1

9.7K 193 8
                                    

Seorang gadis cantik sedang berdiri didepan cermin kamar.  Kedua tangannya sibuk menyisir dan mengikat rambut hitam kecoklatannya dengan rapi. Di tubuhnya sudah terlapisi seragam SMA, kedua kakinya sudah terpasang sepatu converse dan di bahunya juga terdapat tas jansport. Ia sangat cantik. Kulit putih mulus, hidung mancung, bola mata berwarna coklat terang dan juga bibirnya yang berwarna pink asli.

Ia menapakkan kedua kakinya keluar kamar dan menuruni anak tangga menuju meja makan, dimana keluarganya kini berada.

"Good morning ma, kak." Sapanya kepada mamanya yang bernama Megan dan juga kakak laki-lakinya yang bernama David.

Papanya yang bernama Mike sedang tidak ada dirumah, karena ia pergi ke London untuk mengurus cabang perusahaan nya yang memang didirikan olehnya disana.

"Good morning too, Berly." Balas sapa Megan dan David.

Ya, namanya Berly. Kimberly Tingley adalah nama kepanjangannya. Nama belakang Tingley diambil dari nama belakang mamanya yang merupakan keturunan orang Jerman.

"Dek, kamu berangkat bareng Andre sama Sam aja ya. Aku lagi mager," Ujar David.

"Iya emang, aku berangkat bareng Andre sama Sam." Ucap Berly sambil memakan roti yang sudah di olesi selai.

"Kebiasaan banget deh kamu Dav," Ucap Megan, sambil menatap David. David hanya terkekeh kecil dan kemudian memakan sandwich.

David kini sudah duduk di bangku perkuliahan. Ia belajar di Universitas Oxford. Umurnya masih 19 tahun. Ia pulang ke Indonesia karena kuliahnya disana di liburkan beberapa minggu. Ia sudah menetep di rumah selama seminggu.

Setelah itu, suara bel pintu rumah berbunyi. Asisten rumah tangga yang bernama Bi Sri pun segera membukakan pintu dan ternyata yang datang yaitu Andre dan Sam. Berly yang tahu bahwa kedua sahabatnya sudah datang pun lantas pergi meninggalkan meja makan, menuju ruang tamu.


"Andre, Sam. Pagi amat kalian jemput gue," Ucapnya seraya mendudukkan tubuhnya ke sofa. Ia juga menyandarkan punggungnya ke sandaran sofa.

Jika Berly berbicara kepada teman ataupun sahabat, ia lebih memakai kata 'lo-gue'. Lain halnya jika ia berbicara kepada orang tua dan guru atau sejenisnya.

"Emang kenapa?" Tanya Andre sambil menaikkan satu alisnya.

"Emangnya lo mau kita telat terus dihukum kayak dulu?" Sahut Sam.

"Enggak sih." Jawab Berly sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Oh ya, kalian udah sarapan atau belum?" Tanyanya kepada Andre dan Sam.

"Udah kok." Jawab Andre dan Sam serempak sambil tersenyum manis.

"Ya udah, gue mau pamit dulu." Ujar Berly. Andre dan Sam mengangguk.

Ia pun bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah meja makan. Andre dan Sam hanya mengikuti Berly dari belakang.

"Ma, kak. Berly berangkat dulu ya," Pamitnya kepada Megan dan David. Ia juga tak lupa untuk mencium punggung tangan Megan dan juga David.

"Iya, hati-hati sayang." Ucap Megan sambil tersenyum.

"Hati-hati mblo," Ucap David sambil mengedipkan satu matanya untuk mencoba menggoda Berly.

Berly terkekeh, "Iya mblo."

"Tante, kak David. Andre berangkat dulu," Pamit Andre dan Sam.

"Iya." balas Megan.

The Rain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang