Prolog

62 5 0
                                    

     Awalnya, matamu dan senyummu tak berarti apa-apa bagiku. Sapa lembutmu, tutur katamu, bukan menjadi alasan senyumku setiap harinya. Semua mengalir begitu saja, kita tertawa bersama, kita menghabiskan waktu bersama, tanpa tahu bahwa cinta diam- diam menyergap dan menyeringai santai dibalik punggungmu dan punggungku.

     Kita saling bercanda, menertawakan diri sendiri, tanpa tahu bahwa rasa itu menelusup tanpa ragu dan mulai mengisi labirin-labirin hatimu dan hatiku yang telah lama tak diisi oleh seseorang yang spesial.

     Tatapan matamu, mulai menjadi hal yang tak biasa dimataku. Caramu mengungkapkan pendapat, tak lagi menjadi hal yang kuhadapi dengan begitu santai. Renyah suara tawamu menghipnotis bibirku untuk melengkungkan senyum manis, menyambut lekuk bibirmu yang tersenyum saat menatapku. Aku tahu semua berubah menjadi begitu indah, sejak pembicaraan yang sederhana menjadi pembicaraan spesial yang begitu menyenangkan bagiku.

     Aku bertanya ragu, inikah kamu yang mampu membuatku melamun sepanjang waktu?

     Hey, Cinta. Apa aku akhirnya menemukanmu di sini?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 24, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bintang KejoraWhere stories live. Discover now