5th - Don't cry

23 5 2
                                    

Part ini agak panjang,
Jadi... mohon bersabar
Mungkin ini adalah ujian
:)
Happy reading~ :*

———★★★★———

"Singkirkan wajahmu itu park Jimin! Kau membuatku takut! Kupikir kau kehilangan kewarasanmu!"

"Bilang saja kalau kau takut terpesona kepadaku Park Rip Ka!"

"Hehhhh terserah kau saja! Berbicara denganmu selalu sukses membuat kepalaku ingin pecah!"
.
.
.
.
"Sudah sampai. Ini benar rumahmu?" Tanya Jimin kepada yeoja satu ini.

"Eoh, wae? Ekspresimu aneh sekali" Ripka turun dari motor Jimin dan mengernyitkan dahinya ketika melihat wajah namja tampan yang kini telah berada dihadapannya.

"Apa orangtuamu adalah mafia?"

"Apa yang kau bicarakan hah?! Tentu saja bukan, bodoh!"

"Hei, apa kau lupa bahwa aku ini lebih tua darimu?! Sopanlah sedikit!"

"Aku tidak peduli Park!"

"Apa kau juga lupa kalau margamu juga 'park'?!"

Ripka diam. Tak bisa menjawab lagi. Sedangkan Jimin hanya tersenyum jahil untuk kesekian kalinya saat ia mampu membungkam yeoja yang sejak tadi memang sangat irit dalam berbicara.

"Kau membuatku darah tinggi! Aku akan masuk! Dan kau! Pulanglah!" Ripka beranjak akan membuka gerbangnya jika saja tidak ada sebuah tangan yang mencengkram lengannya.

"Mwoya? Apa kau masih ingin mengerjaiku lagi dengan kata-katamu yang selalu menjebak itu?" Nada sinis jelas terdengar dari ucapan Ripka.

"Ania.. hanya saja, apa kau lupa dengan apa yang ku katakan saat di taman tadi?"

"Banyak yang kau katakan park jimin! Mana mungkin aku ingat!"

"Dasar pelupa! Kau harus memanggilku 'oppa'!"

"Oh itu"

"Ommo.. kau ini.. berbicalah lebih panjang sekali-kali!"

"Pulanglah OPPA!" kemudian Ripka melepaskan tangannya dari tangan Jimin dan membuka gerbangnya lalu masuk tanpa memperdulikan namja yang ia tinggalkan

"HEI APA KAU TIDAK MEYURUHKU MAMPIR HAH?! KAU SANGAT TIDAK SOPAN RIPKA!! HEI! KAU!! APA KAU TIDAK DENGAR AKU HAH!"

"PULANGLAH DAN JANGAN BERTERIAK SEPERTI ITU DIRUMAHKU BODOH!"

Teriakan dibalas teriakan. Tak sedikitpun namja ini tersinggung dengan ucapan kasar maupun makian yang dilontarkan yeoja kurang ajar yang baru saja ia antar. Bahkan ia tak sekalipun berterima kasih karena telah ia antar. Dasar yeoja aneh. Disaat yeoja lain dengan tak tahu malunya mengejar dirinya, justru yeoja ini malah memaki dan mengabaikannya.

Pikiran itu membuat Jimin tersenyum-senyum sendiri.

"Ah sudahlah.. lebih baik aku pulang. Jalja Ripka-ah.. sang gwan eobseo, ne?!" (Jangan tidak peduli ya?!)

Tersenyum. Lagi. Dan akhirnya Jimin menghidupkan mesin motornya lalu pergi.

[Skip]

Keesokan harinya....

Para yeoja sedang berkumpul di tempat favorit mereka, Rooftop. Bel masuk telah berdentang sejak 15 menit yang lalu, tapi entah kenapa.. hari ini mereka sepakat untuk membolos.

"Well, Ripka-ah.. apa saja yang kau lakukan kemarin dengan Jimin, hah?!" Yoonji sepertinya sedang ingin bergosip.

Sedangkan yang ditanyai sedang tertidur dengan posisi duduk memeluk lututnya sendiri. Ya, cuaca cerah memang sangat sayang jika dilewatkan begitu saja, tapi nampaknya Ripka tak peduli.

Yeoja NamjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang