"I know I can treat you better than he can"
Treat you better -Shawn Mendes***
Rayna yang baru tiba di sekolah langaung menuju koridor loker
"Would you be mine"
Mendengar kalimat yang di ucapkan oleh Matthew pada Raisa membuat tubuh Rayna seketika kaku dan setelah itu ia langsung berlari ke halaman belakang sekolah
Ia duduk di salah satu bangku disana dan menangis, ia menggigit bibir bagian bawahnya untuk menahan isakan
"Kalo pengen nangis gak usah di tahan" ucap David yang tiba-tiba duduk di sebelah Rayna
"Gue gak pengen nangis" elak Rayna
"Terus itu apa?" Tanya David sambil menunjuk mata Rayna yang terus mengeluarkan air mata
"Gue gak mau nangis, tapi air matanya keluar sendiri"
"Gue tau lo suka sama Matthew kan?"
"Lo tau dari mana?" Tanya Rayna yang masih saja mengeluarkan air mata
"Lo lupa kalo sekarang gue udah temenan sama Dalvin, Keenan, Matthew?"
"Ohh dari mereka"
***
Sepulang dari sekolah Dalvin langaung mengunjungi ruang musik yang berada di rumahnya walau di sana hanya ada gitar akustik, gitar listrik dan sebuah piano
Dalvin langsung mengambil gitar listrik miliknya dan mulai memainkannya dan ia juga menyanyikan sebuah lagu
I know I can treat you better than he can
And any girl like you deverses a gentleman
Tell me why are we wasting
All on you wasted crying
When you should be with me instead
I know I can treat you better
Better than he can
Setelah selesai menyanyikan sebait lagu Dalvin menghentikan nyanyiannya "treat you better" ucap Dalvin sambil tersenyum getir
***
Dalvin sedang berjalan menyusuri koridor untuk menuju koridor loker saat sampai di koridor loker ia melihat Raisa dan Matthew sedang mengobrol dan sesekali mereka tertawa bersama
"Bisa sakit hati tiap hari gue kalo kayak gini" ucap Dalvin dan ia langsung memutar tubuhnya untuk berjalan menuju rooftop
"Mending gue bolos"
***
Guru mata pelajaran pertama sudah memasuki kelas untuk mengajar dan sekarang ia sedang mengabsen
"Dalvin Alvaro Smith" panggil guru tersebut dan tidak ada yang menjawab karena Dalvin tidak ada di kelas
"Apa ada Dalvin Alvaro?" Tanya guru tersebut
"Gak ada bu" jawab Keenan
"Kemana dia?"
"Gak tau bu"
Raisa pun langsung melihat kearah bangku Dalvin yang kosong "dia kemana?"
"Paling di rooftop sa" sahut Rayna
***
Tidak seperti makan siang biasanya, Raisa makan siang satu meja dengan Matthew dan mereka hanya berdua dan suasana di antara mereka terasa sangat canggung
"Lo diem aja" ucap Matthew memecah kecanggungan diantara mereka
Raisa pun langsung mendongak "hah? Lo juga diem aja"
"Kok hari ini gue gak liat Dalvin ya, apa dia beneran gak masuk?"
"Gue gak tau"
Setelah itu terlhat Dalvin lewat disebelah meja mereka berdua seolah tidak mengenal mereka berdua
"Gue kirain gak masuk dia, tapi kok kayaknya dia aneh sih?" Tanya Matthew
Dalvin terlihat duduk sendiri di meja yang berada tepat di depan Matthew dan Raisa
"Keenan mana?" Tanya Matthew pada Raisa
"Gue gak tau, mungkin lagi sama David" jawab Raisa. Tidak lama setelah itu terdengar suara sendok yang dibanting dan ternyata Dalvin lah yang melakukan itu. Sontak seluruh murid yang sedang bereda di kantin langsung terdiam dan melihat kearah Dalvin dan setelah itu Dalvin berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan kantin
***
Setelah membolos pada jam pelajaran pertama hingga jam makan siang Dalvin memutuskan untuk ke kantin karena perutnya terasa lapar
Sesampainya dikantin ia langsung membeli sepiring nasi goreng seafood dan air mineral, saat ia akan berjalan mencari meja yang kosong ia melihat Raisa dan Matthew duduk di meja yang sama dan berdua. Merasa tidak peduli ia berjalan melewati mereka dan menduduki meja kosong yang berada di depan meja kosong yang di duduki oleh Raisa dan Matthew
Saat ia sedang menikmati nasi gorengnya ia mendengar para murid perempuan yang duduk di sebelah meja yang ia duduki sedang membicarakan tentang Raisa dan Matthew
"Eh serius mereka udah jadian?"
"Gue kira Raisa jadiannya sama Dalvin, soalnya mereka keliatan deket"
"Padahal kan Matthew murid baru"
"Tapi mereka keliatan cocok sih"
Itu adalah obrolan mereka, ternyata beritanya sangat cepat tersebar. Dalvin seketikan kehilangan nafsu makannya ia langsung membanting sendok yang ia pegang keatas meja dan menimbulkan suara yang agak nyaring sontak itu membuat seluruh murid yang berada di kantin menatap kearahnya
Merasa tidak nyaman Dalvin langsung berdiri dari duduknya dan langsung pergi meninggalkan kantin
***
Agak keabisan ide pas bikin chapter ini. Pas bikin chapter ini gue sambil dengerin lagu treat you better biar lebih ngefeel
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hurts
Teen Fiction(COMPLETE) (Still revision, so i'm sorry for some chapters that are still weird or something...) I didn't know how to loving someone, until I met her Dalvin Alvaro Smith I'm so afraid to fall in love, because I thought love will make me hurt, until...