Dania Bella
Aku menghembuskan nafasku kasar, kulangkahkan kakiku untuk pulang. Hari yang melelahkan bukan? Setelah seharian ini aku menunggu dosen pembimbing tapi yg di tunggu tak kunjung bisa di temui.
Perkenalkan namaku Dania Bella, 22 tahun mahasiswi Psikologi semester akhir yang sedang pusing-pusingnya dengan skripsi, ditambah lagi aku masih menjadi beban ayah untuk masalah keuanganku di kota ini. Sebenarnya aku lagi mencari pekerjaan part time tapi belom ada yang cocok, andai saja ada yang mau menikahi dan membayarku menjadi istrinya, tapi itu tak mungkin kan? Hahaha aku terlalu banyak berandai-andai.
Aku ini bisa dikatakan cantik sebenarnya dengan kulit putih bersihku, mata bulatku ditambah lagi tinggi dan beratku sangat ideal, tapi sedikit bocoran saat ini aku masih single alias jomblo bukannya tak laku, banyak lelaki yang mengantri untuk menjadi kekasihku tapi aku begitu setia dengan prinsipku, tak ingin pacaran. Bukannya sok-sok alim atau apalah yah, tapi menurutku lebih baik langsung menikah kan jadi halal tanpa takut zina. Pacaran tidak ada lagi di kamusku semenjak dikhianati oleh mantan tersayangku, lagian kalo pacaran Aku benar-benar takut khilaf.
Duduk termenung di kafe langananku sambil memandangi mobil motor berlalu lalang, tiba-tiba ada yang mengagetkanku.
"Bolehkah sayaa duduk di sini cantikk," tanya lelaki yang tiba-tiba muncul di hadapanku. "Soalnya hanya meja ini yang kosong," lanjut lelaki yang tidak kutahu namanya itu. Aku hanya menganguk, "silahkan, tak ada yang melarangmu tuan." ucapku sekenanya.Aku memandangi wajah di depanku, tidak tahu kenapa jantungku berdegub. "Aduh sungguh tampan lelaki ini, dia benar- benar tipeku. Sepertinya juga orang kaya andai dia mau menikahiku," pikirku dalam hati.
"Sering ke sini yah?" Tanyanya menatapku membuat jantung berpacu hebat, "iya, ini kafe langananku."Lelaki itu mengulurkan tangannya, "Oh yah perkenalkan namaku Defran Arie Olvio." Ucapnya sambil tersenyum manis membuat hatiku meleleh jadinya, ku sambut tangan itu dengan wajah datar. "Aku Dania Bella."
Lelaki bernama Defran itu masih setia memandangiku, tidak tahu apa jika kelakuannya itu membuat seorang Dania mati gaya. "Masih kuliah yah kamu?" Tanyanya lagi dengan senyum yang terlihat lesung di sudut pipi kanan dan kirinya.
"Iya," ucapku singkat saking gugubnya.
"Semester berapa dan ambil jurusan apa?" Tanyanya penasaran, "semester akhir, Psikologi." Lagi-lagi jawabku singkat yang terucap dari bibirku.
Defran menghela nafas sebentar, "kok cuek banget sih kamu? Aku kan pengen deket kamu, bolehkan?" tanyanya lagi yang membuat keningku berkerut aneh.
"Kok gak dijawab?" Tanyanya lagi membuat otakku ingin berteriak, "lalu mau apa tuan? Kita juga baru kenalkan?" Jawabku menatap sekilas wajah tampanya dan kembali ke muka datarku.
"Tapi, aku suka sama kamu." Ungkap Defran yang membuat mataku melotot ingin keluar saking terkejut, fix bisa kupastikan ini cowok gila.
"Hah, apa suka? Gak salah denger aku kan? yang benar saja tuan."
"Nggak, kamu gak salah denger kok Nia, aku emang suka sama kamu Dania Bella. Boleh aku antar pulang?" pintanya lucu sambil mengedipkan matanya.
"Oh," jawabku bingung karena aku memang tak tahu harus menjawab apa, lelaki di depanku ini memang tipeku tapi aku tidak suka lelaki yang langsung mengatakan tertarik, lagian lelaki macam dia mana ada yang seriuskan? palingan cuma iseng-iseng berhadia.
"Boleh yah, aku kan pengen dekat- dekat sama kamu." Ucapnya lagi berusaha membujukku, tentu saja aku menolak.
"Gak, gak usah deh lagian kosan aku di deket ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dania Bella [Pindah Ke Noveltoon]
RomansaDia (Defran Arie Olvio) menculikku dan memaksaku menandatangani surat perjanjian yang isinyapun aku tak tahu dan dia juga memaksaku untuk menikah dengannya. *Dania Bella* Setelah dia menjadi istriku akan ku buat hidupnya bagai di neraka yang indah...