Sorenya mereka berdua, Sana dan Taehyung mengawali jalan-jalan mereka ke sebuah mall di pusat Kota Seoul.
Keduanya tak lepas berbincang dan tertawa bersama, bahkan Sana dengan nyamannya menggandeng lengan Taehyung sambil berjalan.
"Taehyungie ayo kita makan!" ajak Sana sambil menarik Taehyung ke sebuah restoran yang menyediakan makanan khas benua Eropa.
Sedangkan Taehyung hanya mengangguk, senyumnya tampak mengembang seperti biasanya.
Tapi sebenarnya ada suatu perasaan yang tidak enak di dalam hatinya. Pikirannya sedari tadi terus memikirkan kekasihnya, Jungkook, sejak mereka sudah berpapasan di koridor kampus.
Bagaimana tatapan Jungkook yang memberitahukan bahwa pemuda itu seperti kecewa dan terluka. Taehyung terus mengingatnya, ia merutuki dirinya sendiri yang saat itu malah terdiam dan tidak melakukan apa-apa pada Jungkook untuk sekedar manahan pemuda itu.
Tapi pemikirannya kembali mengingat, menyadarkan realita bahwa hatinya belum menyukai pemuda manis itu. Meski nyatanya mereka sudah menjadi sepasang kekasih, Taehyung tahu ia itu bodoh dan sedikit berengsek.
Namun, hari ini, sore ini, hatinya merasakan apa itu rasa bersalah dan mengutuk logikanya yang terlalu sederhana tapi begitu kejam.
Karena cinta yang didasarkan dengan rasa kasihan dan iba, bukanlah sesuatu yang baik.
.
.
.
.
.
.
.
Taehyung sedikit berlari menghampiri perpustakaan tua. Mencari-cari keberadaan orang yang selalu berada di tempat yang sama.
Napasnya memburu karena sehabis berlari, kedua matanya menajam untuk fokus mencari keberadaan orang itu dan hasilnya nihil. Sama sekali tidak ada.
Di sini hanya ada empat mahasiswa yang sibuk sendiri-sendiri, tidak ada Jungkook yang biasanya sudah stand by di kursi yang biasa pemuda itu tempati.
Ke mana dia?
Apa dia kuliah hari ini?
Pesannya belum dibalas dari kemarin hingga sekarang. Dan Taehyung sekarang tidak tahu harus mencari Jungkook ke mana, ia juga tidak tahu siapa teman dekat kekasihnya itu.
Tunggu, mengapa aku jadi khawatir padanya?
Hari ini suasana hatinya kurang baik, jadi, Taehyung langsung kembali keluar dari perpustakaan. Ini untuk pertama kalinya ia tidak bersemangat berdiam diri di perpustakaan hanya karena orang yang ia cari tidak ada di sana.
Sebenarnya kau ke mana?
###
Ini sudah dua minggu lamanya dan Taehyung tidak bisa menemukan keberadaan Jungkook sama sekali. Baik di perpustakaan ataupun kantin.
Sudah setiap hari ia menghubungi nomor Jungkook dan berakhir operator yang menjawab. Katakan Taehyung sudah terkena karma dari apa yang sudah ia lakukan.
Sebuah perasaan memang seharusnya tidak boleh dianggap remeh dan dibiarkan tanpa ada pertanggung jawaban serta rasa ketulusan. Taehyung sadar bahwa secara tidak langsung ia sudah mempermainkan perasaan Jungkook yang sebenarnya tulus.
Dan karma itu selalu ada, bahwa semua perbuatan selalu mendapati ganjaran yang setimpal.
"Taehyungie kau kenapa? Apa kau mau makan siang bersamaku?" tawar Sana saat menghampiri ke kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wirklich✔ [TAEKOOK]
Fanfiction[COMPLETED] Mulanya, perasaan Taehyung hanya sebatas pura-pura, tapi pada dasarnya pesona seorang Jeon Jungkook begitu hebat dan seolah takdir mengutuknya dengan nama 'karma'. Perasaan itu pun menjadi yang sebenarnya. [ taekook ; yaoi ; au ; ooc ; t...