Suasana gereja kali ini terasa hening pada pagi petang. Angin dingin berhembus kencang dari biasanya.
Tap..
Tapp..
Tapp...
Seorang laki-laki dengan sepatu fantofel dan coat hitam pekat selutut berjalan menuju seorang laki-laki separuh baya duduk berdoa di depan Tuhannya sembari mengepalkan ke dua tangannya.
Tapp..
Ia berhenti selangkah di belakang punggung laki-laki itu.
Menghembus nafas dan melempar sekilas senyum.
"Berhenti berdoa padanya" kilas kalimatnya terdengar sedikit menggema di seluruh ruangan gereja.
Bahkan laki-laki yang duduk itu masih tak bergeming untuk menggubris tamu yang tak di undang.
"Yesus tak akan mendengar mahluk yang murka sepertimu"
Ia melanjutkan lagi kalimatnya,
"Berhenti untuk mencoba menipuku"
"Berhenti atau melanjutkan doaku lagi. Di dengar atau tidak. Memiliki telinga atau banyak hambanya yang berdoa di tiap gereja. Apa yang kau tau tentang itu? Untuk menjadi mahluk Tuhan bukankah kau sudah sangat keterlaluan tuan?" Laki-laki itu berbicara menatap ke depan yang masih mengepalkan ke dua tangannya.
"Cih~ lalu bagaimana jika aku mengatakan, kabar Jooheon baik-baik saja di dalam Langit ke 6.."
Laki-laki itu tak segan bertatapan dengan Laki-laki bercoat hitam.
Wuuush~
Ia mulai mengeluarkan ke dua sayap hitamnya 90°. Menunjukkan sosok aslinya.
"YAA! KAU. Rupanya kau yang membuat ia tak kembali?"
"Yee.. Im-Chang-Kyun" smirknya membuat Changkyun semakin memanas melihat malaikat di depannya.
"Berhenti untuk memamerkan sayapmu. Kau tau aku malaikat tingkat berapa untuk melawanmu"
"Yaish~ LEE MINNHYUK!" Changkyun berdiri, namun Minhyuk memutuskan duduk tenang, bersebrangan dengan Changkyun.
Ia mengibaskan coat hitamnya.
"Aku tak akan berkelahi di sini. Bahkan jika kau mencoba bertarung denganku kau juga akan kalah. Sekalipun menang, pikirkanlah..." Minhyuk menatap Changkyun, dan kembali dengan kalimatnya
"Apa Jooheon akan kembali?" Senyumnya membuat Changkyun tak bisa berkutik. Semua kalimatnya membuat ia terdiam. Dan sia-sia.
"Lalu apa maumu datang kemari?"
"Ssshh~ molla.."
"Yaish SHIBALL katakan apa maumu"
Minhyuk tertawa.
Dan menatap Changkyun yang sedari tadi menatapnya.
"Hahaha ..rupanya benar kata Jooheon jika kau memang temperament"
"Mwo?"
"Jooheon adalah kakak kandungmu kan"
Changkyun diam, menunggu kalimat Minhyuk selanjutnya.
"Aku tau kalian tak seharusnya berada di Moonone. Bahkan Jooheon dan dirimu masuk ke dalam Skylite saat kalian melakukan test waktu itu." Minhyuk menunjuk sayap Changkyun,
"Igoo... bukan milikmu dan Jooheon"
Wajah Changkyun berubah, dan bersikap tenang untuk membuat Minhyuk percaya padanya jika ia bukan Blackangle.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIMAL CHAPTER
Science FictionKehidupan manusia akan menarik jika Tuhan memberikan sedikit sebuah cerita. Membuat mereka menaati peraturannya atau tidak. Dan apa yang akan Tuhan lakukan untuk manusia yang memiliki kekuatan lebih. Seperti halnya orang-orang, Indigo ? Lalu untuk...