BAB 12 "DATE?"

375 38 13
                                    


Lewat jalan tersembunyi yang baru diketahui Hyeri, kini Taehyung menggiringnya untuk membolos. Dari gedung paling ujung dari sekolahan, ada sebuah gerbang setinggi 2 meter yang menjulang. Firasatnya mulai terasa buruk, terutama saat Taehyung sibuk menyeret kursi yang ada di dekatnya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Naik!" suruh Taehyung sambil menepuk-nepuk kursi di depannya. "Jangan takut, ini tingginya hanya 2 meter dan di bawah sana ada rerumputan, kalau jatuh juga tidak akan terasa sakit."

Hyeri menggelengkan kepalanya. "Aku pakai rok bodoh!" pekiknya.

"Ssttt!! Jangan berisik."

"Katakan terlebih dahulu ke mana kau akan membawaku? Kau tidak berniat membawaku ke dunia lain, kan?"

"Omonganmu semakin ngaco, sudah lakukan saja apa yang aku perintahkan."

"Baik aku akan naik, tapi kau yang terlebih dahulu memanjatnya. Kau lihat aku pakai rok dan aku tidak akan membiarkanmu mengintip. Jika kau yang terlebih dahulu di luar, kau juga bisa membantuku, kan?"

"Aku tidak nafsu untuk mengintipmu. Aku tidak sebodoh itu Hyeri, dengan begitu kau akan melarikan diri."

Hyeri menelan ludahnya, ternyata di saat seperti ini otak Taehyung masih bekerja.

"Aku tidak akan melarikan diri, sungguh. Lagi pula aku sudah setuju, ayo kau duluan yang naik." Hyeri bersikap seramah mungkin, meski dalam hatinya mengutuk tak ada habisnya pada Taehyung.

"Kalau berani kabur awas saja, kupastikan hubunganmu dengan Suga akan terbongkar di depan umun." Ancamnya.

Benar-benar lelaki yang kejam, Hyeri hanya dapat menghela napas berat. Baiklah keadaan ini memang tidak bisa ia apa-apakan, Taehyung itu raja pembuat onar. Lebih baik ia kena omel dibanding hubungan masa lalunya bersama Yoongi terbongkar. Itu bisa membuat pernikahan ibunya hancur.

"Cepat naik!" suruh Taehyung yang kini sudah berada di luar gerbang. "Ingat kau akan menyesal jika berani kabur."

"Aku tidak akan kabur."

Hyeri kesulitan, sungguh dalam hidupnya ia tidak pernah melakukan hal nakal seperti ini. Ia adalah gadis baik-baik, ayahnya selalu mengajarkan tentang sopan santun, bagaimana agar menjadi seorang wanita dewasa yang memesona. Tapi lihatlah, kini ia tengah memanjat gerbang setinggi 2 meter untuk bolos. Sungguh ia memohon agar Tuhan tak mengizinkan ayahnya untuk melihat dari surga di sana.

Brukkk

 Hyeri sengaja menjatuhkan tubuhnya menabrak Taehyung, ia ingin melihat lelaki itu kesakitan.

"Kau tak melihat tanganku? Aku sudah bersiap menahanmu, tapi kau malah melompat tepat pada tubuhku," protes Taehyung.

Hyeri tersenyum kecut. "Aku tidak sengaja."

"Yasudahlah."

Taehyung menarik lengan Hyeri, tetapi kali ini ia tidak menariknya dengan kuat. Melainkan, pegangannya begitu lembut dan hangat. Kemudian Hyeri melihat sekumpulan laki-laki yang sedang asyik mengobrol di depannya, mereka lengkap menggunakan perlengkapan berkendara motor. Jaket kulit, kacamata, masker, helm dan juga sarung tangan. Motor-motor yang dikendarinya pun terlihat sangat keren.

Kemudian Hyeri menghentikan langkah, ia menarik tangan Taehyung kuat. Ia sudah menduga jika Taehyung akan melakukan kenakalan, dia pasti sudah membuat janji untuk berkelahi lagi, tapi musuhnya terlalu banyak.

"Jangan menantang mereka, ayo cepat kita kabur saja," lirih Hyeri ketakutan.

"Apa maksudmu?"

"Jangan berkelahi sekarang." Suara Hyeri semakin mengecil. "Aku ... aku ... aku akan melakukan apa pun permintaanmu sekarang, tapi gantinya kau tidak boleh berkelahi, mengerti?"

My Lovely Brother and Boyfriend - KTH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang