Everglow

1.1K 89 21
                                    

Author note :

di sarankan membaca sambil mendengarkan lagu di multimedia.

•••

Karena mottoku adalah semua akan baik-baik saja selama ada aku. Jadi kau tidak perlu khawatir.

Semua akan baik-baik saja karena aku ada disini. Bersamamu, berdiri di sebelahmu.

.
.
.

Disclaimer

Bungou stray dogs
Harukawa Sango dan Asagiri Kaf(u)ka
Stories FF
me

Pair (?)
Ranpo × Dazai
Slight! Oda × Dazai

Genre
Angst, fluff, hurt-comfort, friendship, fanon(?)

Rate
T

Warning !
Saya adalah anak yang ceroboh dan amatir, jadi typo (s) dan kesalahan EYD tidak akan bisa di hindarkan. Maka kritik dan saran akan sangat membantu.

Mungkin beberapa karakter (semua) akan OOC

Happy reading~

.
.
.

Kaki berjalan tegas, menciprakan genangan. Berjalan lurus, mengikuti jalan membawanya pada teman yang kini butuh bantuan. Matanya fokus, menatap tajam pada satu titik, jalan di depan.

Tidak peduli dengan hujan yang mengguyur, air yang membasahi tubuh. Lekaki muda itu berjalan tanpa henti, membelah hujan.

Tatapannya yang kian menajam, tidak akan membuat seorang pun Berfikir jika lelaki ini tengah panik atau terburu-buru.

Kaki pun semakin besar melangkah, kian bergerak cepat. Tubuh lelaki itu terguncang, tanda ia telah menabrak sesuatu.

Suara hantaman benda terdengar keras, di sertai suara tintihan yang samar tertutup hujan.

Lelaki itu berhenti melangkah, tubuhnya masih tegap berdiri. Sedikit membalikkan badan, melirik dengan apa yang baru saja ia tabrak.

Seorang pria, jatuh terduduk dengan tangan melingkar di pinggang, melindungi sebuah tas selempang cokelat. Topi beret yang di kenakannya nampak miring, payung terjatuh, tergelinding entah kemana.

Ia kembali merintih, mengeluarkan nafas pendek-pendek, mengeluh. "Sial sekali aku hari ini."

Pemuda itu, Dazai. Memicing tajam. Menatap rendah pada sosok di depannya. Sebuah kaca-mata hitam, berbingkai kotak masih bertengger manis pada hidung si pria.

Perlahan, matanya terbuka, menatap sekilas Dazai. Membawa sebuah ingatan kilat yang belum lama terjadi.

Diam. Kedua dari mereka saling tatap, sunyi, membiarkan suara hujan mendominasi.

Kedua manik berbeda warna saling menatap, tatapan menggali, mencari sosok siapa? Di antara mereka. Ingatan semakin kompleks, otaknya bagaikan komputer, seketika memproses rententan kejadian yang baru saja ia alami. Pria berambut merah marron beberapa kali nampak, buram, seperti kaset yang di putar berulang. Pria itu mengingat semua. Deretan algoritma telah sempurna, sebuah pemahaman kembali ia dapatkan, meski sekarang sama sekali tidak ada kasus atau kejadian. Itu semua terjadi secara alami.

Dazai yang kurang suka, di perhatikan dengan seseorang berkacamata. Memilih membuang muka terlebih dahulu. Tanpa bicara sepata kata-pun, badannya kembali berputar, kaki terangkat siap melangkah pergi.

EverglowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang