"Hey... Kurasa ada yang tidak menyadari keberadaanku di belakang sini"
Sungjong pov
Aku kaget saat mendengar suara seseorang dari bangku belakang mobil. Saat aku melihat ke belakang.. antara kaget dan senang bercampur menjadi satu. Orang yang selama ini selalu membuat ku tersenyum, satu satunya saudara yang aku punya. Dia adalah Lee Howon, tapi aku biasanya memanggilnya Hoya hyung.
"Hyung!!!!" Aku memanggilnya dengan nada setengah teriak. Yap dan itu sukses membuatnya menutup kedua telinganya dengan tangannya sendiri.
Sungjong pov end
Hoya pov
Namaku adalah Lee Howon, aku adalah salah satu saudara dari Lee Sungjong. Dulu rumah kami bersebelahan, tapi karena aku diterima di salah satu kampus di Jepang jadi mau tidak mau aku harus pindah kesana untuk melanjutkan sekolahku.
Dulu saat masih kecil aku selalu bermain bersama dengan sungjong dan satu orang lagi. Dia.. dia merupakan salah satu orang yang berharga untuk sungjong. Dulu kami selalu bersama - sama, sampai kejadian buruk terjadi kepadanya.
Kejadian itu juga yang membuat sungjong menjadi kehilangan keluarganya, termasuk orang itu. Dan karena kejadian itu, sungjong kritis selama hampir 2 bulan.
Saat tersadar ia tidak mengingat apapun, dia tidak mengiat siapa dirinya.. siapa keluarganya.. dia tidak ingat semuanya. Akhirnya ia dirawat oleh keluarga ku, aku merasa sedih melihatnya tidak mengingat semua kenangan tentang keluarganya. Dan yang paling aku sedih adalah sungjong tidak mengingat orang itu.
Sampai saat sungjong duduk di bangku SMA kelas 1, dia tau tentang keluarganya. Ia bertanya kepada ibu, ayah dan aku tentang kuarga aslinya.
Akhirnya dengan berat hati kami menceritakan semuanya, bukan karena kami menyembunyikan itu semua agar sungjong tidak pergi dari kami. Tapi.. karena kami tidak mau kalau sungjong menjadi shock dan sakit lagi.
Akhirnya kami menceritakan semuanya.. sebenarnya tidak semuanya.Hoya pov end
Autor pov
Sesampainya mereka di depan rumah Sungjong, mereka turun dari mobil tersebut.
"Hyung... Kenapa tidak kabari jongie kalo Hyung sudah sampai " namja yang biasanya dipanggil jongie itu memanyunkan bibirnya beberapa senti.
"Haha.. mianne, Hyung mau ini sebagai kejutan. Tapi ternyata tidak berhasil karena seseorang tidak menyadari keberadaan Hyung ini" kata Hoya sambil mengacak - acak rambut sungjong dengan gemas.
"Aish... Hyung.. jinjja.. hehe.. mianne hyung.. lagian juga kenapa hyung tiba tiba ada di mobil? " jawab sungjong tidak mau kalah.
"Hehei.. baiklah baiklah hyung yang salah.. kali ini Hyung mengalah okey?"
Dapat dilihat ekspresi wajah sungjong seperti orang yang mendapat piagam penghargaan /? Mereka berdua berjalan ke dalam rumah. Dan saat membuka pintu depan para pelayan menyambut mereka.
"Selamat datang tuan muda" ucap mereka serempak sambil membungkuk 90°
" Ne terimakasih " jawab sungjong dengan senyuman ramahnya untuk semua orang yang menyambutnya.
Mereka pergi ke kamar masing - masing untuk mengganti baju mereka, dan bersiap - siap untuk makan malam bersama.
10 menit kemudian Hoya telah selesai mengganti baju dan menunggu sungjong di sofa sambil membaca - baca koran.
5 menit kemudian sungjong masih belum juga turun dari kamarnya yang berada di lantai atas. Tetapi Hoya sabar menunggu adik angkatnya itu.
Autor pov end
Sungjong pov
Saat aku masuk ke dalam kamarku ini , dan aku langkahkan kaki ku ke meja belajarku. Aku duduk disana, kuraih bingkai foto yang ada di meja belajar ku. Tanpa sadar aku menyentuh foto yang ada di bingkai tersebut.
"Eomma, appa, dan ... Yeol hyungie.. bagaimana keadaan kalian disana? Apakah menyenangkan?... Hiks.. bogoshippo.. hiks.. walaupun aku tidak bisa mengingat semua kenangan masa lalu kita.. hiks... Mianne.. aku tidak bisa mengingat kalian.. hiks.. "
Aku menangis.. entah lah.. kenapa akhir - akhir ini aku selalu menangis.. aku merasa lelah dengan semua ini.. aku ingin bersama mereka.. aku hanya ingin mengingat semua kenangan ku bersama keluarga ku yang asli.
Aku hanya menginginkan itu.. tak bisa kah?? Aku sudah melakukan segala cara.. agar aku mengingat mereka.. tapi nihil.. aku tidak mendapatkan hasil apapun.. hanya rasa sakit yang aku dapat. Rasa sakit yang ada di kepalaku ini.
Ku usahakan agar aku berhenti menangis. Ku pandangi foto itu,
" Eomma.. appa.. Yeol Hyung.. kalian tau.. aku baru saja mendapatkan nilai sempurna lagi di semua ulangan ku. Sekarang.. aku menjadi anak terpintar di sekolahku dan menjadi anak teladan.. apakah kalian bangga?... " Ku gigit bibir bawah ku agar aku tidak menangis lagi.
".... Aku tidak butuh itu semua... Yang aku butuhkan hanya kalian.. kenangan kita dimasa lalu... Aku hanya butuh itu... " Lanjutku dengan susah payah karena harus mehan air mata ku agar tidak jatuh kembali.
"Eomma.. Appa.. Yeol Hyung... Bogoshippo.. jinjjayo jinjja bogoshippo.. "
Dan akhirnya usahaku untuk menahan air mata ini tidak bisa bertahan lama.. air mata ini jatuh kembali.. ku peluk bingkai foto itu.. dan menangis sejadi-jadinya - jadinya.
Sungjong pov end
Seorang namja menutup pintu kamar milik sungjong dengan sangat pelan. Ia menyenderkan badannya ke pintu itu.
"Sungjong- ah... Mianne... Hyung tidak bisa menghibur mu.. seperti Sungyeol lakukan dulu.. "
Namja itu adalah Hoya.. ia sedari tadi mendengar semua perkataan sungjong dari balik pintu kamar namja bermata bening itu. Ia tidak bisa menahan tangis saat melihat adik kesayangannya itu menderita.
Ia ingin meringankan penderitaannya itu.. tapi dia tidak bisa.. dia tidak bisa melakukan apapun untuk adiknya itu."Sungyeol - ah.. apa yang harus aku lakukan? " Tanya Hoya dengan nada yang sangat pelan .
TBC
Silahkan komentar ya ^^
Maaf kalo ffnya masih engga jelas.. hehe.. soalnya lagi mengembangkan imajinasi hehe ^^
Terimakasih ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory
Fiksi Penggemarcast : - Lee Sungjong - Kim Myung Soo school life, sad ending, boyslove, kalo engga suka jangan di baca ya... /? yang buat lagi khilaf soalnya/? Selamat membaca 😊