din? Kalo kata gue ya itu cewek baru aja di tolak mentah mentah ama tu anak baru." Komentar Dinara yang mendengar cerita tersebut.
"Dugaan gue juga itu. Dia ga hargain cewek banget deh ya, ga ngerasain gimana jadi cewek buat usaha ngomong kayak gitu kan butuh keberanian yang lebih. Dasar anak baru sok cakep." Sadine berucap dengan nada kesalnya.
"Hati hati lu, ntar gitu gitu lu malah suka lagi ama dia." Ledek Dinara dengan senyum jahilnya.
"Idih gabakal gue suka sama dia. Jijik gue." Sungutnya.
"Gaboleh gitu lu hahaha" ejek Dinara dengan diiringi suara ketawa nya dia yang cempreng.
-----
Jangan lupa vommentnya ya gaes.mohon isi kolom komentarnya .Happy reading. ❤
Nb: foto di mulmed sadine ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stories About Sadine's
Teen FictionSeorang yang telah lama berpisah lalu di awali dengan pertemuan yang sangat mengejutkan bagi Salman. Ia tak menyangka akan bertemu dengan sahabat semasa kecilnya, Seorang anak Perempuan yang sangat Ia sayangi hingga saat ini. Akan kah Perempuan ters...